"Kalau begitu... Kakak, berbaliklah dan jangan mengintipku." Nayla tersipu dan berbisik.
"Oke." Andre mengangguk dan langsung berbalik. Punggungnya menghadap Nayla dan dia berkata dengan suara yang dalam, "Cepa ambil handukmu."
Nayla menatap punggungnya, lalu dia melirik handuk mandi di batu di sampingnya. Dia menggigit bibirnya dengan paksa.
Dia ragu-ragu sejenak, lalu berjalan ke arah handuk itu dengan langkah-langkah ringan.
Melihat bahwa dia terus membelakanginya dan tidak bergerak, Nayla merasa lega. Dia berjalan perlahan ke sisi kolam air panas dan hendak meraih handuk mandi yang dia lemparkan ke batu. Tapi tiba-tiba sebuah lengan yang ramping terulur dari belakang dan memeluk seluruh tubuhnya.
Nayla berteriak terkejut dan jatuh ke air, dimana dia langsung jatuh ke dalam pelukan yang terasa hangat dan halus.
--
Nayla memunggungi Andre, pipinya yang putih terlihat merona merah.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com