webnovel

chapter 3

Note : ada perubahan yang dibuat, umur li zunwei diubah menjadi 43 tahun. Chapter chapter sebelumnya telah diubah juga sesuai dengan perubahan ini. 

Li zunwei dengan cepat pergi ke kota Emeralda, sepanjang perjalanan dia tidak bertemu berbagai bahaya, kalaupun ada mereka tidak akan bisa melawannya. 

Dia menggunakan kekuatan spiritualnya untuk mencari lokasi aman berkemah, begitu sudah ketemu dia berhenti di sebuah gua di hutan. 

Dari sana dia kembali lagi ke dunia abadi, li zunwei melihat waktunya sudah malam hari di dunia abadi. Dia tahu kalau perbedaan waktu antara dunia sihir dan dunia abadi hanya beda 20 menit saja. 

Dia menyiapkan makan dan tidur dahulu, setelah bangun dia pergi ke ladang dan melihat dua murid luar sedang mengerjakan ladang dan menanami tanaman herbal. 

"Salam Senior li" 

"Salam senior li"

Ketika dua murid luar itu melihatnya mereka menangkupkan tangan mereka. 

Li zunwei mengangguk, "bagaimana kondisinya?" 

"Semua tanaman baik dan terawat, tidak ada masalah", kata Zhou Xhou, seorang murid luar yang berwajah lembut. 

"Hmm bagus, pertahankan kerja kalian", setelah melihat kondisi tanaman herbalnya baik baik saja li zunwei pergi dan kedua murid itu menunduk hormat. 

"Senior zu memiliki akar sampah tapi bisa menembus qi level 7 dia pasti punya rahasia", kata Su Ming, murid luar yang gendut. 

"Shhh sudahlah, jangan membicarakannya", zhou Xhou menyuruh su ming diam dan melanjutkan pekerjaannya, walau dia sedikit penasaran dengan rahasia yang dimiliki li zunwei. 

Mereka berdua tidak tahu kalau li zunwei diam diam mengambil beberapa herbal yang matang dan menjualnya secara diam diam, dia menggunakan batu roh yang dia dapatkan untuk membeli banyak pil dan esensi yang membantu kultivasinya. Bisa dibilang li zunwei menggunakan emas krypton! 

"Kerja beres, saatnya pergi ke dunia sihir", li zunwei memperkerjakan dua murid luar yang memiliki atribut kayu yang tinggi untuk mengurusi tanaman. Dia tidak bisa disusahkan untuk mengurusi herbal dan sedang fokus untuk meningkatkan dirinya. 

Saat dia kembali ke guanya dia langsung pergi ke dunia sihir.

Di dunia sihir dia masih muncul di dalam gua dan tidak menemukan suatu masalah, walau ada jejak darah baru dan tulang yang kemungkinan ditinggalkan oleh suatu makhluk buas tapi baginya hal itu bukanlah suatu bahaya.

 

Li zunwei cepat pergi, dia hanya menyayangkan bahwa dirinya yang tidak mau mencolok menghentikannya untuk mengeluarkan pedang terbang atau teknik pedang, sayangnya hal itu terlalu mencolok walaupun bisa lebih cepat sampai di kota emeralda. 

Tapi li zunwei tidak terlalu memikirkannya, dia ingin melihat dunia lain ini lebih luas dengan matanya.

Li zunwei Sampai di sebuah kota dan berencana menginap di sana. Kota yang kurang lebih seperti di era abad pertengahan, sungguh terbelakang di mana banyak kotoran manusia berceceran dimana mana. 

Li zunwei sungguh jijik begitu melihatnya, dia langsung pergi dan mencari kota lain, dia pergi dengan cepat bahkan penjaga pun hanya merasakan bahwa hanya angin yang lewat Tanpa bisa melihat gerakannya. 

Bagi Li zunwei mudah sekali untuk berpergian dari kota emeralda ke kotanya dalam sehari tapi dia berencana berjalan santai dan ingin melihat lingkungan sekitarnya, siapa sangka kota kota sekitarnya sangat menjijikan sehingga dia tidak berniat bermalam di sana.

Setidaknya tempat kekuasaannya di dunia ini lebih baik, walau saat dia datang bisa dibilang kurang lebih sama kotornya tapi berkat usahanya kota itu menjadi lebih bersih.

