"Tidak, bukan apa-apa. Hanya saja tadi Ayah dan calon istrimu mengunjungiku".
Hao Nan berbicara dengan terbata-bata membuat Xiao menjadi semakin yakin kalau ada sesuatu yang terjadi padanya.
"Ayah dan calon istriku?". Tersentak. "Hao Nan.. Kamulah calon Istriku. Tidak ada wanita yang pantas menjadi calon Istri Xiao Hui selain Yun Hao Nan. Jika memang demikian, Ayah benar-benar ingin aku pergi dari sisinya. Sudah cukup perasaanku di permainkan selama ini". Raut wajah Xiao terlihat kecewa dan marah dengan apa yang Ayahnya lakukan. Dia merasa kecintaannya tidak berarti apa-apa di mata Ayahnya.
Xiao yang baru saja kembali dari kantor dengan tubuh yang terlihat lelah mendengar sikap yang Ayahnya ambil, membuatnya menjadi marah.
"Tenangkan dirimu Xiao, dia adalah Ayahmu. Aku tidak bisa melihat kalian saling berselisih. Lagi pula sampai kapanpun aku akan menolak keinginan Ayahmu untuk meninggalkanmu. Aku percaya suatu hari Ayahmu akan menyadari dengan apa yang telah dia perbuat".
"Tapi menurutku itu keterlaluan, aku seperti pion yang tidak memiliki hati dalam fikiran Ayah". Xiao memeluk Hao Nan. "Maafkan aku Hao Nan, kamu pasti mendapat banyak tekanan dari Ayah dan wanita iblis itu. Aku meninggalkan mu sebentar saja Ayah sudah mengambil langkah. Mulai saat ini kamu ada dalam pengawasan ku ".
"Tuan Xiao, sejak kapan kamu menjadi over protektif seperti ini?. Huft.. Jangan khawatir, aku tidak selemah yang kamu fikirkan. Aku masih bisa menghadapi Ayah dan wanita yang bernama Yi Zhe. Orang seperti mereka memang harus di hadapi dengan kesabaran agar bisa membuahkan hasil". Kata Hao. Dia melepas pelukannya,
Xiao semakin kagum dengan Hao yang memiliki kebijaksanaan dan ketegasan. "Aku percaya kamu tidak selemah itu, jika memang kamu lemah. Aku tidak mungkin mengagumimu. Aku baru saja menemui Dokter, sore nanti kamu sudah diperbolehkan untuk pulang".
***
Sore ini Hao Nan sudah bisa keluar dari rumah sakit, Dia Dibantu Xiao keluar dari rumah sakit. Di depan mobil yang sudah terparkir di depan jalan raya. Hao Nan teringat ada barangnya yang tertinggal.
"Hao Nan, kamu tunggu disini. Jangan sampai keluar dari mobil. Aku akan mengambilkan barangmu yang tertinggal". Xiao bergegas kembali kerumah sakit untuk mengambil barang milik Hao Nan.
Disaat Xiao pergi, tanpa dia sadari Hao Nan di culik oleh seseorang dan dibawa kabur menggunakan mobil.
Xiao kembali dengan bingkisan milik Hao Nan, dia terkejut melihat mobilnya kosong. "Hao Nan, kamu pergi kemana?". Xiao melihat ada cincin Hao Nan yang Xiao berikan padanya. "Cincin Hao Nan tertinggal di mobil, ini pasti ada yang tidak beres. Kurang ajar, siapa yang berani membawa Hao Nan pergi?. Apakah ini ulah Ayah?".
Xiao menyimpan cincin Hao dan berjalan kembali ke dalam rumah sakit untuk meminta penjelasan Ayahnya. Didepan ruang rawat, Xiao masuk dengan tatapan dingin. Disana masih ada Yi Zhe yang menemani Ayahnya di rumah sakit.
"Ayah! Aku tahu ayah meminta Hao Nan untuk menjauhiku, aku terima karena aku tidak butuh persetujuanmu untuk menikahinya. Tapi jika ayah atau kamu!". Menunjuk ke arah Yi Zhe. "berani macam-macam dengan Hao Nan aku sudah tidak memperdulikan lagi kalau kita masih memiliki hubungan darah! ". Xiao tanpa fikir panjang langsung mengatakannya didepan Ayahnya dan Yi Zhe.
"Xiao Hui, sejak kapan kamu berani melawan Ayah? Apa wanita kurang ajar itu yang mengajarimu berbuat seperti ini?. Jika memang Ayah yang melakukannya, mana buktinya?! ". Balas Zeming tidak kalah tegas.
