"Tolong aku.....!"
"Ada Red Demon di belakangku!"
BUK! BUK! BUK! BUK!
Seekor setan gemuk berkulit merah terlihat sedang mengejar para Ksatria Suci Liones. Para Ksatria Suci hanya bisa berlari karena perbedaan kekuatan mereka yang sangat jauhjika dibandingkan dengan Iblis-Iblis itu.
Dengung!
BOOM!
Tiba-tiba muncul Gray Demon di balik bangunan dan Iblis itu sedang membuka mulutnya, mengirimkan laser pada para Ksatria Suci yang lari.
"Sial!"
"Lebih baik melawan daripada melarikan diri dengan sia-sia!"
"Bunuh monster-monster itu!"
Melihat kelompok Ksatria Suci lain terhempas oleh laser Gray Demon, yang tersisa malah tambah berjuang untuk mengorbankan nyawa mereka.
"Untuk umat manusia!"
"Hancurkan orang-orang kotor ini!"
Ksatria Suci yang sudah mati rasa akan rasa takut kemudian membabi buta menerjang ke arah Iblis-Iblis itu hanya dengan bermodalkan nyawa mereka.
Saat mereka akan putus asa mendatangi kematian, sebuah kilatan cahaya tiba-tiba muncul dari langit dan jatuh ke arah mereka.
BAM!
Sebuah pedang melaju seperti anak panah dan langsung menembus tubuh Red Demon yang akan memakan para Ksatria Suci. Tanah juga ikut retak bersamaan dengan tertusuknya tubuh iblis itu.
Setelah kilatan cahaya mereda, muncul siluet sesosok pria yang melompat ke sebelah pedang itu, lalu menariknya dengan suara mendesing.
"Aku tidak boleh kalah dari Nanashi-dono!" Arthur melirik sejenak para Ksatria Suci yang siap mati itu sebelum berlari meninggalkan mereka.
Para Ksatria Suci yang merasa kematian sudah akan menyentuh mereka hanya jatuh lemah tak berdaya. Hanya setelah itu suara keributan muncul, membuat para Ksatria Suci itu menoleh ke sumber suara.
Itu adalah suara pijakan zirah yang menghantam tanah secara bersamaan. Tidak lama setelah itu, kelompok Ksatria Suci asing muncul di depan mereka.
"Mereka adalah....!"
Ksatria Suci Liones terkejut ketika melihat set armor Ksatria Suci yang baru saja datang. "Mereka adalah Ksatria Suci Camelot! Kenapa mereka berada di sini? Apakah ini bala bantuan?!"
"Para Ksatria Suci Liones, serahkan musuh yang berada disini pada kami. Kalian sudah berjuang dengan berani melawan Iblis selama ini. Karena itu istirahatlah di istana!" Kapten yang memimpin kelompok Ksatria Suci Camelot berkata pada para Ksatria Suci Liones yang sudah kelelahan di depan mereka.
"Kenapa Anda berada disini, apakah Camelot aman dari para Iblis?" tanya salah satu Ksatria Suci Liones.
"Camelot telah hancur oleh Iblis-Iblis terkutuk itu. Kami disini untuk mengungsi, tapi Raja kami akan merasa tidak sopan jika pasukan ksatria kami tidak melakukan apa-apa saat Liones menyediakan tempat bagi warga kami."
"Camelot telah hancur...!?" Para Ksatria Suci Liones membelakakan mata mereka, terkejut dengan informasi itu.
"Tapi itu tidak masalah lagi! Selama ada Merlin-sama dan sumpah kesetiaan kita para Arthur-ou, kita akan baik-baik saja!"
"Kita berjuang untuk kemuliaan Arthur-ou!"
"Kita berjuang untuk kemuliaan Arthur-ou!"
"Arthur-ou!"
"...."
Para Ksatria Suci Camelot mengangkat senjata mereka dengan tekad dan semangat memusnahkan para Iblis itu.
Tiba-tiba....
"Seekor Iblis datang!"
Salah satu Ksatria Suci berteriak sambil menunjuk ke suatu tempat.
BUK! BUK! BUK! BUK!
Kali ini adalah gerombolan Iblis yang datang ke arah mereka, terdiri dari beberapa Gray Demon, dan Red Demon.
Sebelum para Ksatria Suci Liones bisa berputus asa, Kapten dari Ksatria Suci Camelot segera memperingatkan mereka:
"Ada beberapa makhluk kotor di sana, sebaiknya kalian segera menyelamatkan diri."
