Lain di tempat, Alice dan Rama yang semakin kesini hubungannya semakin harmonis saja. Keduanya sudah tidak sungkan lagi untuk memperlihatkan keromantisan dan saling peduli satu sama lain. Jarak yang pernah terbentang diantara keduanya kini sudah pudar dengan sendirinya.
"Mas ayo makan. Biar nanti latihannya lancar." Alice membawa nampan berisi sepiring nasi dan segelas susu masuk kedalam kamar mereka.
Rama meletakkan ponselnya kemudian menoleh,"Ya, sayang. Suapi, OK."
Alice mengangguk sembari menahan rona di kedua pipinya. Sebenarnya Rama sudah sering memanggilnya dengan panggilan mesra seperti itu, tapi entah kenapa dia masih malu, maklum belum terbiasa.
"Kenapa wajahmu memerah seperti itu,"
"Akhhh." Pekik Alice terkejut pinggangnya ditarik kemudian terduduk di pangkuan Rama yang sedang duduk di tepi ranjang.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com