Saat matahari terbenam dia sampai di kota Emeralda, sebuah tembok kota yang besar dan bahkan banyak pedagang dan banyak orang masih berlalu lalang keluar masuk kota. 

Li zunwei langsung masuk, penjaga dan orang orang yang ada di gerbang hanya merasakan angin kencang yang melewati mereka tanpa bisa melihat sosoknya. 

Li zunwei berhenti tak lama setelah itu dan mengaggumi kota ini, yang ternyata bersih dan pakaian orang orang di sini walau tidak mewah tapi terlihat bersih. 

Walau mau malam orang orang masih berlalu lalang, bisa dibilang kota ini adalah kota yang makmur. 

Dia melihat beberapa penjual mulai menyalakan lilin di tenda mereka, yang menunjukkan masih ada aktivitas di kota ini pada malam hari. 

Sungguh indah....pikirnya. walau tidak semegah pemandangan kota kota besar seperti kehidupannya di bumi tapi pemandangan di depannya pun cukup indah dan menambah warna tertentu yang sudah tidak bisa diproduksi di dunia sebelumnya. 

Sebuah kota besar di jaman abad pertengahan, tembok batu besar yang kokoh, rumah rumah batu, anak anak berlarian, pasar yang ramai. Semuanya mencerminkan kehidupan dunia ini. 

Dia langsung mencari hotel dan berencana bermalam, hotelnya cukup mewah menyediakan fasilitas terbaik mulai dari makanan, tempat mandi, wanita atau pria, tempat pijat, tempat baca buku, bahkan ada tempat untuk hewan peliharaan. 

Li zunwei sungguh terkejut dengan hotel ini, sungguh layanan yang sebenernya seharusnya tidak ada di zaman ini. 

Li zunwei yang berada di kamar hotelnya yang mewah mendapati sebuah burung gagak di jendelanya. 

".....", Energi misterius terpancar dari gagak itu, li zunwei sekilas bisa merasakan kekuatan gagak itu seperti pemurnian qi tingkat 5. 

"Binatang iblis?", Li zunwei cukup terkejut menemukan binatang iblis di kota, jika dia menjualnya banyak orang akan mau membelinya terutama burung gagak yang sekuat pemurnian qi tingkat 5. 

Burung gagak itu membawa surat di paruhnya, ketika dia melihat li zunwei gagak itu terbang masuk ke halaman melewati kaca di jendela seperti hantu yang tembus pandang dan memberikan surat di mulutnya ke tangannya. 

Zunwei sedikit terkejut dengan kemampuan aneh burung itu dan sangat ingin mempelajarinya, dia melihat surat di tangannya dan mengetahui pengirimnya adalah Ivan August. 

"Dia tahu aku di sini?!", Zunwei mengerutkan keningnya dan membuka surat itu. 

Isinya hanyalah sapaan biasa, kode pertemuan dan sebagainya. 

********* 

Esoknya zunwei berkeliling kota dimana dia melihat bangunan batu berwarna warni di kota ini, setelah berjalan cukup lama dia sampai di bangunan kumuh kota dimana rumah dan bangunannya tampak tua Tanpa warna warni, penih coretan, rusak, dan tamak bisa roboh. 

Semakmur apapun kotanya tampaknya tidak bisa dihindari adanya daerah kumuh, di bagian kumuh zunwei bisa melihat anak anak kurus dengan pakaiam lusuh dan tatapan mati. 

Ada banyak orang yang kurang lebih sama, sebagai seorang kultivator abadi dia melihat pemandangan ini dengan ringan, dia sudah terbiasa melihat hal ini di dunia kultivator dimana yang kuat menindas yang lemah. 

"Sungguh ironi bukan, kota makmur seperti ini memiliki pemandangan kotor dan menyedihkan", sebuah suara pria tiba tiba terdengar begitupula langkah kaki dan bayangannya dari belakamg zunwei. 

Bersamaan dengan itu zunwei merasakan tekanan yang dia rasakan dari kultivator pembangunan fondasi atau bahkan lebih kuat, zunwei melihat hati hati ke belakang dimana dia melihat seorang pria tampan berambut panjang bergelombang, memakai jas berwarna merah tua dan hitam, dengan burung gagak yang kekuatannya lebih kuat darinya. 

"Halo baron Andre, saya adalah Ivan August, acolyte magang sihir tingkat 2",Ivan August memegang dadanya dan membungkuk dengan sopan seperti seorang bangsawan.