webnovel

A Song of the Angels' Souls

Ketiga belas gadis rupawan itu mengaku sebagai bidadari dari dunia lain. Di bumi, masing-masing dari mereka akan dipersatukan dengan seorang pria yang ditunjuk sebagai pendamping. Bidadari-bidadari itu datang ke bumi bukan untuk memberi berkah, mencegah kehancuran, atau menjadi penuntun bagi umat manusia. Bukan. Misi utama mereka adalah membunuh satu sama lain. Mereka akan terus bertempur sampai hanya ada satu yang tersisa. Satu yang akan diangkat sebagai ratu di dunia asalnya. Sementara itu, pendampingnya akan mendapatkan hadiah yang tak terkira nilainya. Keinginan terbesarnya akan dikabulkan tanpa terkecuali. Ini bukan sekadar kontes saling membunuh, tetapi juga bentrokan antar ambisi, kepentingan, dan ideologi.

Gaasuja · Fantasi
Peringkat tidak cukup
169 Chs

132. Ajakan

Rava menyendok makanan rumah sakitnya dengan tidak bersemangat. Kejadian-kejadian tadi malam benar-benar mengganggu pikirannya. Dari mulai kematian Medora, sampai monster yang mati misterius. Semuanya membuat kepalanya yang sudah cedera itu makin pening.

"Jadi, bagaimana hubungan kamu dengan Kacia, Rav? Apa kamu sudah menyatakan perasaanmu?" tanya Etria yang sedang mendapat giliran menjaga Rava siang itu. Etria tampak sibuk menggarap boneka Kacianya dan tidak menatap sang tuan.

Rava terbatuk-batuk hebat. Pertanyaan itu bagai serangan mendadak yang begitu menohok.

"Mir, tolong bukain tirainya, dong!" seru Janu dari dipan sebelah.

Sret! Tirai itu pun dibuka dengan cepat oleh Mireon.

"Apa gara-gara elu gerah Kacia dijodohin sama ibu-ibu yang sering datang ke pasar kuliner itu, jadinya elu nembak Kacia?" tanya Janu dengan menaik-naikkan kedua alisnya. Ia pun menggigit pisangnya dengan gerakan yang tidak wajar. "Kacia ngomong apa?" Janu melanjutkan.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com