149. Restless and agitated

Jari jemarinya kuat meremas kertas yang ada di dalam genggamannya. Membentuk bola kecil lalu melemparkannya ke dalam tong sampah. Hanya sebab membaca beberapa rentetan kalimat saja, emosinya sudah meluap-luap. Semua kata yang masuk ke dalam lensa matanya, menjadi alasan dia merasakan api berkobar di dalam hatinya.

"Dia benar-benar menemukan kita, Mr. Tonny." Hwang menyela diamnya pria itu. Menatap ke arah si bos yang diam, memandang ke ke luar jendela. Langit malam diharapkan bisa sedikit meredakan amarah di dalam hatinya sekarang ini. Meskipun itu jelas-jelas mustahil.

"Apa yang akan kita lakukan sekarang, Mr. Tonny?" Hwang kembali mengimbuhkan. Dia menatap ke arah Mr. Tonny, tanpa mau berkedip. Tanpa mau menyela, seakan takut jika dia kehilangan satu momen saja. "Kita harus membunuhnya dalam perjalanan kemari. Menyamarkan itu sebagai."