webnovel

Ilmu Pengetahuan Alam 3

Editor: Wave Literature

"Jadi kamu tahu kan apa yang terjadi setelah telur difertilisasi?" Ibu Xiaotu seperti baru saja mendapat sesuatu yang mengejutkan. 

"Tahu." Cheng Zhiyan menganggukkan kepalanya.

"Kalau begitu tidak ada lagi yang perlu dijelaskan…" Ucap ibu Xiaotu sambil menoleh ke arah ibu Cheng Zhiyan dengan mata yang berkaca-kaca.

Zhou Yue tertegun menatap putranya, dan dengan spontan bertanya, "Meskipun kamu sudah membaca buku Bibi Zhou, tapi bagaimana bisa kamu sangat hafal dengan bagian ini?"

Cheng Zhiyan mengedip-kedipkan matanya, mukanya perlahan memerah, "Karena dua tahun lalu Xiaotu pernah bertanya bagaimana caranya bayi itu bisa lahir, jadi…"

Oh! Jadi seperti itu!

Ibu Xiaotu dan ibu Cheng Zhiyan saling bertatapan dan akhirnya mereka menemukan jawabannya.

"Tapi, masih ada satu hal yang masih belum aku pahami." Cheng Zhiyan tampak sedang mengingat-ingat sesuatu. Meskipun Cheng Zhiyan sudah tahu tentang sperma dan sel telur, dan juga cara sel telur difertilisasi, namun dia masih ada satu pertanyaan.

"Apa yang masih belum kamu pahami?" Ibu Xiaotu kembali bersemangat, akhirnya masih ada yang Yanyan belum ketahui. Inilah saatnya menunjukkan ilmu yang dia miliki.

"Jadi, bagaimana caranya sperma dan sel telur bisa bertemu?" Cheng Zhiyan menatap mereka dengan penuh rasa penasaran.

Ibu Xiaotu dan ibu Cheng Zhiyan pun terdiam.

Seketika ruang belajar menjadi hening.

Suasana pun menjadi sangat canggung.

Zhou Ling melihat ke arah Zhou Yue dan tidak bisa menahan tawanya.

Bagaimanapun juga, Cheng Zhiyan hanyalah siswa kelas 6 SD yang masih berusia 12 tahun. Rasa keingintahuannya tentang perempuan dan laki-laki sangatlah tinggi, namun, Zhou Ling benar-benar tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan Cheng Zhiyan.

Karena jawaban dari pertanyaan Cheng Zhiyan merupakan pembahasan untuk remaja berumur 18 tahun keatas.

"Hmm, pertanyaan itu…" Zhou Ling terlihat gagap karena tidak tahu harus menjawab apa. Karena sebenarnya dia hanya mempersiapkan materi yang akan dijelaskan kepada Xiaotu saja, dan tidak ada persiapan untuk membahas masalah 18 tahun keatas ini.

"Uhuk, aku akan menjawab pertanyaan itu ketika kamu sudah sedikit besar." Zhou Yue dengan segera memberikan kode kepada Zhou Ling dan berkata, "Aku sepertinya mendengar Xiaotu teriak-teriak memanggilku, aku dan bibi akan pergi melihatnya."

"Baiklah!" Zhou Ling dengan segera mengambil barang-barangnya dan pergi meninggalkan ruang belajar, diikuti Zhou Yue yang berlari-lari kecil mengejarnya.

Cheng Zhiyan hanya terdiam melihat ibu dan bibinya yang bergegas pergi.

Jadi, pada akhirnya Cheng Zhiyan tidak belajar apa-apa hari ini.

Saat makan malam, Zhou Ling memandangi Cheng Zhiyan. Beberapa kali Zhou Ling terlihat ingin mengucapkan sesuatu tapi tidak jadi.

Cheng Zhiyan melihat Xiaotu sambil memperingatkan agar nasi-nasi dalam mangkuknya tidak berceceran di meja, selain itu Cheng Zhiyan juga merasakan kalau Ibu Xiaotu ingin berkata sesuatu kepadanya. "Bibi, apakah Bibi ingin mengatakan sesuatu?" Tanya Cheng Zhiyan.

"Ehem, Bibi…." Zhou Ling terlihat sangat canggung. "Yanyan, Bibi butuh bantuanmu." Ucapnya sambil tersenyum ramah.

"Bantuan apa, Bi?" Tanya Cheng Zhiyan sambil memasukkan nasi ke dalam mangkuknya.

"Bisakah kamu jelaskan kepada Xiaotu tentang bagaimana bayi dilahirkan?" Tanya Zhou Ling dengan sedikit sungkan kepada Cheng Zhiyan. "Kalian kan sama-sama anak kecil, jadi lebih mudah jika kamu yang menjelaskan padanya."