Eps .37

Ririn di bawa ke kantor polisi untuk di mintai keterangan bersama saksi yaitu Nancy.

Ririn menceritakan dari awal kejadian sampai ia bisa kabur dari rumah Kiki.

Ririn juga menjalani tes medis dan hasil dari tes tersebut Ririn sudah tidak per***n lagi.

Polisi mendapatkan beberapa barang bukti mulai dari pakaian dalam dan juga hasil tes pada tubuh Ririn maka Kiki di jatuhi hukuman selama 5 tahun penjara karena korban masih berstatus pelajar.

* * * * *

1 minggu kemudian.

"Ayo makan Risa.." Ucap Vera.

"Aku lagi gak pengen makan Vera" Ucap Risa.

"Ini aku suapin.. cepetan makan" Ucap Vera.

"Gak mau" Ucap Risa.

"Hmm"

"Dia sendirian.. tanpa aku gak ada lagi yang menjaganya" Ucap Vera dalam hati.

Dalam kejadian ini Risa menyembunyikannya dari kedua orang tua, ia tidak ingin orang tuanya syok jika melihat kakaknya yang sedang di penjara.

"Gue kecewa sama lu Ki!! gak nyangka lu lakuin itu ke Adik gue!! mulai sekarang kita bukan teman lagi, gue anggap lu penjahat dan musuh gue Ki, nih!! cincin gue lepas, gue gak butuh cincin ini lagi karena gue bukan teman lu lagi!!" Arin membuang cincin persahabatan mereka dan pergi meninggalkan sel Kiki.

"Ariinn!!" Ucap Kiki.

"Ririn.. dia menjebakku" Ucap Kiki dalam hati.

Di hari berikutnys, Risa bersama teman-temannya menjenguk Kiki di penjara.

"Kakaakk.. aku gak percaya kakak melakukan itu, aku gak percaya.." Ucap Risa menangis memegang tangan kakaknya.

"Risaa.." Ucap Vera.

"Risaa.. jangan nangis ya.. Kakak baik-baik aja kok.." Ucap Kiki.

Semua teman-teman Risa pun tidak kuat melihatnya, lalu mereka menangis.

Waktu menjenguk pun telah selesai dan mereka di suruh keluar dari ruangan tersebut.

"Veraa, tolong jaga Risa sampai aku pulang" Ucap Kiki.

"Aku janji akan selalu menjaga Risa kak" Ucap Vera.

"Kakaak.. aku tuggu di rumah ya kak.." Ucap Risa.

"Risaa" Ucap Kiki dalam hati.

Mereka pun pulang.

Di hari berikutnya.

"Uang dari orang tuanya gak cukup karena setengahnya dari Kakaknya, sekarang kakaknya di penjara.. aku harus bantu juga untuk kebutuhan Risa" Ucap Vera dalam hati.

Pagi-pagi Vera pergi ke rumah Risa.

"Risaa" Ucap Vera.

"Kamu tinggal sama aku yah di rumahku" Ucap Vera.

"Aku gak mau Vera" Ucap Risa.

"Kenapa?" Tanya Vera.

"Aku khawatir nanti Kakakku pulang gak ada yang bukain pintu" Ucap Risa.

"Em" Vera.

Vera pun pergi ke dapur namun ia menangis di sana.

Beberapa hari telah mereka lalui Risa belum juga pulih dari sedihnya, dan Vera selalu setia setiap saat sampai ia rela tidak masuk ke sekolah hanya untuk menemani Risa.

"Vera" Ucap Risa.

"Iya Risa" Ucap Vera.

"Kalo Kamu di sini terus nanti orang Ta Kamu nyariin.." Ucap Risa.

"Aa aku udah bilang ke mereka kok, kalo aku di rumah Kamu dan mereka ngizinin aku" Ucap Vera.

"Kamu gak bisa bohong Vera" Ucap Risa.

"Ahh" Vera.

"Aku di sini bersamanya, aku melihatnya menangis dan aku merasakan apa yang dia rasakan.. aku menganggapmu sebagai adikku Risa, akan selalu ku jaga dimana pun itu" Ucap Vera dalam hati.

Pagi itu Risa bangun Jam 8, namun ia melihat rumahnya sudah bersih bahkan di samping rumah ada pakaian yang sedang di jemur.

Risa heran karena ia tidak merasa mencuci pakaian, dan di meja sudah banyak makanan.

"Ini pasti Vera" Ucap Risa dalam hati.

Mey Jenny dan yang lain pun sering datang ke rumah Risa untuk menemaninya dan membuat Risa ceria lagi.

"Ngomong-ngomong Vera di mana ya kok gak ada.." Ucap Jenny.

"Aku juga gak liat dari tadi" Ucap Zain.

Mereka mencari Vera namun tidak ada di semua ruangan rumah itu, sampai mereka mengira bahwa Vera mungkin sedang keluar untuk membeli sesuatu.

Padahal Vera sedang berada di dekat kebun sendirian.

"Ririn!!!!" Ucap Vera mengepal tangannya.