webnovel

Bab 51

Alex berdiri dan berkata, "Rem, apakah sudah selesai?"

[... Lolicon]

Alex menggerakan bibirnya ketika Rem megolok-oloknya.

[..... Yah, sudah selesai. Kamu hanya perlu mencoba mengeluarkan sedikit auramu untuk keluar dari ruangan ini]

Alex menganggukan kepalanya. Dia kemudian memegang tangan Yuu dan mengeluarkan sedikit auranya.

*Crack! Crack! Crack! Pyar!!!*

Ruangan disekitar mulai retak seperti kaca dan pecah berkeping-keping.

Alex membuka matanya dan dia melihat rerumputan lagi di lantai 301. Dia menoleh ke Yuu dan bertanya, "Yuu, apakah kau sudah tahu tentang sistemku dan dunia ini?"

Yuu menganggukan kepalanya. Dia menulis sesuatu dan menunjukannya, "Aku sudah mengetahui tentang dasar dunia ini dan sistem."

"Apakah kamu bisa mengakses sistemku?" Alex bertanya lagi.

Yuu menganggukan kepalanya dan menujukan catatannya lagi, "Tapi itu hanya sebatas untuk memeriksa statusku dan tidak lebih."

Alex menganggukan kepalanya. Dia kemudian menyentuh dagunya dan berpikir sejenak sebelum bertanya lagi, "Apakah kau sudah tahu batas kekuatanmu sendiri?"

Yuu menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

Alex menghela nafas lega ketika melihat jawabanya. Dia kemudian mulai mengeluarkan kunci untuk keluar dungeon. "Apakah kamu siap untuk keluar ke dunia baru?"

Yuu mengangguk.

***

Malam hari, kediaman Alex.

Alex telah membawa Yuu ke rumahnya setelah keluar dari dungeon. Dia mulai mengajaknya jalan jalan untuk keliling rumah agar dia terbiasa dengan suasana baru disini.

"Ini ruang tamu. Kamu bisa menonton Tv disini."

"Ini dapur dan ruang makan."

"Ini kamar mandi. Ngomong-ngomong kau tidak perlu melepaskan armormu ketika mandi."

"Dan yang terakhir, ini kamar tidurmu."

Ketika Alex mengajaknya berkeliling. Alex tidak melihat fluktasi emosi sedikitpun dari wajah Yuu yang membuat Alex sedih. Dia ingin memberikan segel yang lebih kuat untuk membuatnya hidup normal tanpa rasa sakit, tapi dia belum mampu membelinya.

===

[[Cincin Segel Rank SSS+]]

Harga : 5,000,00

===

Yuu sepertinya menyadari apa yang ada di pikiran Alex dan menulis sesuatu, "Jangan khawatir. Aku tidak apa apa."

Alex hanya memberinya senyum tak berdaya dan menepuk kepalanya dengan lembut.

Yuu merasakan tangan Alex sangat nyaman dan dia menyukainya.

(//AN : Alex mendapatkan skill baru : [[Tepukan Kepala Dewa]] Efek : Jika digunakan, bisa membuat gadis manapun jatuh cinta padanya. (~^_^)~ ).

*Ceklek*

Tiba tiba pintu rumah dibuka dan mengungkapkan Rias dan Koneko yang sudah pulang dari sekolah.

""Kami pulang...." kata Rias dan Koneko secara bersamaan. Keduanya kemudian masuk kerumah dan melihat Alex sedang menepuk kepala seorang gadis yang memakai armor aneh.

"Nii-san... Apa yang kamu lakukan...." kata Koneko menatap Alex. Dia bertanya tanya apakah kakaknya sudah menjadi penjahat.

"Alex, siapa dia?" Rias bertanya. Dia tidak tahu kebiasaan Alex yang lolicon, jadi dia tidak mencurigainya.

"Koneko! Jangan menatapku dengan tatapan seperti itu! Ini bukan seperti yang kau pikirkan!" Alex berusaha menyangkalnya.

***

Alex sekarang duduk di sofa di ruang tamu. Di sampingnya ada Rias yang bersama Yuu. Rias tampaknya menyukai Yuu. Dan didepan Alex, ada Koneko yang menatapnya dengan tatapan tajam.

"Jadi, siapa dia?" Koneko bertanya.

Rias juga menatapnya, dia juga ingin tahu siapa Yuu sebenarnya. Dia khawatir jika Yuu adalah anak yang tersesat dari orang tuanya.

Alex menghela nafas dan menggaruk kepalanya. Dia menatap Yuu untuk konfirmasi.

Yuu menyadari tatapan Alex dan mengangguk.

"Ahem!" Alex terbatuk palsu, dan wajahnya berubah menjadi serius, "Aku akan memberi tahu kalian identitas sebenarnya dia, tapi aku berharap kalian beruda tidak mengatakannya kepada siapapun. Terutama kamu Rias, aku berharap kamu tidak memberi tahu siapapun tentang ini, walaupun kakakmu."

Rias menyentuh dagunya dan berpikir sejenak sebelum mengangguk, "Ya." Dia mengira ini akan menjadi sangat serius dan menepati kata kata Alex. Selain itu, dia juga sudah menjadi salah satu kekasihnya, dan dia harus mengikuti kata katanya, bukan?

"Terima kasih," kata Alex sambil tersenyum. Dia kemudian melanjutkan, "Namanya adalah Eucliwood Hellsycthe. Tapi, aku memanggilnya Yuu, karena itu lebih cocok untuknya dengan penampilannya yang seperti itu. Dan dia sebenarnya bukan manusia biasa, tapi penyihir."

