"Kita ulangi gerakan inti! Stef, sekali lagi gue ingetin lo, yang lincah! Senyum yang manis, jangan kayak orang lagi nahan diare gitu tampang lo! Maura, pake otak lo buat ngingetin gerakan tadi. Ngerti?? Lo udah salah berkali-kali. Heran gue!"
Karina berdiri di hadapan timnya sambil berkacak pinggang, masih bugar dan mampu berdiri tegak. Sementara yang lainnya nyaris terkapar di lantai dengan napas ngos-ngosan. Mereka sudah berlatih selama satu jam dan mengulang-ulang seluruh gerakan tanpa jeda istirahat. Angela menyeka keringat di dahi dan pelipisnya tanpa daya. Sekujur tubuhnya pegal luar biasa.
Setelah ini, pikirnya muak, tiap mendengar lagu K-Pop gue bakal trauma dan muntah-muntah sekalian sesak napas.
"Kak, boleh istirahat sebentar aja?" tanya Tania nekat. Yang lain mengiyakan, kecuali Angela, karena tak sanggup lagi membuka mulut saking capeknya. "Minum sebentar aja, Kak."
Karina melengos sinis dan melirik jam tangannya.
"Oke. Lima menit."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com