"Jangan berani bohong sama saya kamu!" Bentak guru itu dengan suara bas nya.
"Kalau bapak gak percaya bisa liat di CCTV , saya gak mukul. Paling paling cuma dorong buat ngelindungi diri" Jawab Darren lalu di lanjut senyuman.
Guru itu hanya terdiam, "Masih saya ampuni, awas kalau kalian bikin ulah lagi! Bapak tunggu di BK! Saya permisi" Guru itu meninggalkan kami masuk ke dalam aula.
"Siap pak!" Jawab Darren sambil tersenyum. Aku segera menghampiri Darren bersama Netta.
"Lu gak papa?" tanyaku.
Darren menganggukan kepalanya sambil tersenyum.
"Gak ada yang luka? Gak ada yang sakit?" Aku tampak panik.
Darren menggelengkan kepala tanpa melupakan senyuman di wajahnya.
"Makasihhh"
"Hati hati, si Stefan pasti bakal cari lu lagi" Jawab Darren.
"Ih, lu jangan ngomong gitu, gue takut. Bego ish" Jawab ku kesal.
"Ren, lu gapapa?" Tanya orang yang tadi membantu Darren menghadapi Stefan.
"Santaii, thanks bro"
"Mel, kenalin dia-" Omongan Darren terputus.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com