webnovel

Ada yang salah

Penerjemah: Wave Literature Editor: Wave Literature

Xu Sheng langsung mengerutkan keningnya ketika mendengar Xu Qiaoqiao mengatakan hal itu.

Xu Qiaoqiao hanya menatapnya tajam, seolah ingin mengatakan ada belenggu dalam hatinya yang tidak bisa diungkapkan. Seperti ada sesuatu yang tidak bisa dikatakan dengan jelas tapi harus memaksanya untuk patuh tanpa alasan apapun.

Xu Sheng tersenyum dingin, "Kalau saatnya sudah tiba, pasti aku akan memberitahumu."

Xu Qiaoqiao hanya menatapnya tajam. Dirinya hanya merasa ragu dengan niat orang itu.

Dari kata-katanya itu, sudah memperjelas kalau ada niat terselubung dibalik mereka yang membawanya kembali ke rumah ini. Hanya saja, apa muslihat yang mereka rencanakan? Lalu apa sebenarnya tujuan mereka?

Xu Qiaoqiao memikirkan masalah ini sejenak, ia mengerutkan keningnya ketika tiba-tiba mendengar suara seseorang memanggil, "Xu Sheng!"

Xu Qiaoqiao menoleh ke arah datangnya suara itu dan melihat Liu Yingxue yang datang dengan langkah cepat. Setelah melihat Xu Sheng, pandangannya jatuh ke pintu halaman kecil itu, sebuah kilatan cahaya melintas di matanya.

Liu Yingxue datang dengan senyuman terpasang di wajahnya, perempuan itu sekarang memegang lengan Xu Sheng seolah-olah telah memegang kekuasaan. Selangkah kemudian ia berkata pada Xu Sheng, "Kau datang melihat adikmu lagi?"

Xu Sheng menjawabnya dengan anggukan.

Liu Yingxue menghela nafas dan membalas, "Adik orang yang begitu baik, kita hanya bisa menunggu waktu hingga dirinya membaik."

Xu Sheng langsung mengerutkan keningnya, di dalam matanya tersiratkan sebuah kecemasan akan kondisi kesehatan adiknya, "Apa kata dokter psikiater itu?" Tanyanya pada Liu Yingxue.

Liu Yingxue menjawabnya, "Dokter psikiater tadi mengatakan penyakit semacam ini tidak boleh merasa cemas, rasa cemas itu perlahan-lahan akan selalu datang. Hal ini disebabkan karena terlalu besarnya pukulan mental yang dialaminya di masa lalu.

Mendengar ini Xu Sheng langsung menurunkan pandangan matanya, di dalam matanya ada sebuah kesedihan dan penyesalan yang mendalam " Apa yang terjadi waktu itu, adalah kesalahanku ... "

Ekspresi kesedihan yang nampak di wajahnya itu telah ditangkap oleh Liu Yingxue. Mendengar kata-katanya barusan, membuat mata Liu Yingxue menyusut ikut merasakan kesedihan yang dideritanya.

Sesaat kemudian ia menyipitkan matanya, menoleh ke arah Xu Qiaoqiao, lalu dengan segera mengalihkan topik pembicaraan, "Qiaoqiao, apakah sudah terbiasa tinggal di rumah keluarga Xu?" 

Xu Qiaoqiao menyaksikan sepintas Liu Yingxue, secara langsung ia dapat menangkap perubahan emosi pada perempuan itu. Sepertinya dia tidak menyukai ibu. Tapi benar juga, menantu perempuan memang tidak ada yang menyukai kakak iparnya.

Xu Qiaoqiao tidak banyak berpikir saat menghadapinya. Jika dia bertanya dengan sopan, maka Xu Qiaoqiao juga mengangguk dengan sopan.

Liu Yingxue tertawa, "Baiklah, katakan padaku, apa yang tidak membuatmu terbiasa? Jika kau butuh sesuatu juga jangan sungkan, katakan saja padaku."

Xu Qiaoqiao mengangguk lagi. Dia hanya tidak ingin membuat masalah saat ini, meski hatinya kurang nyaman menghadapi kedua orang itu.

Liu Yingxue kemudian menggandeng Xu Sheng dan pergi meninggalkan tempat ini.. Setelah mereka berdua pergi, barulah Xu Qiaoqiao pergi ke kamarnya untuk tidur.

Setelah tidur sepanjang sore, Xu Qiaoqiao terbangun lagi karena ada pelayan yang memanggilnya. Suara pelayan itu terdengar dari luar pintu kamarnya, "Nona Qiaoqiao, sudah waktunya untuk makan malam."

Xu Qiaoqiao membuka matanya dengan masih setengah sadar. Ia memandang langit-langit kamarnya sebentar, barulah ia membalas ucapan pelayan ini. Bila diperhatikan, warna langit sudah gelap saat ini.

Sambil meregangkan tubuhnya, ia berdiri, lalu berjalan ke pintu dan membuka pintu.

Ternyata pelayan itu masih berdiri di sana, "Nona, seluruh keluarga sudah ada di ruang makan dan hanya anda yang belum turun.".

Xu Qiaoqiao mengangguk, "Ya, aku tahu." 

Kemudian ia akan berjalan ke lantai bawah, tapi tiba-tiba dia berhenti dan menoleh kembali ke pelayan itu, "Hmmm, bagaimana dengan Kak Mushen?"

Pelayan itu sedikit tidak mengerti maksudnya namun akhirnya menjawab, "Tuan Xu juga sudah di ruang makan."

'Ouu.. sudah ruang makan.' Pikir Xu Qiaoqiao dalam hatinya.

Ia teringat kembali mengenai kejadian yang terjadi sore ini. Saat mereka berhadapan langsung dengan masalah 'lapangan bandara' dan 'jarum', jika mereka bertemu saat makan, bukankah hal itu akan sangat memalukan untuk diingat saat makan?

Xu Qiaoqiao batuk dan berkata kepada pelayan, "Pelayan, maaf. Tiba-tiba aku ingat bahwa hari ini ingin menemani ibuku untuk makan malam. Tolong katakan pada mereka, untuk langsung makan saja. Aku akan pergi menemani ibuku makan."

Xu Qiaoqiao berpikir bahwa ibunya memiliki masalah mental, maka ia harus terus tinggal di halaman kecil dan akan terasa kesepian.

Setelah mengatakan ini, dia meminta pelayan itu pergi ke ruang makan dan ia langsung menuju ke halaman kecil.

Kalau dipikir-pikir, Xu Qiaoqiao juga benar-benar tidak berbakti pada ibunya. Sudah beberapa hari sejak pulang ke rumah, ia bahkan belum pernah menemani ibunya makan.

Tapi saat berjalan masuk ke dalam halaman kecil itu, ia dapat merasakan dengan jelas jika ada yang salah dengan suasana di dalam halaman kecil ini.