webnovel

Andai kamu harus Memilih

Malam ini setelah mengantar Hao Nan ke rumahnya, Xiao langsung kembali ke rumahnya. Disana sudah ada ayahnya yang duduk menunggunya di ruang keluarga.

"Mengapa baru pulang Xiao?" Tanya Zeming pada putranya.

"Biasa yah, urusan pekerjaan. Tidak ada hubungannya dengan yang Ayah fikirkan". Jawab Xiao dingin dan terus berjalan masuk tanpa menghiraukan Ayahnya.

"Ayah dengar kamu baru saja mencari karyawan yang baru saja hilang, Apa dia sudah ditemukan?".

"Untuk apa Ayah menanyakan itu? Apa jangan-jangan Ayah yang sengaja membuatnya hilang?" Xiao membalikkan badan keaarah Ayahnya "Dengar Ayah! Jika kejadian 2 tahun lalu benar-benar Ayah pelakunya, aku tidak akan pernah memaafkanmu, walau kamu adalah Ayahku sekalipun!". Jawab Xiao tegas. Dia berjalan masuk ke dalam kamar.

Sejak kejadian 2tahun yang lalu, Xiao tidak pernah mempercayai apa kata-kata Ayahnya. Walau dia bersikap ramah didepan orang, itu hanya untuk menghargai bahwa dia masih putra dari Wang Grup. Kepergian Zhe Quan telah mengubah semua yang ada pada diri Xiao Hui, terutama hati.

Didalam kamar mandi Xiao teringat kejadian yang menimpa Hao Nan "Apa itu juga ulah Ayah? Jika memang iya, Apa alasan Ayah selalu membuat wanita yang berada disisiku terancam?". Katanya pada diri sendiri.

Hal yang terjadi pada Hao Nan mulai mengusik Xiao, setelah selesai mandi Xiao menelfon sek.Jin.

📞 "Jin, Aku tadi sudah menemukan Hao Nan sedang berada di tangan preman kampung. Aku ada tugas untukmu".

📞 "Tugas Apa Xiao?".

📞 " Selidiki penyebab semua yang terjadi pada Hao Nan akhir-akhir ini, Aku merasa Ayah ku mulai ikut campur. Jika benar, aku tidak akan pernah memaafkannya."

📞 "Serahkan padaku, Apa kamu masih memikirkan perkataan terakhir Zhe Quan yang mengatakan bahwa Ayahmu telah menyuapnya untuk menjauhimu?".

📞 "Iya, karena tidak mungkin Zhe Quan datang menamparku waktu itu. Aku baru menyadarinya sekarang, , betapa bodohnya aku karena tidak mempercayai orang yang aku sayang, dan justru mempercayai  orang yang menghianati mencintainya,

📞 "Jangan menyesali hal yang telah terjadi, Aku adalah temanmu. Percayakan semua padaku. Aku mempunyai saran, jika kamu ingin mengetahui semuanya, lamar Hao Nan di depan Ayahmu. Jika benar dia yang melakukan semua ini dia pasti akan secara langsung bertindak".

📞 "Tapi kamu tahu sendiri aku tidak mencintainya. Aku tidak ingin menggunakan Hao Nan sebagai umpan".

Di dalam kamar, Xiao memikirkan saran dari Jin. "Apa bisa seperti ini? Tapi aku sama saja menyakiti perasaannya".

Malam berlalu dengan sedikit rasa mengganjal di hati Xiao mengenai Hao Nan.

***

Di pagi hari Hao Nan masih di kamarnya, semalaman Hao Nan mengunci diri dari adik-adiknya.

"Kakak Hao, ini ChunYi. Aku masuk ya Kak". Sapa ChunYi pada Hao Nan.

Wajah Hao Nan masih terlihat pucat, tatapannya kosong memandang kedepan. ChunYi yang melihat Hao Nan seperti ini membuatnya sedih dan meneteskan air mata.

"Ka Hao, Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Kakak. Tapi ChunYi mohon.. Kakak sadarlah, Kakak masih mempunyai ChunYi dan Ji Han adik Kakak".

Mendengar perkataan itu membuat Hao Nan tersadar dari keterpurukannya dan memeluk ChunYi. " Maafkan Kakak yang tiba-tiba Down seperti ini hingga Kakak melupakanmu dan Ji Han".

