Cuaca di pagi hari ini juga sangat terik, detak jantung peserta ujian juga akan memasuki fase yang berbeda dari kemarin. Saat ini adalah mungkin bisa di bilang menyeramkan dibandingkan dengan kemarin. Karena kemarin Bahasa Indonesia merupakan yang paling gampang di banding mata pelajaran yang lain.
Di bawah matahari yang terik, tentu ada angin sepoi-sepoi yang tak se-kencang angin dari kipas. Tapi, udah cukup untuk mendinginkan suasana hati dari panas menjadi lumayan panas.
Nurdona, mungkin satu-satunya temanku yang melihat kejadian aku berpelukan dengan Selsa. Kenapa di negara ini berpelukan menjadi hal yang sangat istimewa? Padahal di luar negeri, berpelukan, berciuman menjadi hal yang lumrah. Aku mempraktekkan dari film yang ku tonton dengan langsung memberikan sebuah pelukan dengan durasi yang singkat, "Don, perihal pelukan tadi jangan di kasih tahu yang lain ya. Apalagi kalo Bunga sampai dengar, bisa mati gue" bisikku dengan Dona di parkiran sepeda motor.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com