Kapten ksatria itu berbalik ke arah bawahannya, sebelum berteriak:
"Mari gunakan darah Iblis-Iblis itu untuk mengangkat kemuliaan raja kita, Arthur-ou!"
"""Ou!"""
Bagi para Ksatria Suci Liones, semangat dan tekad mereka malah seperti tamparan wajah. Memamerkan kemuliaan raja mereka di kerajaannya sendiri, membuat Ksatria Suci Liones terkesan tidak kompeten.
Provokasi itu juga membuat para Ksatria Suci Liones yang awalnya putus asa menjadi bangkit dengan tekad siap mati sekali lagi.
"Serang!"
"Bunuh mereka!"
Meski tekad Ksatria Suci Liones kembali, bukan berarti mereka mendapat kesempatan untuk memamerkan kekuatan mereka karena Ksatria Suci Camelot sudah bergerak dengan formasi ke arah Iblis-Iblis itu.
Ksatria Suci Liones terkejut melihat mereka menerjang begitu saja.
"Langsung menyerang!?"
"Apa mereka tidak mengetahui perbedaan kemampuan kita manusia dengan mereka?!"
Tapi kejadian selanjutnya sangat membuka mata mereka.
"Kita tunjukan kekuatan pemberian Merlin-sama!"
"«Fourfold Slash of Light»!"
"«Cutting Edge»!"
"«Piercing Strike»!"
"«Blade Jail»!"
Ksatria Suci Camelot menerjang ke gerombolan Iblis dan menampilkan kekuatan mereka satu per satu. Setidaknya, per Ksatria Suci berhasil membunuh satu Iblis.
Dari sudut pandang luar, mereka seperti sedang menyembelih Iblis-Iblis itu secara masal.
"Apa-apaan mereka?!"
"Apakah pengguna kekuatan dapat muncul semudah ini?"
"Hei, masing-masing dari mereka setidaknya bisa menggunakan satu serangan mematikan!"
Para Ksatria Suci Liones hanya bisa menatap kosong pada kekuatan para personil Ksatria Suci Camelot. Padahal, mereka bisa kuat seperti itu karena buff dari Merlin.
Sementara itu di tebing istana, Merlin mengangguk puas melihat Ksatria Suci Camelot dapat dengan mudah mengalahkan iblis-iblis itu. Di tangannya saat ini terdapat seekor bulu putih bergaris-garis, itu adalah Byakko yang terlihat senang ketika dibelai olehnya.
Setelah Merlin memberi perintah melalui telepati, Ksatria Suci Camelot mengelilingi Liones hanya untuk membunuh Iblis dengan semangat, bersama dengan Byakko yang akhirnya ikut serta karena merasa sangat senang ketika menginjak Iblis-Iblis itu.
...
Beberapa hari kemudian.
Saat ini, beberapa anggota Tujuh Dosa Mematikan yang masih berada di Liones berkumpul di Boar Hat, markas kedua mereka. Di sana terdapat Merlin, Ban, Escanor, Elizabeth, Elaine, dan Hawk.
Mereka berkumpul di kamar Elaine, dengan Elaine sendiri berbaring sambil disembuhkan oleh Elizabeth untuk bisa tetap mempertahankan keberadaannya di dunia.
"Masalah di Liones seharusnya sudah selesai, namun belum seluruh Sepuluh Perintah Tuhan telah dikalahkan. Zeldris dan Estarossa mundur ke Camelot untuk memulihkan diri. Sepertinya kita harus merencanakan langkah kita selanjutnya." Merlin menjelaskan situasinya.
"Anuu ... Merlin-san? Lalu izinkan aku membaca puisi untuk situasi saat ini." Escanor versi kurus menawarkan suaranya pada Merlin.
"Tidak perlu," kata Merlin bahkan tidak menoleh padanya.
"Yang lebih penting lagi, kenapa Gowther ditangkap oleh Ksatria Suci?" Ban bertanya langsung, menunjukkan keheranan di pikirannya.
"Dia sepertinya dicurigai sebagai anggota Sepuluh Perintah Tuhan oleh kelompok ksatria Pleiades of the Azure Sky," jawab Merlin. "Selain itu, aku tidak tahu detailnya. Tapi aku menduga mereka mendapat peringatan dari Fraudrin, mengingat dia adalah Iblis kuno yang hidup di masa lalu."
"Tidak mungkin Gowther-sama adalah anggota Sepuluh Perintah Tuhan! Lebih baik kita percaya pada teman kita!" Elizabeth membela.
