Deswita memandangi interior rumah Damian yang baru.
"Ini atas nama Ibu, kan?" tanya Deswita.
"Tidak, rumah ini atas namaku. Kelak akan aku berikan pada anak-anakku, bu," jawab Damian dengan tegas. Deswita hanya mendelik kesal. Tapi, dia tidak banyak bicara. Setidaknya rumah yang dibeli Damian ini cukup besar. Dan, perabotannya juga cukup bagus. Deswita pun langsung mengambil kamar utama yang ada di bawah. Damian sama sekali tidak protes. Dia merasa lebih nyaman dengan kamar utama yang ada di lantai atas.
"Pembantu dan supir akan datang siang nanti ya, kawan Ibu yang kemarin Ibu ceritakan."
"Mereka tidak punya anak?" tanya Damian.
"Anak mereka sudah menikah, tidak tinggal bersama mereka. Anak mereka tinggal di Bangka."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com