webnovel

Ai No Koe (Suara Cinta)

Ai No Koe "Voice of Love" Okino Kaito, remaja yang kehilangan seseorang yang sangat berharga baginya. Ame (hujan) gadis yang ia temui di musim panas hari itu lenyap dari dunia ini. Walau hanya satu bulan mereka bersama, tapi cinta bisa tumbuh kapan saja. Sampai saat Ame meninggalkan dunia ini. Kaito seakan kehilangan hujan semangat nya. Dua tahun kemudian ia bertemu dengan gadis misterius yang tak mau berbicara sama sekali. Entah kenapa takdir membuat Kaito tertarik pada gadis itu. Hari demi hari Kaito lalui, mimpi mimpi aneh mulai menghantui nya. Potongan potongan mimpi itu memberi sebuah petunjuk pada Kaito. Kenapa Kaito selalu bermimpi aneh?

OkinoKazura · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
114 Chs

Chapter 89

"Aku mencintai mu!!", Suara Mina yang terdengar oleh Ruui yang tak sengaja melintas di depan kelas Kaito.

Dengan wajah dingin nya itu dia berhenti di depan pintu kelas Kaito yang sedikit terbuka itu. Walau hanya sedikit celah, Ruui bisa melihat Mina dan Kaito dengan jelas.

"Kohai? ... apa dia akan menerima cinta Mina?", walau berkata begitu Ruui hanya melanjutkan langkah nya seakan tak melihat apa pun.

Sementara itu keadaan di dalam kelas 2A sangat sunyi. Kaito hanya bisa berdiri terpaku pada keadaan dan Mina berusaha mengusap air mata nya yang terus keluar itu.

"Mina ... maaf ... aku belum bisa memberikan jawaban kepada mu soal itu ...", kata Kaito melangkah ke arah Mina.

"Aku tau!! ... aku hanya ... aku tak bisa menahan perasaan ku ini selama nya ...", ucap Mina membalik badan nya dan berusaha mengusap air mata dengan punggung tangan nya.

"Mina ... aku tau perasaan mu ...",

"Kamu gak tau perasaan ku!!", sela Mina dengan tangan kiri nya yang meremas ujung rok nya.

"Kamu selalu berbuat baik padaku ... tapi ... aku ...",

"Hmm ... semua itu salah ku ...", kata Kaito menarik tangan kiri Mina dan memaksa nya untuk kembali membalik badan nya.

"Ka-kaito?! ... aku ... aku tak ingin begini ... aku tak ingin menyakiti perasaan Ai", kata Mina dengan pipi yang merah merona.

Perkataan Mina itu membuat Kaito terkejut. Kaito tak tahu kenapa sahabat nya itu tahu bahwa dirinya menyukai Ai.

"Ai selalu mengingatkan mu pada Ame kan? ... Ai selalu bisa membuat hari mu lebih bersemangat kan? ... senyum nya bisa membuat mu ikut tersenyum kan?", ucap Mina.

"Kok kamu tau? ...", Kaito bingung kenapa Mina bisa tahu semua itu.

"Karena aku juga merasakan nya ... karena kamu ...", kata kata Mina menjawab semua pertanyaan Kaito.

"Hmm ... aku sudah menganggap mu seperti adik ku tau? ... bukan hanya nama depan mu yang sama dengan nama adik ku", ucap Kaito

"Hanabi Mina ... karena mu aku masih hidup sampai sekarang", lanjut Kaito.

"Kamu tetap sahabatku yang selalu membuat ku tersenyum dan menghibur ku", tambah Kaito sembari mengusap kepala Mina.

"Eh?!", Mata mina terbelalak saat Kaito mengusap kepala nya dengan lembut.

"Setidak nya ... apa aku bisa selalu berada di sisi mu?", kata kata Mina yang membuat Kaito mengingat kejadian dua tahun lalu.

---

"Jika kau tak bisa ... setidaknya ... biarkan aku di sisi mu ..."

---

"Aku kaget kamu bisa gini ... tapi ... karena kau sudah mengatakan semua nya ... berhentilah bersikap aneh dan tetap jadi Mina yang ku kenal", ucap Kaito menepuk pundak Mina.

"Hmm ...", Mina mengangguk perlahan dengan rona merah yang memancar di pipi nya.

"Jadi ... ayo ke aula dasar bocah!", ujar Kaito memukul kepala Mina dengan lembut.

"Aku duluan ya? ... jangan nangis lagi ...", ucap Kaito dengan wajah datar nya lalu kembali melangkah meninggalkan Mina sendiri di kelas.

Walau begitu Mina tetap menangis karena tak kuasa menahan perasaan nya itu. Tanpa sadar Kaito masih menunggu Mina di samping pintu masuk kelas agar Mina tak bisa melihat nya dari dalam.

"Mina ...", gumam Kaito menyembunyikan kedua tangan nya yang mengepal kuat di dalam saku celana nya.

Mina pun keluar dari kelas dan melihat Kaito yang masih berdiri dan menyandarkan punggung nya di dinding samping pintu masuk kelas.

"Ka-kaito ... ngapain masih di sini", tanya Mina.

"Hmm ... kan aku bilang jangan nangis sih bocah!", ujar Kaito menundukan kepala nya.

"Ya ... sudah lah ... aku cuma mau bilang besok sabtu aku bakal pergi ke drama musim gugur di SMP adik ku ...", ujar Kaito dengan wajah cuek nya seraya melangkah kembali ke aula sekolah.

Kaito berjalan menyusuri koridor sekolah yang ramai. Pikiran nya yang kacau itu membuat nya tak memperhatikan langkah nya.

Bruak ...

"Oi! ... Kohai?! liat liat kalo jalan!", ternyata Kaito menabrak Ruui ketika hendak masuk ke pintu aula.

"Maaf senpai ...", ucap Kaito lesu.

"Apa kamu nolak Mina?", tanya Ruui tatapan nya yang dingin itu.

"Heee?!! Se-senpai nguping ya?!", Kaito tampak terkejut sekaligus malu karena Ruui sampai tau kejadian tadi.

"Cih ... buat apa ... aku ini anggota panitia buat drama besok minggu ... mana punya waktu buat nguping", jelas Ruui tanpa mengubah ekspresi wajah nya.

"Oh ... aku belum memberi nya jawaban", kata Kaito.

"Ya udah ...", Ruui berjalan meninggalkan Kaito.

"Hee?!!", Kaito selalu heran dengan sifat dingin Ruui itu.

Kaito pun kembali masuk ke aula dan melanjutkan latihan drama kelas mereka.