Di rumah sakit Hao Nan menunggu Xiao didepan ruang IGD sendiri. Dia sudah menghubungi kantor kalau Xiao sedang berada di rumah sakit.
"Bagaimana keadaan Tuan Xiao Nona Hao?" Tanya Jin sekretaris dari Xiao.
"Aku tidak tahu, dokter belum keluar sejak Tuan Xiao dibawa kedalam. Sekretaris Jin, apa kamu tahu apa yang terjadi pada Xiao?" Tanya Hao tiba-tiba yang membuat Jin terkejut.
"Ini bukanlah masalah biasa. Tidak hanya sekali Xiao masuk keruumah sakit dengan gejala yang sama. Tidak ada satu orangpun yang mengetahui ini, bahkan Tuan Zeming ayah Xiao sekalipun. Sejak kepergian Zhe Quan, Xiao berubah menjadi dingin dan hidup tanpa ekspresi. Tapi sejatinya dia selalu terbanyang-banyangi kehadirannya. Bahkan kata dokter Xiao tidak pernah bisa tidur tenang hingga membuatnya selalu drop disaat tertentu". Kata Jin membuka sedikit apa yang dia ketahui.
"Memangnya siapa Zhe Quan itu? Mengapa dia sampai bisa membuat Xiao seperti ini?". Tanya Hao Nan sungguh-sungguh.
'Aku selalu diam jika ada yang bertanya tentang Zhe Quan karena permintaan Xiao Hui. Apa lebih baik aku beritahu saja kebenaranya? Siapa tahu dia benar bisa membantu Xiao lepas dari masa lalunya'. Batin Sek.Jin
"Baiklah, dengar baik-baik. Aku tidak pernah menceritakan ini sebelumnya pada siapapun. Ini dimulai saat mereka Xiao Hui dan Zhe Quan kuliah di tempat yang sama. Mereka menjalin kedekatan hingga berpacaran selama 5 tahun lamanya. Karena sudah berjanji, bahwa Xiao akan melamar Zhe Quan, dia sudah membeli cincin untuk melamar.. Tapi disaat pertemuan mereka, Zhe Quan tiba-tiba memberi tamparan dengan mengatakan kalau Ayahnya menyuapnya dengan setumpuk uang dengan catatan menjauhi Xiao. Zhe Quan mengatakan itu tapi Xiao tidak percaya jika ayah yang selalu ramah dan mendukungnya melakukan itu dibelakangnya. Hingga Zhe Quan memilih pergi, dan mengalami kecelakaan tepat di depan mata Xiao Hui. Sejak saat itulah dia mulai mengalami ini". Sek.Jin menceritakan panjang lebar apa yang terjadi.
Hao Nan yang mendengar cerita mengenai Xiao terdiam tidak bisa berkata-kata. Dia tidak menyangka di balik Xiao Hui yang selalu diam dan tidak banyak bicara telah mengalami perjalanan cinta yang menyakitkan.
"Berarti sikapnya padaku hanya sebatas pelarian dari masa lalu? Yah.. Aku juga menyadari kalau dia memang terlalu aneh untuk seorang pria"
"Maka dari itu, Nona Hao Nan. Saya percaya Nona bisa membuat Xiao berdamai dengan masa lalunya. Dari pertama kali Xiao Hui membawa anda keruangannya. Itulah pertama kalinya Xiao memberi perhatian pada wanita setelah kejadian itu".
Perbincangan mereka terhenti saat Doktee keluar dari ruang IGD.
"Bagaimana keadaannya Dok?" Tanya Hao Nan cemas.
"Dia hanya terlalu tertekan hingga membuatnya drop. Tapi keadaan ini bisa menjadi buruk kalau tidak segera di tangani".
"Pasien akan segera di pindahkan keruang rawat, setelah itu kalian boleh menjenguknya. Saya permisi". Dokter pergi disusul suster untuk menyiapkan pemindahan pasien.
***
Di ruang rawat Hao Nan setia menunggu Xiao dengan masih mengenakan Dress pemberiannya.
"Tuan Xiao, kamu terlalu memikul bebanmu sendiri dan menyembunyikan ini dari siapapun. Bagaimana kamu bisa berdamai dengan hatimu Hah! Ayo cepat jawab, Bagaimana kamu akan lepas dari masa lalumu jika kamu terus seperti ini Tuan aneh". Tiba-tiba saja Hao Nan mengatakan semuanya didepan Xiao Hui yang masih pinsan.
Tangan Hao Nan tepat berada di samping tangan Xiao Hui. "Jangan mengatakan hal bodoh didepanku!".
Tangan Xiao tiba-tiba mendekati Tangan Hao dan memegangnya. Dia perlahan-lahan siuman dari pinsannya.
"Kamu sudah siuman Tuan, Apa kamu mendengar semuanya?" Tanya Hao Nan malu. Dia menyembunyikan malunya dengan memalingkan wajahnya.
"Apa kamu sedang mengkhawatirkanku Nona Hao Nan? Jangan palingkan wajahmu dariku".
"Cukup Tuan Xiao, jangan berikan perhatian lebih dari ini. Aku sudah tahu semuanya". Kata Hao yang masih memalingkan wajahnya.
"Syukurlah kalau kamu sudah tahu. Setidaknya kamu tidak menjadi korbanku selanjutnya".
"Sebentar lagi Sekretarismu datang. Dan setelah itu aku akan pergi dari sini".
Ruangan seketika terasa senyap melihat mereka yang bersikap canggung. Mereka salng terdiam dan buang muka cukup lama.
"Pergilah! Memang seharusnya ya kamu juga pergi. Karena aku bukan orang yang suka kalian kasihani". Kata Xiao dingin.
"Aku ada disini bukan untuk mendengar kesombonganmu Tuan Xiao. Jika kamu butuh teman, katakan! Jangan berlagak kuat didepan orang lain. Memang kamu anggap dirimu apa!"
"Diam!. Berhenti, jangan teruskan lebih dari ini Nona Hao Nan".
Dari luar Sek.Jin masuk dan perdebatan mereka terhenti begitu saja.
"Sek.Jin, jaga Tuanmu yang keras kepala ini. Dan pastikan kalau dia tidak mengatakan hal menyakitkan didepan wanita. Aku permisi". Kata Hao Nan sebelum meninggalkan ruang rawat Xiao.
Sek.Jin yang melihat pertengkaran mereka justeu bingung bagaimana cara menanggapinya. Tapi dari sini Sek.Jin menyadari mereka sudah mulai merajut ikatan tanpa mereka sadari.
'Semoga ini akan terus berlanjut dan membaik kedepannya'. Batin Sek.Jin.
malam Kakak... ini sambungannya yah...
di tunggi kritik sarannya biar tahu respon kalian . kalau ada kekurangan nanti q reviisi.
di tunggu Vote dan bintangnya yah ka
Happy Reading