Ujian akhir semester baru saja selesai Alzyas, Aditya dan teman-temannya bisa bernafas dengan lega sekarang dan mereka tinggal menunggu hasil ujian kelulusan.
Seharusnya Aditya dan yang lainnya sudah boleh pulang karena jam ujian sudah selesai tapi mereka masih memilih untuk bersantai di lapangan basket merenggangkan otot otak yang selama seminggu ini harus bekerja keras memikirkan soal-soal ujian kelulusan.
" satu minggu ini berasa botak kepala gue " Arga menyugar rambutnya yang sedikit panjang kebelakang
" sama, otak gue udah kecil ditambah mikirin soal ujian yang sungguh amat luar biasa sangat mengharukan kayak gini jadi semakin kecil otak gue " sahut Joko dengan wajah dibuat sedramatis mungkin
" mangkanya kalo orang lagi bagi-bagi otak Lo ikutan antri jadi bisa dapet otak serep " celetuk Denny, seperti biasa sehari saja tidak nyinyir seperti nya tidak akan afdhol bagi Denny
" mulut Lo manis banget kayak gula Den, kalo untuk menistakan temen Lo emang nomor satu, dasar temen lacnat!!!! ujar Sammy sambil menoyor pelan kepala Denny sedang yang bersangkutan terkekeh
Aditya hanya tersenyum menggeleng kepala melihat Denny dan Sammy yang saling baku hantam, mereka berdua seperti anak kecil yang sedang berebut mainan, memiliki sahabat seperti mereka adalah suatu keberuntungan bagi Aditya, mereka yang tidak pernah meninggalkan meski dia pernah membuat kesalahan.
" Eh itu cewek Lo kenapa Ga.... mukanya kusut banget kayak baju yang belum disetrika " mulut nyinyir Denny kembali berulah
" belom dapet jatah dari Arga mungkin " ujar Joko yang terdengar ambigu
" anjir Lo berdua " Arga menoyor kepala Denny dan Joko dengan gemas.
Dengan raut wajah yang terlihat kesal Shasa menghampiri Aditya CS tapi lebih tepatnya gadis imut itu menghampiri Arga.
" kamu kenapa yang? "
HUEEEEEKKKKKKKKKKKK
Mendengar Arga memanggil Shasa dengan penuh kelembutan membuat Joko seakan ingin menendang Arga menjauh dari mereka.
" langsung mual perut gue " ujar Joko jengah
" jomblo dilarang protes " sahut Arga
" mangkanya buruan cari pacar biar ada yang bisa dipanggil yang-yangan " cibir Aditya dengan senyum mengejek.
" gimana mau dapet pacar, mukanya aja kurang dipermak " lagi-lagi mulut nyinyir Denny berulah
" eh mending gue yang jomblo!!! dari pada Lo ngakunya jomblo tapi setiap gang pasti ada aja cewek yang nungguin!!! " sahut Joko yang tidak ingin kalah dari si mulut nyinyir
" mana ada jomblo tapi ceweknya dua renteng " sambung Sammy telak, kali ini Denny memilih diam menatap Sammy dengan penuh permusuhan.
Shasa hanya diam menyimak perdebatan mereka yang sama sekali tidak ada faedahnya.
" Sha, Lo kok sendirian? Alzyas sama Narina mana bukannya tadi kalian bareng? " tanya Aditya
" nah ini ni yang kadang buat gue gedek Samo Lo, Aditya!!! Alzyas kan pacar Lo, masak Lo nggak bareng sama dia... kalo gue jadi Lo, bakalan gue intilin terus tu cewek " lagi-lagi suara nyaring Denny bergema
" bisa diem nggak sih Lo!!! ngoceh mulu kayak mak-mak komplek gue " gerutu Sammy
" gini ni kalo tadi sarapan nya petasan " sambung Arga, sedang Denny hanya mendengus kesal.
" Narina udah di jemput sama Bang Dikta " jawaban Shasa membuat hati Joko serasa diremas.
" Cowok tajir itu? " Shasa hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaan Arga lagi.
Sammy dan Aditya melirik Joko dengan ekor mata mereka, pemuda itu memang hanya diam tapi mereka berdua tahu hatinya pasti menggerutu.
" Narina yang dijemput cowok tajir kenapa Lo yang- " belum sempat Denny menyelesaikan kalimatnya, Aditya sudah lebih dulu membekap mulut tajamnya.
" kalo Lo masih ngoceh gue lempar Lo ke tiang basket " ancam Aditya, melihat sahabatnya sudah mengeluarkan taring Denny menggangguk
Sedangkan Sammy terkekeh melihat Denny yang sudah mati kutu oleh Aditya.