"Jika memang seperti itu, maka bukan masalah lagi." Merlin terdiam sejenak sebelum melanjutkan, "Aku pernah menjelaskan jika Gowther adalah sebuah boneka yang diciptakan oleh penyihir hebat ribuan tahun yang lalu. Nampaknya, Gowther terbangun sekitar 45 tahun yang lalu ketika Najda-sama masih ada."
"Apa yang kau maksud itu Bibi Nadja?" tanya Elizabeth. "Aku mendengar dia adalah saudara perempuan Ayah, yang berarti menjadi bibiku, tapi aku belum pernah melihatnya...."
"Benar, aku mendengarnya dari Yang Mulia sendiri." Merlin tersenyum.
"Lalu, apa hubungannya dengan Gowther?"
"Gowther pernah melakukan kejahatan pada keluarga kerajaan Liones. Dia membunuh Nadja Liones."
Informasi yang baru saja keluar dari mulut Merlin membuat mereka semua terkejut.
"Apa!? Mata empat itu membunuh saudari raja?!" Hawk berseru dengan suaranya yang nyaring.
"Tidak mungkin...!" Elizabeth tidak mau mempercayainya.
"Seharusnya begitu, tapi Yang Mulia mengungkapkan Nadja-sama meninggal karena penyakit hati. Saat Gowther dituduh karena pembunuhan itu, Bartra lah yang membelanya. Dengan itu, aku menduga jika yang dilakukan Gowther tentang membunuh Nadja-sama tidaklah benar." Merlin menjelaskan.
"Lalu, apa hubungannya dengan Gowther yang dikurung saat ini?" tanya Ban.
"Gowther bangun sekitar 45 tahun yang lalu tanpa ingatan apapun. Jika kita menghubungkannya dengan perkataan Fraudrin, maka pernah ada Gowther yang hidup 3000 tahun yang lalu."
"....." Mereka terdiam oleh spekulasinya, yang padahal bukan spekulasi karena Merlin pernah menemuinya sendiri 3000 tahun yang lalu, tapi sepertinya Gowther tidak pernah mengingat apapun tentang dirinya.
'Apakah penyebab kehilangan ingatan itu juga karena Sihir Pamungkas-nya sendiri?' Merlin berpikir sendiri dalam benaknya.
"Karena Gowther boneka, maka itu mungkin." Ungkap Ban.
"Ya, mengingat Gowther adalah boneka, dia mungkin pernah menjadi wadah untuk penyihir hebat yang menciptakannya dan penyihir hebat itu menggunakan penampilannya sebagai anggota Sepuluh Perintah Tuhan."
"I-Itu sangat mungkin terjadi...!"
Semua orang tidak bisa tidak setuju dengan perkataannya.
"U-Uh... Ban?"
Merasa pergerakan di tempat tidur, Merlin segera berdiri.
"Elaine! Kau baik-baik saja?!" Ban langsung menghampirinya dan memegang tangannya.
"Mari kita keluar, lebih baik kita tidak menganggu pasangan ini." Merlin berkata sambil berjalan keluar.
"Anu ... Merlin-sama. Apa yang sebenarnya terjadi pada Meliodas-sama? Kenapa dia belum kembali?!" Elizabeth menghentikan Merlin dan bertanya dengan nada yang penuh kekhawatiran.
Merlin menghela napas dan sedikit merasa bersalah. "Danchou berada di Camelot. Tapi lebih baik kita membahasnya setelah semua Dosa lainnya kembali. Aku akan mengurung diri di lab sampai Diane dan King kembali, tentu saja juga setelah Gowther dibebaskan."
"Itu....!" Elizabeth, Escanor, dan bahkan Hawk merasa Merlin sedang menyembunyikan sesuatu berdasarkan sikapnya yang aneh setiap kali menyangkut pembicaraan Meliodas.
"Akan kutekankan hal yang paling penting, Danchou tidak mungkin mengkhianati kita." Merlin tidak mengatakan apa-apa lagi dan menghilang menggunakan teleportasi.
"...."
"Ojou-san, apakah terjadi sesuatu pada Danchou?" Escanor bertanya, dia bahkan belum reuni dengan kaptennya.
"Aku tidak tahu..!"
"Camelot adalah sarang iblis saat ini, tidak mungkin Danchou akan...!"
"Mari percaya pada Meliodas-sama! Seperti yang baru saja dikatakan Merlin-sama, kita hanya bisa mempercayainya."