Untuk kejadian sehari hari ini diriku hanya mengurung diri dikamar sedang para siswa yang lain sibuk melaksanakan kegiatan mereka dipantai untuk bersenang-senang
"hahhh... Hawa ini benar benar nyaman. Wilayah tropis memang yang terbaik tidak terlalu panas tidak terlalu dingin. " helaan napasnya yang menikmati hembusan angin yang masuk kedalam kamarnya melalui jendela.
Ketika dirinya sedang mengetik, datang sebuah serangga kumbang tanduk yakni Heracles/Hercules. Ukurannya cukup besar sebesar lengannya
Ia hanya bisa tersenyun memandangi serangga tersebut mengingat terakhir kali ia bermain main dengan kawanan serangga ketika dirinya masih dipanti asuhan.
"oh ya sekarang kan harusnya Ellen sedang menyusun rencana ditambah lagi akan ada orang gila yang terang terangan menyerang pulau ini nanti malam."
Lalu Oberon pun mulai berdiri dan menggambil Heracles dan menempatkannya di pundak kirinya "ayo temani aku, aku mau tau apa saja yang akan nenek tua itu lakukan. Ditambah akan terjadi hal bodoh yang akan terjadi malam ini"
***
Oberon segera melompat dari lantai 3 dan menderat didahan pohon besar.
"seperti yang pernah kubilang aku tidak akan ikut campur tapi aku akan mengawasi dan sejujurnya dieps ini yang paling aku malas menontonnya sampai-sampai aku melihatnya harus speed 2x karena terlalu banyak fanservice-fanservice sialan itu"
Dirinya kini sedang berada dibalik pepohonan dipinggir pantai sedang mengawasi mereka.
"pfftt bahkan Ellen saja sampai dijadikan boneka oleh trio gadis itu" ujarnya yang sedikit menahan tawa
Kali ini ia melihat Ellen yang sedang dikubur bersama dengan Tonomachi dengan pose majikannya itu Ellen dan budaknya adalah Tonomachi yang terlihat begitu senang.
"memang rada rada ini orang" ucap Oberon
Tiba-tiba ia langsung memiringkan Kepalanya dengan cepat karena ada Bola Voli nyasar dengan hantaman yang begitu kuat
"anjing kukira kepalaku bakal ketuker!" seruannya
Ia langsung menutup mulut karena niatnya dari awal hanyalah mengawasi dan tidak boleh sampai ketahuan.
Oberon pun melirik kebawah melihat Tohka dengan bikini berwarna ungunya mengambil bola voli tepat dibawah pohon ia berpijak saat ini.
'ini kalau gw bunuh sekarang bisa aja tapi sabar, targetku bukan dia jadi santai saja Oberon kau belum diperintahkan oleh Wesscot untuk menangkapnya'
"Tohka cepat bawa kemari!" seruan Kaguya
"Iya...! " balas seruannya
Tohka pun kembali menghampiri mereka sedangkan Oberon ia pergi kedalam hutan untuk melakukan latihan.
Kini dirinya berada didalam hutan ditemani hembusan angin dan suara beberapa serangga mengisi kebisingan hutan.
"Baiklah kita lihat hewan liar apa saja yang ada disini "
Oberon langsung mengaktifkan kembali Mystic Eyenya dan melihat semua objek disekitarnya memiliki garis kematian yang abstrak mulai dari tumbuhan bahkan tanah
"sepertinya masih belum bisa melampaui Shiki ya, tak apa lagi pula untuk kedepannya aku akan bisa seperti dia bahkan melampauinya"
Mendengar suara bisingan dari semak semak dibelakangnya, ia langsung lompat memutar kebelakang dan melihat ada seekor babi hutan yang hendak menyerangnya.
Mencoba kemampuan Matanya kembali, tanpa basa basi ia langsung mendarat didekat babi itu sembari menebasnya mengikuti garis kematian menggunakan pisau yang selalu ia simpan dibelakang bajunya.
Oighhkkk!!
Dalam sekejap hanya satu tebasan saja babi hutan itu langsung tercincang hanya dengan pisau yang selalu ia bawa kemana mana.
"Ez dek. Mystic Eye nih boss, siap solo DALverse "
Lalu Oberon pun meninggalkan Babi otu begitu saja lalu kembali ke kamarnya untuk membasuh pisau miliknya agar tidak berkarat dan jika tumpul sekalipun selama ia mengaktifkan Mystic Eyenya akan bisa menebasnya.
Setelah selesai membersihkannya, terdengar suara pintu kamar terbuka
"Yo kami kembali Oberon! " seruan Tonomachi dengan penuh semangatnya
"oh selamat datang, aku sedang dikamar mandi" balasnya
Ia pun keluar sembari memasukan kembali pisau tersebut kesarungnya.
Melihat hal itu membuat tonomachi sedikit takut karena saat pemeriksaan tadi ia tidak mendengar suara sama sekali dari scanner barang dibandara saat pemberangkatan.
"Ke-kenapa kau membawa pisau? apa lagi pisau itu agak besar dibanding pisau dapur"
"oh ini-"
Ia kembali menarik pisau tersebut sembari bercerita "ini pisau peninggalan Ibuku, hanya benda ini yang tersisa darinya. Selain ini aku tidak punya apa apa lagi, makanya aku selalu membawanya kemana mana"
Setelah bercerita, Oberon pun memasukan kembali pisau tersebut.
"sudah kalian mandi dulu aku bisa terakhir lagi pula masih sesuatu yang harus kuurus"
"kau urus? "
Shido bingung dengan maksud tersebut sampai memiringkan kepalanya melihat Oberon berjalan menuju Laptopnya
"oh itu ya, semangat ya buatnya Oberon"
Tanpa membalaskan kata kata ia hanya mengacungkan jempol sembari membelakangi mereka
"memangnya apa dia kerjakan Tonomachi? " tanya Shido sembari meliriknya
"rahasia, aku sudah berjanji padanya jadi kamu sekalipun tidak boleu tau" balas Tonomachi.
Oberon pun segera duduk kembali lalu mengetik suatu kata dilaptopnya
'The Execution Spirits Chapter 20'
-To Be Continued-