• note : semua yang ada di kepalaku adalah imajinasi abstrak yang kemudian tersusun menjadi sebuah harapan. Salah satunya berharap dirimu menjadi milikku.
Anca menatap Caca cengo, ia mengerjapkan matanya berkali-kali lalu menempelkan punggung tangannya di dahi gadis itu.
"Lo, sakit, Ca?" tanyanya.
Gadis itu langsung menepis tangannya kasar, "tau, Ah!"
"Mau ngajak gue balikan?" kekehnya masih tidak percaya apa yang di katakan Caca barusan.
"BUKAN, BODOH!" teriak Caca kencang, mengumpat kesal karena Anka yang tidak mengerti-mengerti apa yang ia maksud sedari tadi.
Kaget karena Caca berbicara kasar, Anka mengerutkan dahinya lalu menjitak kepala gadis itu.
"Siapa yang ngajarin?!" bentaknya balik.
Gadis itu menye-menye, masa bodoh dengan Anka yang marah padanya karena sudah berbicara kasar.
"Nggak tau, siapa!" acuhnya.
Anka mendengus, "Ca, gue nggak suka ya, Lo ngomong kasar kayak tadi."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com