Dari luar kamar Ji Han dan Xiao datang, "Kamu juga masih mempunyai aku, Sampai kapanpun aku akan terus menjagamu. Karena itu janjiku pada ChunYi dan Ji Han". Kata Xiao ikut menyahut.

"Tuan Xiao, Bagaimana kamu bisa ada disini. Dan apa yang kamu bicarakan pada adik-adikku?".

"Kakak Hao, bukan apa-apa. Itu hanya perjanjian antara adik-adik Kakak dengan Kak Xiao. Aku dan Ji Han sudah sepakat untuk merestui hubungan kalian. Aku dan Kak Ji Han mempercayakan Kak Hao pada Kak Xiao". Kata ChunYi dengan senyuman. Hao memandang ke arah Ji Han dan dia mengangguk.

"ChunYi dan Ji Han, Kakak senang kalian mengatakan itu. Tapi Kak Xiao hanyalah atasan yang harus Kakak hormati. Jadi kalian jangan berfikiran sejauh itu". Hao Nan menundukkan wajah, dia ingin menyembunyikan perasaan aneh yang entah kapan singgah di hatinya.

'Hao Nan, seharusnya kamu sadar. Xiao hanya mencintai Zhe Quan masa lalunya. Apa kamu sudah siap patah hati jika mencintainya?'. Batin Hao Nan.

"Hao Nan aku tahu kamu mengatakan itu karena kamu mengetahui masa laluku. Tapi izinkan aku untuk mengenalmu lebih dalam. Jika kamu berkenan, aku ingin mengajakmu kesuatu tempat hari ini".

Hao Nan mengangkat wajahnya, ChunYi tersenyum pada Hao Nan mengiyakan "Baik Tuan Xiao, aku akan pergi dengan Tuan hari ini".

"Istirahatlah, hari ini kamu tidak perlu kerja. Sekretarisku sudah mengatakan pada manajermu kalau kamu sedang sakit. Kalau begitu Ji Han dan ChunYi, kalian pergilah ke sekolah, Kakak Xiao akan disini menjaga Kakak kalian".

"Baik Kak, kami berangkat kesekolah dulu". Ji Han dan ChunYi keluar dari kamar Hao Nan.

Kini di kamar hanya ada mereka berdua, sesikit canggung dan kikuk. Keduanya terdiam cukup lama seperti bingung akan memulai pembicaraan dari mereka.

"Tuan Xiao, apa yang sebenarnya kamu bicarakan dengan adik-adikku. Mengapa mereka bersikap seperti itu?".

" Beri aku kesempatan untuk mencoba mencintaimu Hao Nan. Aku tahu aku memiliki masa lalu yang rumit. Tapi kamu sendiri juga yang mengatakan kalau aku harus berdamai dengan hatiku. Dan sekarang aku menjawab perkataanmu, Hao Nan.. Mungkin aku belum bisa mencintaimu sedalam lautan, tapi izinkan aku berdamai dengan hatiku dan memulai hidup bersamamu".

Perkataan Xiao kali ini dia ucapkan dengan serius. Hao Nan tercengang mendengar perkataan penting dari mulut Xiao.

'Aku harus jawab apa padamu? Apa kamu tidak sedang mempermainkanku?'. Batin Hao Nan bimbang.

"Aku akan memberi Tuan Xiao kesempatan untuk berdamai dengan masa lalu Tuan dan memulainya denganku. Tapi andai suatu saat Zhe Qua datang kehadapan Tuan dan saat itu Tuan sedang menjalani hubungan denganku, apa yang akan Tuan Xiao perbuat".

Pertanyaan yang begitu sederhana namun seketika Xiao terdiam. Dia tidak percaya akan mendapat pertanyaan seperti ini.

Malam Kakak...

jam segini masih ada yang melek nggak?

Xiao dan Hao Nan mulai membuka lembar baru nih.. gimana yah.. Xiao menjawab pertanyaan yang menyulitkan itu.

ditunggu kritik sarannya yah..

jangan lupa untuk Vote dan Bintang selalu

Happy Reading

Embun_nadacreators' thoughts