webnovel

Sebatang Cokelat

219

Fayaaz segera mengambil kunci motor dan jaketnya, ia hendak pergi menyusul Edward. Fayaaz tidak mau Eljovan sampai tahu jika Chiraaz sedang hamil. Ia takut malah suami Chiraaz itu malah membuat sahabatnya menderita.

"Fayaaz, kamu mau ke mana?" Chiraaz terbangun setelah cukup lama pingsan.

"Eh hai, aku ada urusan lain. Jadi harus pergi sekarang," jawab Fayaaz.

"Urusan apa? Sok sibuk sekali orang ini." Chiraaz mencebik kesal.

"Kamu tidak apa-apa kan?" tanya Fayaaz.

"Ya, memangnya aku kenapa? Cuma tidur saja," jawab Chiraaz santai.

"Ya sudah, aku pergi dulu. Nanti aku bawakan sesuatu."

Chiraaz mengangguk paham, Fayaaz segera berlari keluar rumah. Chiraaz sedikit keheranan melihat Fayaaz yang terburu-buru. Namun, sebagai mantan orang Xinhwa, ia paham bagaimana kesibukan di sana.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya