Bangunan yang didominasi dinding kaca praktis menyambut ditemani langit mendung yang masih setia bertengger. Air hujan barangkali sudah membeku di atas sana dan tinggal menunggu waktu untuk turun menjadi kristal salju.
Di belakangnya, Ashley dapat mendengar gerutuan tanpa jeda dari Sean. Penyebabnya tak lain adalah cubitan keras pada bagian bawah ketiak dengan pelaku bernama lengkap Ashley Grissham.
"Tangan besar mu itu kurang ajar sekali." Entah kenapa Sean lebih senang menyalahkan tangan Ashley ketimbang pemiliknya sendiri. Padahal dia bukanlah anak kecil yang mengira bahwa bagian tubuh memiliki pikiran masing-masing. Lidahnya terlalu kelu untuk menyebut ini salah Ashely sepenuhnya.
"Itu salahmu sendiri, seenaknya minta cium di tembat umum."
"Tapi tak perlu mencubit segala."
Ashley menoleh. Hal yang pertama dilihatnya adalah raut kesakitan bercampur kesal dari Sean. "Sudah, jangan kesal begitu, akan ku buatkan milkshake nanti."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com