Nada melihat Yani naik ke atas mimbar saksi. Ia sangat berharap agar Yani bisa menjawab dengan lugas dan meyakinkan. Tak seperti dirinya yang lebih banyak diam, tak bisa adu argumen dengan jaksa atau pun pengacara dari pihak sebelah.
Sama seperti dirinya tadi. Yani pun diminta bersumpah di atas kitab suci dengan ucapan yang sama persis. Hal pertama yang diucapkan Yani adalah memperkenalkan dirinya. Lantas jaksa bertanya hubungan Yani dengan tersangka.
"Saya …." Perempuan itu menatap Alan, lalu beralih ke Nada yang juga sedang melihatnya dengan penuh harap. "Saya teman satu sekolahnya."
Nada menghela napas dalam. Syukurlah, Yani tak mengakui dirinya sebagai mantan kekasih Alan. Sebab, hal tersebut akan sedikit mengusik perasaannya.
"Apakah anda mengenal korban?"
Yani mengangguk. "Iya, saya sangat mengenalnya, karena dia adalah saudara sepupu saya."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com