Tak terasa hari sudah menginjak malam, terlihat seorang perempuan tengah merintih kesakitan diatas brangkar. Terdengar deru nafas tak beraturan diiringi dengan ringisan menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya.
"Hahhh huhhh huhhh."
"Sakit. Hikss."keluh Alice tiada henti memegang erat tangan tangan Zubaidah yang setia mendampinginya melewati setiap pembukaan yang terasa menyakitkan itu.
"Minum dulu." Zubaidah mengulurkan segelas air putih beserta sedotan untuk mempermudah Alice minum. Berharap dengan minum itu, perasaan Alice jauh tenang meskipun tubuhnya tak bisa diajak kerjasama untuk tenang. Rasa sakit begitu mendominasi di seluruh tubuhnya.
Alice menggeleng tidak mau karena rasa sakit yang ia rasakan itu mengalihkan semua perhatiannya.
"Sedikit saja sayang, supaya kamu sedikit rileks."
"A … aku mau Mas Rama. Hikss."
"Nggak mau yang lain, mah." Alice menggelengkan kepala sembari meneteskan air mata.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com