Yun Jian melemparkan ular yang sudah mati di tangannya itu ke atas tanah, kemudian dia mengeluarkan tisu dari kantong celananya untuk membersihkan tangannya.
Yuan Yingjun yang melihat semua itu semakin merasa aneh, dan mereka tidak bisa menahan tubuh mereka untuk gemetar.
Yun Jian yang mereka lihat sekarang sudah tidak seperti Yun Jian yang penakut dan lemah seperti dulu.
Yun Jian yang sekarang seperti baru saja berjalan keluar dari dalam neraka, dia adalah iblis yang bisa membunuh orang tanpa berkedip.
Ini pertama kalinya Yuan Yingjun dan yang lainnya merasakan hal seperti ini.
Sejak awal hingga akhir, Yun Jian sama sekali tidak berpura-pura. Di kehidupan sebelumnya dia adalah agen rahasia, dan tidak ada yang aneh dengan membunuh manusia. Ada begitu banyak orang yang dia bunuh, dia bahkan menginjak mayat mereka dan menjadi satu-satunya orang yang bertahan hidup.
Saat dia dilatih di dalam organisasi di umurnya yang masih muda, dia bahkan dikirm ke sebuah pulau kosong dengan hutan liar di pusat pulau, dia dikirm ke sana dengan ratusan orang lainnya tanpa benda apapun yang bisa dia gunakan untuk membantunya bertahan hidup.
Hidup atau mati semuanya hanya bergantung kepada kemampuannya sendiri.
Di dalam hutan liar seperti itu kalajengking berbisa, ular berbisa, serangga berbisa dan hewan buas adalah hewan yang akan dia temui.
Selama 1 tahun penuh dia bertahan di dalam pulau itu, dia bahkan sudah mempelajari semua hewan-hewan berbisa itu dan mengalahkannya, hingga akhirnya dia berhasil bertahan hidup dan menjadi satu-satunya orang yang selamat.
Karena itu, hanya menghadapi ular kobra adalah hal yang mudah baginya.
Kelemahan ular terletak pada jantung mereka.
Yun Jian mengetahui hal itu dengan sangat jelas.
"Xiao Jian… kamu, kamu…" Lu Feiyan melihat ke arah Yun Jian dengan tatapan tidak percaya, bahkan tanpa sadar dia sampai melangkah mundur 2 langkah.
Dia tidak tahu apakah Yun Jian yang ada di depannya saat ini masih sama dengan Yun Jian yang dia kenal atau tidak...
Yun Jian yang sekarang dapat membunuh seekor ular dengan begitu teganya, dia bukan lagi Yun Jian yang akan berlari ketakutan walaupun hanya melihat kecoa.
Yun Jian tidak tahu apakah Lu Feiyan curiga kepadanya atau tidak, tapi dia dapat melihat gerakan yang dilakukan oleh Lu Feiyan karena rasa takut.
Dia dapat merasakan perasaan takut Lu Feiyan kepadanya.
Yun Jian mengangkat alisnya dan melihat ke arah Lu Feiyan, kemudian dengan suara dingin bertanya, "Kamu takut padaku?"
"Tidak, tidak! Aku tidak takut, Xiao Jian, aku hanya…" Lu Feiyan dengan cepat menggelengkan kepala dan menyangkalnya, tapi sebelum selesai bicara Yun Jian sudah memotong perkataannya.
"Tidak semua orang mau menjadi orang lemah, dulu aku adalah orang yang lemah dan tidak bisa apa-apa, tapi aku yang sekarang dan kelak akan sama seperti hari ini." Yun Jian mengatakan itu sambil melihat ke arah Lu Feiyan.
Kemudian dia berkata lagi, "Kalau kamu takut kepadaku, maka kelak jangan mencariku lagi."
Yun Jian bukannya bersikap dingin dan tidak berperasaan, tapi karena lingkungannya di kehidupannya sebelumnya yang membuatnya jadi Yun Jian yang saat ini.
Dan dirinya cepat atau lambat pasti akan kembali ke lingkungan dari kehidupannya yang sebelumnya, karena dia belum membalaskan dendam adiknya!
Jika sekarang Lu Feiyan memilih untuk menjauhinya, maka menurut Yun Jian itu adalah keputusan yang baik.
"Tidak!" Lu Feiyan tiba-tiba melangkah maju, lalu dia menggenggam tangan Yun Jian dengan erat, dia melihat mata Yun Jian dengan penuh keyakinan dan berkata, "Xiao Jian, entah kamu berubah menjadi seperti apa, kamu tetaplah sahabat terbaikku, selamanya tidak akan pernah berubah. Aku barusan hanya merasa sedikit terkejut."
Saat melihat tatapan Lu Feiyan yang begitu yakin, Yun Jian akhirnya hanya bisa menganggukkan kepalanya.
Bagaimanapun juga, Lu Feiyan hanyalah seorang siswi kelas 3 sekolah menengah pertama, baru saja dia melihat Yun Jian cara membunuh ular kobra dengan begitu kejam, jadi sangat normal jika Lu Feiyan merasa syok dengan hal itu.
Tapi Lu Feiyan tetap berencana untuk menjalin hubungan persahabatan dengan Yun Jian, meskipun sudah melihat sisi kejam Yun Jian barusan, hal itu di luar perkiraan Yun Jian.
Setelah itu, Yuan Yingjun dan yang lainnya hanya melihat Yun Jian dan Lu Feiyan pergi bersama dari sini, tapi tidak ada satupun dari mereka yang berani mengeluarkan suara untuk menghentikan mereka.
Bahkan Shu Li yang selalu bersikap arogan dan tidak mau kalah, sejak tadi tidak berani mengatakan apapun dan membiarkan Yun Jian dan Lu Feiyan pergi begitu saja.
Orang seperti Shu Li adalah orang yang akan menindas mereka yang lemah dan takut kepada mereka yang kuat.