Rama tetap tidak peduli terus berjalan meninggalkan apartemennya tanpa menghiraukan panggilan keras untuknya. Kakinya terus melangkah menjauh menuju rumah Alice. Tidak peduli larangan dan perintah orangtuanya untuk menemui Alice.
"Alice, aku datang sayang. Maafkan papah dan mamahku. Ketahuilah mereka sangat menyayangiku yang tidak mau anaknya dipukuli." Batin Rama sambil memegangi wajahnya yang masih terasa perih karena lukanya masih basah.
Mobil Rama terus melaju membelah jalanan yang sedang macet wajar ini waktunya orang-orang bekerja. Mau tidak mau Rama harus sabar menunggu hingga jalanan lengang ditengah rasa tidak sabarannya ingin segera menemui Alice. Dia tidak akan melepaskan Alice lagi dan siap mengambil paksa Alice sekalipun harus melawan kedua orangtua Alice dan juga orangtuanya sendiri.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com