Entah karantina apa yang sedang kami jalani saat ini. bagiku ini hanya sebuah lelucon saja.
Virus Corona itu memang sudah menyebar di Desa kami sejak dua bulan lalu tapi, tidak ada yang terjangkit kecuali para penduduk Desa yang pergi ke Kota untuk belanja.
Ke dua orang tua ku sangat ketakutan akan virus itu. Padahal tidak satu pun dari kami yang ada di rumah ini terkena virus. Jangankan virus mematikan itu, flu pun sama sekali tidak kami rasakan.
Semua ini bermula dariku memang. Aku yang sudah membuat Mamak dan Bapak jadi berpikir yang tidak-tidak.
Kalau saja malam itu aku tidak berbohong saat di ruang makan. Maka, sudah pasti hal ini tidak akan terjadi.
Ada rasa kesal dalam diriku. Aku bukan kesal karena kami di karantina. Aku hanya kesal karena mereka menganggu waktu ku dengan Bang Arya.
Sebenarnya ada rasa ingin menolak semua yang ku alami saat ini. Termasuk menikah dengan pria kota yang tampan itu. Terlebih lagi aku sama sekali tidak mengenalnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com