"Aku memang belum memiliki bukti, tapi aku pastikan orang yang membawa Hao pergi akan mendapatkan balasannya. Ingat itu!". Tatapan terakhir Xiao tunjukkan pada Yi Zhe, dan dia hanya tersenyum licik.
Xiao keluar dan menghubungi Sek. Jin.
📞 "Dengar! Batalkan semua rapat dan temu janji untuk sore ini dan besok. Selidiki siapa yang membawa Hao Nan pergi, kita tidak punya banyak waktu. Lacak semua yang mencurigakan di CCTV yang berada didepan Rumah Sakit dan cari tahu dimana lokasi ponsel Hao berada. Aku yakin ini perbuatan orang terdekat! ".
📞 "Baik! Aku akan segera bertindak".
Ponsel terputus. Didepan mobil ketika akan masuk kedalam dia teringat dengan seseorang. "Apakah ini perbuatan Chen Guang? Jika memang benar, dia memang ingin menyerahkan nyawanya! ". Geram Xiao.
Tidak lama terdengar dering pesan dari ponselnya.
📩 Xiao, Aku telah melacak dimana ponsel Hao Nan, dia kini berada di sebuah hotel LanXhiang di daerah Beijing.
Perasaan Xiao langsung tidak enak mendengar kata Hotel. Tanpa berfikir panjang, dua membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dengan perasaan khawatir, dia langsung membayangkan banyak hal terjadi pada Hao Nan.
"Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi. Tidak ada yang bisa menyentuh Hao nan".
Sesampainya di depan Hotel LanXhiang, dia berjalan cepat masuk kedalam. Didepan pintu langkahnya di cegah oleh penjaga karena memang Hotel LanXhiang memiliki privasi yang tinggi.
"Maaf jika belum memesan kamar, anda dilarang masuk!". Kata penjaga tegas.
Xiao menatap mereka tajam. Dia melemparkan kartu nama dan kartu debit Gold kearah penjaga. Penjaga yang melihat kartu nama langsung tercengang karena terdapat nama Pemilik Perusahaan Hight Throne's Corporation. Mereka langsung menunduk dan membukakan pintu tanpa bertanya.
"Maafkan atas kelancangan kami Tuan!". Kata mereka.
"Beritahu aku, dimana kamar yang baru saja dipesan seseorang atau didatangi seseorang?". Kata Xiao dingin.
"Tuan Maafkan kami, tapi itu privasi pengunjung" jawab mereka lirih.
"Aku tidak mau tahu, jika sampai calon istriku benar-benar dibawa kemari oleh seseorang. Aku tidak akan membiarkan kalian lolos dan melihat hari esok!". Ancam Xiao.
Xiao yang terkenal dingin membuat mereka tidak percaya, gertakan nya membuat mereka takluk. Mereka dengan cepat membawa Xiao ke tamu yang baru saja datang. Didepan kamar 1105 penjaga membuka pintu, dan melihat pria tua Bangka sedang mencoba memperk*sa Hao Nan dengan sangat keji.
"Siapa kau, berani mengusik mainan ku!". Kata tua Bangka.
Xiao tidak tahan melihatnya, diamenarik tua Bangka itu dan memberi pukulan. "Tua bangka sepertimu tidak berhak menyentuh calon istriku. Bawa dia pergi dari sini sebelum aku benar-benar menghabisi kalian semua! ". Perintah Xiao dengan amarah.
Saat itu pakaian Hao Nan sudah terbuka dan lusuh, dia menggeliat dengan wajah seperti kehausan. Xiao mendekati untuk membawanya keluar dari kamar. Tapi justru Hao Nan menarik dasi Xiao hingga jatuh diatas tubuhnya.
"Tuan, aku mohon.. Bebaskan aku. Ini sangat menyiksa". Desah Hao Nan.
"Hao Nan, apa kamu di beri Afrodiac oleh tua Bangka itu?. Jika kamu seperti ini, akupun tidak bisa menahannya".
Siang Kakak.. Maaf baru up. Soalnya Author baru sembuh dari sakit.
Wah.. Gawat darurat ini? Hao Nan di beri Afrodiac dan pastinya dia sedang terangsang. Apa tindakan yang akan Xiao ambil?
Nb : Afrodiac adalah nama lain dari obat perangsang.
Ditunggu ya komentar dan krisannya
Jangan Lupa Vote Dan rate full nya
HAPPY READING