Semua sudah berada di ruang persidangan. Alan pun telah duduk di kursi pesakitan. Ia berada di hadapan majelis hakim, sendirian. Kali ini mengenakan kemeja putih. Tidak terlihat jika ia yang saat ini tengah diadili, jika tak di hadapkan di tengah semua orang.
"Saksi dari pihak tergugat, dipersilakan untuk naik ke atas mimbar." Hakim ketua meminta saksi pertama, yaitu Nada, istri Alan sendiri untuk naik ke atas mimbar dan memberikan kesaksian.
Dengan jantung yang berdegup kencang, Nada naik. Dari tempat ia berdiri, dapat dilihat suaminya yang juga menatap ke arahnya. Dia sangat tampan. Membuat desir-desir halus itu kembali terasa di dalam setiap aliran darah. Di dalam hati pun ia selalu berbisik, betapa ia sangat mencintai lelaki itu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com