Ros ingin meneruskan merajuk. Tapi tidak bisa. Dia teringat pesan Pak Zidny untuk menjadi tutor teman sebaya bagi anak tersebut. Maka Ros mulai melunak. "Mana buku itu?" tanya Ros. Pertanyaan tiba-tiba dari Ros membuat Aldo menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Buku apa, Zeyenk?" Ros merasa geli dengan panggilan itu.
"Buku tanda tangan." Aldo makin mengerrutkan kening. Dari mana Ros tahu? Padahal dia belum cerita.
"Kok kamu tahu?" Aldo menyimpan kecurigaannya dari pertanyaannya.
"Iya jelas tahu. Pak Zidny meminta tolong untuk mengawasimu agar tidak curang." Ros menekankan kata "Agar Tidak Curang" sebagai peringatan untuk Aldo yang selalu jahil bin usil. Aldo tersenyum bahagia, berarti dengan tidak langsung dia akan selalu bersama dnegan Ros.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com