webnovel

ALZYAS

kehilangan seorang ibu sangatlah menyakitkan, apa lagi tepat di hadapan kita, dan itulah yang dirasakan oleh Alzyas. Alzyas melewati hari-hari nya dengan penuh kebencian, apa lagi dirinya harus tinggal satu rumah dengan orang yang sudah menyebabkan ibu nya tiada. Aditya, laki-laki tampan dan merupakan capten tim basket di sekolah Alzyas adalah satu-satunya orang yang mampu mencairkan hati Alzyas yang telah lama membeku dan tentu saja itu juga tidak mudah bagi Aditya. Tepat di pesta ulang tahun Alzyas yang ke 17 tahun Alzyas harus kembali menerima kenyataan pahit tentang dirinya.

RinduIbu · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
88 Chs

Pemaksaan

" Kak Sammy!!!!!! "

Sammy yang baru hendak menyalakan motornya langsung menoleh kebelakang, disana sudah ada Milly yang berdiri dengan tas di punggung nya. Sammy masih diam menatap lekat gadis itu, dengan sedikit ragu Milly pun menghampirinya.

Mata mereka saling beradu, Sammy masih setia dengan bungkamnya sedang kan Milly masih berfikir untuk mengawali pertanyaannya.

" makasih "

Satu kalimat itu berhasil keluar dengan lurus dari mulut Milly.

" Untuk? " Sammy mengangkat satu alisnya menatap lekat wajah imut gadis itu

" makasih untuk hadiah yang dikirim kerumah " ucap Milly setelah beberapa kali menghirup nafas panjang dan menghembuskan nya

" itu nggak gratis! "

" Ha? " Milly melotot dengan wajah cengok nya

" sebagai gantinya Lo pulang bareng gue dan temenin gue cari buku "

" what???? " jika tahu akan begini jadinya Milly tidak akan menghampiri pemuda.

" ayok buruan!!! " Sammy sudah menyalakan motornya, dengan terpaksa dan tidak membantah dia pun naik keatas motor sport Sammy.

Sammy tersenyum samar sambil mencuri pandang kearah Milly dari kaca spionnya, Milly hanya diam menikmati angin yang menyapa wajah imutnya.

" Lo cari buku apa kak? " sedari tadi Milly terus mengekor di belakang Sammy yang sedang mencari buku di atas rak.

" Fisika " jawabnya singkat tanpa menoleh

Milly menghela nafas lelah sambil memegangi perutnya, sudah hampir satu jam mereka di toko buku tapi yang di cari oleh Sammy belum juga ketemu.

" belum ketemu yah? " tanya Milly lagi, gadis itu mulai jenuh

" belum " Sammy masih fokus pada buku-buku yang ada di rak.

Milly memilih duduk di salah satu bangku yang ada disudut, tubuhnya sudah gemetar dan wajahnya pun sedikit pucat, merasa Milly tidak ada di dekatnya Sammy langsung berbalik dan benar saja gadis itu tidak ada dibelakangnya.

" tuh cewek mana ya " Sammy kembali meletakkan buku di rak lalu mencari keberadaan Milly.

" gue cari ternyata Lo disini " Milly mengangkat kepalanya yang tadi dia rebahkan di atas meja

" astaga muka Lo pucet banget " Sammy begitu cemas melihat wajah pucat Milly

" kak Sammy udah dapat bukunya? " Milly sedikit meringis karena tiba-tiba kepalanya terasa sakit

" cari bukunya nanti aja, kita langsung pulang gue takut Lo kenapa-kenapa " ujar Sammy dengan wajah gusar nya

Milly tersenyum lalu menggeleng " gue nggak apa-apa kok kak "

" nggak apa-apa gimana, muka udah pucet gitu " gerutu nya

" gue cuma laper doang kak, soalnya waktu jam istirahat gue nggak sempet ke kantin karena harus menyelesaikan lukisan gue "

" ya udah ayo kita cari makan " Sammy beranjak sambil menarik tangan Milly

" terus bukunya? "

" nanti aja, yang penting kita cari makan dulu gue takut Lo pingsan "

Milly tersenyum hatinya terasa hangat hanya karena perhatian kecil dari Sammy, satu hal lagi yang membuat Milly berbunga-bunga karena sejak tadi Sammy terus menggandeng tangannya.

" Lo mau pesen apa? "

Sammy dan Milly sudah berada di cafe yang letaknya tidak jauh dari toko buku.

" samain aja sama kak Sammy "

Setelah pelayan itu pergi tidak ada lagi percakapan di antara mereka berdua, karena Sammy kini fokus pada ponselnya dan mata Milly menjelajah ke setiap sudut cafe yang sudah di padati pengunjung.

Sampai mata Milly menangkap sosok dua insan yang sedang duduk menikmati makanan mereka dengan canda dan tawa, namun ada hal lain yang menarik perhatian Milly yaitu gadis cantik yang duduk di atas kursi roda.