Seminggu lalu setelah pertemuan nya dengan Narina yang tanpa sengaja di toko kue, Aditya dan Alzyas sudah berjanji kalau mereka tidak akan menceritakan masalah yang sedang dihadapi oleh Narina pada mereka semua karena itu urusan pribadinya.
-----------
" Lo kenapa? " Sammy menepuk pundak Jo sepulangnya dari sekolah, Joko tidak langsung pulang kerumahnya melainkan ikut Sammy beruntung dia juga sudah membawa pakaian ganti.
Tidak biasanya Joko jadi pendiam seperti sekarang, biasanya dia dan juga Denny sama berisiknya bahkan jika sudah berkumpul pasti ada saja tingkah gila mereka.
" kira-kira ada hubungan apa yah antara Narina sama cowok itu " lirih Joko
Untuk pertama kalinya Joko merasa hatinya benar-benar kacau balau mendengar Narina dekat dengan seorang lelaki apalagi dengan status yang jauh lebih baik darinya.
Arrrrrrggggghhhhhhh
Joko mengacak rambutnya frustasi, kepalanya terasa pening dan da** nya berdenyut nyeri. Melihat Joko yang seperti orang bodoh membuat Sammy menjadi kasihan.
" dari pada Lo menerka-nerka kenapa Lo nggak coba langsung tanya aja sama Narina biar " saran Sammy
" Sam, kita kenal dan sahabatan bukan baru kemaren tapi udah dari kecil pastinya Lo juga tau gimana sifat dan watak Narina, dia nggak pernah mau kalo di tanya masalah pribadinya " sahut Joko yang memang benar adanya
" tapi ini juga menyangkut perasaan Lo Jo.... kalo Lo nggak tanya langsung sama Narina, selamanya Lo nggak akan tau ada hubungan apa antara Narina sama cowok yang namanya Dikta, gue dan Aditya bukannya nggak tau kalo Lo punya rasa sama Narina " jelas Sammy panjang lebar, Joko tersenyum masam
" jangan sampe Lo menyesal dikemudian hari, jadi sebelum terlambat Lo tanya langsung sama Narina " ujar Sammy lagi Joko hanya mendesah.
" Kuy cabut, yang lain udah pada nunggu kita di cafe " Sammy menyambar kunci motornya diatas meja lalu berlalu pergi disusul oleh Joko di belakangnya.
Sammy sudah membuat janji dengan para sahabatnya untuk berkumpul di cafe l*******n mereka.
Tidak sampai satu jam Sammy dan Joko sampai pada tempat tujuan, dari parkiran mereka berdua sudah melihat motor Aditya, Arga dan juga Denny.
Ketika memasuki lobi utama Sammy terkejut melihat Milly yang ternyata juga duduk manis diantara sahabatnya, dia yakin pasti Alzyas yang mengajak gadis imutnya.
" Akhirnya kalian berdua datang juga..... " suara cempreng Denny menyambut kedatangan Sammy dan juga Joko.
Aditya langsung melambaikan tangannya memanggil Sammy dan juga Joko.
Sammy sedikit melirik kearah Milly sebelum dia duduk di kursi kosong sebelah Aditya, Arga dan Shasa hanya tersenyum melihat kedatangan Sammy dan juga Joko, sedang Alzyas tadi permisi untuk ke toilet.
Joko mengedarkan pandangannya mencari seseorang yang sudah berhasil memporak-porandakan hatinya. Menyadari Joko yang celingak-celinguk seperti maling yang sedang membidik korbannya, Aditya langsung memberi tahu kalau orang yang sedang dicari nya tidak akan datang.
" Tadi gue udah chat Narina, tapi dia bilang nggak bisa ikut "
Shasa hanya merengut, dia juga sebenarnya sudah tahu kalau Narina tidak akan datang karena dia sudah lebih dulu menghubungi sahabat jutek nya itu.
" kabarnya Jassie gimana, Aditya? " Arga sudah sejak lama penasaran dengan keadaan gadis itu
" dia masih dirawat di rumah sakit, satu minggu yang lalu gue juga udah ngajak Alzyas untuk liat Jassie " jawabnya
" Alzyas nya mana? " tanya Sammy
" tadi pamitnya ke toilet " jawab Milly tanpa menoleh kearah Sammy.
Bibir tipis Aditya berkedut menahan tawa, dia tahu bahwa sedari tadi Sammy terus mencuri pandang ke arah Milly tapi yang bersangkutan pura-pura tidak tahu, dan kekesalan Sammy juga tercetak jelas diwajahnya.