webnovel

Strategi Festival Olahraga

Sebentar lagi bulan November, bulan dimana di sekolah Tsunami akan diadakan festival olahraga setiap tahunnya. Saku, Tsunami, Nami, Erie, dan Ikumi membincangkan festival olahraga pada jam istirahat makan siang.

" Oi Tsunami olahraga apa yang ingin kamu ikuti dalam festival olahraga tahun ini "

" Tak tahu, kalau aku mengikuti apa yang diikuti oleh pemimpin geng kelas sebelah "

" Kenapa kau ingin melawan yang lebih kuat? "

" Agar yang lain bisa memenangkan olahraga yang lainnya "

" Masuk akal juga "

Sebelum pulang wali kelas mereka memberikan pengumuman tentang pembagian peserta yang akan dilakukan besok. Setelah pengumuman tersebut merekapun pulang ke rumah masing-masing.

Tsunami dan Namipun sampai di rumah, Pada saat perjalanan menuju rumah Nami membahas tentang festival olahraga secara terus menerus sampai membuat Tsunami ingin memotong mulut Nami. Tak hanya di saat perjalanan pada saat makan malam membahas festival olahraga, Pada saat menonton tv membahas festival olahraga, Pada saat mengerjakan pekerjaan rumah membahas tentang festival olahraga, Pada saat belajar pun membahas festival olahraga. Akibat hal itu membuat Tsunami muak dengan pembahasan festival olahraga, Tsunami yang tidak ingin bicara pun langsung jalan ke kamar dan mengunci pintu kamarnya.

Hal itu membuat Nami kebingungan, Namipun berfikir apa yang membuat Tsunami marah. Setelah mengetahuinya bahwa Tsunami tidak suka orang yang banyak bicara basa-basi dan tak bisa melakukannya dengan nyata.

" Uh... Mendingan aku juga tidur lah dan menunggu besok "

Keesokan harinya...

Tsunami bangun sangat pagi dan melakukan latihan otot untuk mengalahkan geng kelas sebelah. Tsunami melakukan Push-up dan Pull-up untuk menguatkan otot. Hal itu membangunkan Nami dari tidurnya, Namipun melihat dan tertarik untuk mengikutinya.

Setelah 10 menit mengikuti Tsunami, Nami langsung lemas seperti orang tak berdaya karena mengikuti latihan Tsunami yang sangat berat menurut Nami.

" Kau lemah sekali Nami "

" Kau tak usah mengejek aku kan wanita jadi staminaku tak sebesar pria "

" Banyak alasan saja kau ini "

" Diam kau "

Pada saat disekolah ada keributan secara tiba-tiba, Ternyata oh ternyata geng sebelah menantang Saku untuk melawan bos geng tersebut yang bernama Tatsuya. Tatsuya menatang Saku untuk mengikuti basket untuk festival olahraga. Saku pun dengan ragu menolaknya, Karena permintaan Tatsuya ditolak Tatsuyapun marah dan mulai menghajar Saku dengan sangat parah. Karena Saku tak bisa berkelahi jadi Saku hanya menyerah dan melindungi kepalanya.

Secara Tiba-tiba ada tendangan keras yang mengenai kepala Tatsuya, Tendangan tersebut merupakan tendangan Tsunami yang baru datang dan merasa dihalangai jalannya.

" Oi mengapa kau menyerangku? "

" Kau menghalangi jalan masuk kelas ku "

" Kau tak memikirkan temanmu "

" Oh ada Saku ternyata "

" Bagaiman kalau Tsunami melawan ku dalam pertandingan basket yang diadakan saat festival olahraga "

" Aku tidak takut sama sekali, Ok aku menyetujuinya "

" Jika kau kalah kau harus menjadi budak kami selam hisup mu di sekolah "

" Tatsuya jika kau kalah kau harus menghabisi guru matematika kesayanganmu yang merupakan ibumu "

" Baik aku menerimanya "

Tsunami dalam hati mengatakan bahwa Tatsuya orang yang sangat bodoh. Bhawa memang ia orang yang sangat bodoh di sekolah tersebut.

Pada saat jam pelajran pertengahan ada pengumuman bahwa akan ada pergantian jam. Bahwa jam pelajaran 12-15 dipergunakan untuk menentukan peserta festival olahraga. Para murid-murid tiba-tiba bersorak senang karena jam pelajaran ilmiah tidak ada untuk hari ini.

Ditentukan bahwa peserta tim basket adalah Saku,Ikumi,Nami,Erie,dan pastinya Tsunami. Tsunami mengawatikan tentang Saku karena pemukulan tadi pagi membuat Saku trauma jika bertemu dengan Tatsuya yang merupakan berandalan di sekolah tersebut.

Pada saat pulang sekolah Tsunami mengajak Saku ke kedai kopi starbuck untuk memikirkan strategi melawan Tatsuya. Sakupun hanya berkata

" Itu semua bertergantungan dengan kamu Tsunami "

" Kenapa begitu? "

" Karena hanya kau yang punya keberanian melawan berandalan seperti Tatsuya "

" Oi Saku kau tak boleh berkata seperti itu "

" Bagaimana lagi aku hanya laki-laki yang pura-pura kuat dengan memanfaatkan tinggiku saja "

" Kau membuatkan ku ide "

" Ide apa? "

" Karena tinggi kau setara dengan Tatsuya tolong halangi Tatsuya saat mau melakukan memasukan bola dalam ring "

" Ide bagus "

Pada saat 1 minggu sebelum hari festival olahraga diadakan. Tsunami dan satu timnya berlatih dengan sangat keras. Berbeda dengan Tatsuya, Tatsuya hanya rebahan dan bermain game dengan temannya. Tsunami tak ingin menjadi budak dan ditindas dan juga tak ingin temanya ditindas sampai babak belur. Tsunami melakukan latihan yang sangat keras dan hampir menguras 100 persen tenaga mereka semua. Mereka berlatih dari pulang sekolah sampai jam 6 malam. Saku walau dalam keadaan lelah tetap berlatih. Tsunamipun senang melihat semangat Saku kembali membara dan berkata,

" Oi semunya akan aku traktir jika kita menang pertandingan ini "

" Nah gitu dong Tsunami semangat kita kembali pulih "

" Mari kita lanjut latihan "