webnovel

Malik Tertawa?

Mata Julia membelalak saat pria-pria itu melangkah mendekatinya. Ia tahu apa arti tatapan dari pria busuk tersebut. Namun, Julia sudah pasrah dengan takdirnya.

"Baiklah. Lakukan apa yang kau ingin," ucap Julia lirih.

"Tanpa kau mengatakannya, tentu aku akan melakukannya, Julia!" Tonito teesenyum licik.

Sementara itu, entah kenapa suasana di rumah Signor sangat hening dan tenang. Tak ada satu pun suara, seperti kehampaan di tengah malam.

Dave terduduk seraya memandangi istrinya yang terlelap, ia mengeluarkan rokok dan pemantik, lalu menyalakannya.

Malam ini, wanita yang menyandang status sebagai istrinya harus tewas. Dan, ada rasa sedikit sedih, tetapi ia juga senang karena kematian wanita itu akan membawa ketenangan bagi keluarganya yang sudah pergi meninggalkannya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com