"Penyihir?"

Alex menganggukan kepalanya, "Ya, Yuu adalah penyihir. Tapi dia bukan penyihir biasa, dia adalah Necromancer, atau yang biasanya dipanggil, orang yang bisa membangkitkan manusia dari kematian."

!!!

Rias dan Koneko terkejut ketika mendengarnya. Memang membangkitkan kematian bisa dari Evil Piece jika digunakan kepada orang yang sekarat. Tapi itu belum bisa menghidupkan orang yang mati menjadi hidup lagi.

"Tapi, Yuu hanya bisa membangkitkan seseorang yang mati menjadi Zombie," lanjut Alex.

"Zombie?" Koneko dan Rias memiliki tanda tanya dikepalanya. Mereka hanya pernah mendengar zombie dari buku dan tidak tahu apakah mereka ada atau tidak.

"Zombie adalah manusia yang bangkit dari kematian. Mereka memiliki kelemahan seperti Vampir. Mereka lemah terhadap matahari dan lemah terhadap bawang. Dan untuk kemampuan, mereka tidak bisa berbuat banyak, selain memiliki tubuh abadi dan [Melampaui Batas]," kata Alex. Dia kemudian melanjutkan, "Kemampuan melampaui batas ini adalah kemampuan untuk melampaui batas potensi dari kekuatan fisik manusia berkali-kali. Misalnya, jika manusia biasa hanya bisa memaksimalkan 60% kekuatan fisiknya. Maka Zombie bisa memaksimalkan kekuatan fisiknya sampai penuh, dan bahkan bisa melebihi itu. Dan itu tanpa batas."

"Entah kenapa itu terdengar luar biasa.." Rias bergumam.

"Yah, mari kita lanjutkan asal usul Yuu. Dia bukan hanya Necromancer biasa, dia memiliki kekuatan sihir tak terbatas. Tapi... Sihirnya memang sangat kuat hingga itu menjadi kelemahannya sendiri. Karena, saat dia menggunakan sihirnya, seperti berbicara atau menginginkan sesuatu, itu akan menjadi kenyataan dan itu sangat menyakitkan baginya untuk menahan agar tidak menggunakan sihirnya, karena dia tidak bisa mengendalikannya sesuka hati," Kata Alex sambil menepuk kepala Yuu. "Maka dari itu, aku memberinya armor/cincin yang berubah menjadi armor ini untuk menetralisir kekuatannya."

"Yuu!" Rias berteriak sambil menempelkan Yuu di payudaranya, "Aku tidak menyangka kamu akan menerima rasa sakit ini sendirian. Mulai sekarang kamu boleh tinggal disini bersama kami!"

Koneko juga ikut memelukanya dan menganggukan kepalanya.

Yuu tidak menunjukan emosi apapun diwajahnya, tapi dia mulai menulis sesuatu di catatannya dan menunjukannya, "Terima kasih...." Dia berpikir bahwa dia harus belajar untuk mengungkapkan perasaannya dalam tulisannya.

Alex tersenyum bahagia ketika melihat momen ini. Dia kemudian merasakan ponselnya bergetar dan melihat pesan dari Azazel yang mengatakan bahwa dia diajak datang kerumahnya sekarang. Dia berdiri dan berkata, "Ngomong-ngomong aku akan pergi keluar dulu sebentar."

Rias melepaskan Yuu dan menatap Alex dengan penasaran, "Keluar kemana?"

"Yah, aku akan menemui teman. Aku tidak akan lama kok. Ngomong-ngomong, Yuu apakah kamu mau ikut? Kita bisa sekalian jalan-jalan melihat kota," kata Alex.

Yuu menganggukan kepalanya. Dia cukup penasaran dengan dunia ini. Dia berpikir bahwa tinggal disini lebih baik dari dunia bawah yang dulu dia tinggali.

(//AN : Fyi : Dunia bawah Anime Kore wa Zombie desu ka? Berbeda dengan Dunia bawah Anime DxD).

Alex kemudian menggandeng tangannya dan berjalan menuju pintu keluar. "Aku pergi..."

Yuu juga ikut menuliskan sesuatu di catatannya dan menunjukannya, "Aku pergi."

Koneko dan Rias melambaikan tangannya kearah mereka, "Hati-hati dijalan!"

Setelah Alex dan Yuu pergi, tiba tiba perut Rias bergemuruh.

*Growlll....*

Wajah Rias memerah. Dia baru menyadari bahwa dia belum makan malam.

Koneko terkekeh. Dia kemudian berkata, "Mau buat makan malam bersama? Senpai."

Rias menganggukan kepalanya, "Ya..."

***

Alex sekarang sedang menaiki sepeda menuju apartemen Azazel dan diboncengannya ada Yuu yang mengikutinya.

"Apakah kau menyukai suasana baru disini?" Alex bertanya kepada Yuu yang ada dibelakangnya.

Yuu menganggukan kepalanya. Dia kemudian menulis sesuatu dan menunjukannya kepada Alex, "Ya."

"Begitukah? Kalau begitu syukurlah..." Kata Alex sambil meng-kayuh sepedanya dengan lebih cepat.

Alex tidak tahu. Bahwa di sudut mulut Yuu ada lekungan kecil yang menunjukan senyum paling indah bersinar dibawah sinar bulan.

Bab berikutnya