Bagaimana pun ia merasa baik-baik saja. Namun gundah di hati membuat ia sulit menyembunyikan perasaan nya.
Mereka pulang ke rumah lelaki yang menjemputnya itu, tidak ada percakapan di perjalanan.
Sampai mereka melangkah kan kakinya memasuki area luar rumah setelah ia baru saja keluar dari mobil yang di tumpangi nya itu.
Ia diam sampai ia tiba di rumah Adi. Melihat itu Adi bingung ingin mengajak bicara Kania seperti apa, sementara Khaira tertidur dan digendongnya lalu di telentangkan di kamarnya.
Kania kemudian kembali ke ruang tamu, ia menatap kosong, walau sebenarnya Adi ada tepat di sampingnya.
"Apa kamu baik-baik saja? apakah ini berat?" tanya Adi hati-hati.
Kania kemudian tiba-tiba menutup wajahnya, tangisan mulai terdengar samar-samar dari celah jari-jarinya yang terbuka. Adi membiarkan Kania melepaskan penat dan perasaannya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com