" ayo makan, tadi Lo bilang laper kan? "

Karena fokus pada pemandangan di seberang sana Milly sampai tidak menyadari bahwa meja mereka sudah terhidang makanan yang dipesan oleh Sammy tadi.

" Lo kenapa? " Sammy menatap Milly penuh selidik karena gadis itu terlihat gelisah dan sesekali dia mencuri pandang ke arah seberang yang semakin membuat Sammy curiga

Sammy pun mengikuti kemana arah pandang Milly, karena gadis itu tidak menggubris pertanyaan nya.

" gue harap Lo nggak bilang ini ke Alzyas " pinta Sammy

" kenapa? Lo mau lindungi sahabat Lo yang udah selingkuh " desis Milly dengan sinis, tiba-tiba saja rasa lapar Milly hilang setelah mendengar ucapan Sammy

" bukan itu? " Sammy mulai gelagapan

" lalu? " kini Milly menatap nya sengit, Sammy hanya diam.

" biar Alzyas tahu sendiri tentang ini " Sammy mencoba meyakinkan gadis yang kini sudah mengisi hatinya itu.

********

Suasana makan malam di kediaman Raka begitu hangat, kebahagiaan benar-benar menyelimuti hati Raka dan Emely. Sepasang suami istri itu melihat kedua putri mereka yang begitu menikmati santapan makan malam mereka. Sesekali mereka tergelak tertawa mendengar lelucon Milly.

" Besok sore Mommy sama Daddy mau ke Kalimantan karena ada pertemuan dengan rekan bisnis Daddy disana " ucap Raka

Sekarang mereka duduk santai di ruang keluarga, Alzyas berbaring di sofa dengan paha Emely menjadi bantalnya gadis itu begitu menikmati setiap usapan lembut dari tangan ibunya di kepala, membuat mata Alzyas mengantuk.

" berapa hari Mommy dan Daddy di sana? " Alzyas yang dulu tidak pernah perduli, sekarang lebih cenderung sangat takut jauh dari Emely

" sekitar satu Minggu sayang "

" yah lama banget " Alzyas memeluk pinggang Emely menenggelamkan wajahnya di perut ibunya

Raka hanya terkekeh begitupun dengan Emely, melihat Alzyas yang mulai merajuk, sedangkan Milly hanya memandang kakaknya dengan tatapan yang sulit diartikan. Sejak kejadian yang dilihatnya di cafe tadi, membuat Milly tidak tenang.

" nanti setelah Daddy dan Mommy pulang, kita akan pergi liburan ke Bali " bujuk Daddy

" beneran, nggak bohong kan? " Alzyas menatap Raka dengan sengit

" janji " Raka mengangkat jari kelingkingnya.

Alzyas terus gelisah matanya enggan terpejam sedangkan waktu sudah menunjukkan dini hari, berulang kali gadis itu memeriksa ponselnya berharap Aditya membalas pesannya tapi hasilnya tetap nihil.

" kenapa dari tadi sore Aditya susah banget di hubungi " gadis itu menatap langit-langit kamarnya.

Baiklah Alzyas menyerah, gadis itu menenggelamkan tubuhnya kedalam selimut tebal berharap matanya akan terpejam.

TOK TOK TOK

Suara ketukan pintu membuat indera pendengaran Alzyas terganggu, perasaan baru beberapa menit dia memejamkan mata.

" kak Alzyas bangun!!!!!!! ini udah pagi, Lo nggak sekolah????? "

Teriakan Milly di luar sana membuat Alzyas langsung membuka matanya lebar-lebar, jam di atas nakas menunjukkan setengah tujuh pagi

" mampus!!!! " Alzyas langsung terjun dari ranjangnya kemudian berlari ke walk in closet

" Kak!!!!!!!! gue tunggu di bawah yahhhhhh!!!! buruan!!!! gue nggak mau yah kita telat!!! " pekik Milly lagi sebelum turun kelantai bawah untuk sarapan bersama kedua orangtuanya sebelum mereka berangkat ke Kalimantan.

" kakak kamu mana? " tanya Raka setelah Milly duduk di kursi nya

" masih di kamarnya Dad " jawab gadis itu sambil mengolesi roti nya dengan selai kacang

" Mommy sama Daddy berangkat pagi ini? " Milly melihat kedua orangtuanya sudah berpakaian rapih

" iya sayang, tapi Daddy harus kekantor dulu karena ada berkas yang masih tertinggal di sana " jawab Raka setelah meneguk sisa kopi nya

" maaf aku telat!!!! " Alzyas masih mengatur nafasnya yang masih ngos-ngosan sebelum duduk di kursi nya Raka, Emely dan Milly hanya tersenyum dan menggeleng

" tumben princess Daddy bangun nya siang "

" semalaman aku bergadang Dad, soalnya ngerjain tugas " Alzyas tidak sepenuhnya berbohong, gadis itu memang mengerjakan tugas sekolah nya.