"Kok Verrell tidak ngomong sih kalau aku akan datang di perusahaan mantannya Grizelle. Kalau tahu dari awal, pasti sudah aku tolak. Sempat kesal sih dengar cerita Grizelle pada masa lalunya. Tapi," Ayu menggantungkan ucapannya yang saat itu tengah berada di kamarnya.
"Lumayan juga sih buat cuci mata. Hihi!" Ayu cekikikan sendiri membayangkan pertemuannya tadi.
"Lihat dari gayanya, matanya, bibirnya, tutur katanya, tubuh dan rambutnya, semua itu tipe cowok aku banget."
Ayu mulai memejamkan matanya ketika sudah puas memandangi langit-langit kamarnya.
"Dih, kenapa aku jadi kepikiran dia terus sih? Apa jadinya nanti kalau sampai Verrell dan Grizelle tahu. Malu dong!"
"Arrrhhh!" Ayu mengacak-acak rambutnya.
"Jangan-jangan, tidak boleh pikirkan dia lagi."
***
"Hai, ketemuan yuk!"
Baru saja mata terpejam, sudah ada pesan masuk pada handphone Ayu. Pesan WhatsApp yang jelas terpampang wajah Kiano yang super ganteng. Seketika membuat hati Ayu bergejolak ingin memiliki Kiano.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com