webnovel

Bab 15: Hadiah

Di pagi hari. Alex perlahan membuka matanya dan menoleh kesamping, dia melihat Koneko yang masih tidur setelah kegiatan tadi malam.

Alex tersenyum, dia kemudian bangkit dari kasur dan keluar dari kamar dengan hati hati agar tidak membangunkan Koneko.

Alex kemudian turun kebawah dan berjalan menuju dapur untuk memasak. Dia membuka kulkas dan memikirkan sarapan apa yang akan dia buat.

"Hmm.. Nasi Goreng mungkin enak.. Sudah lama aku tidak memakannya sejak bereingkarnasi."

Alex memutuskan membuat Nasi Goreng dan mengambil bahan-bahannya dari kulkas. Setelah itu dia mulai memasak nasinya dan memasukan bumbu-bumbu yang dibutuhkan.

***

Koneko yang ada di kamar mencium bau harum dari hidung kecilnya. Dia membuka matanya dan melihat Alex yang sudah tidak ada di kamar, dia bangkit dari kasurnya dan memakai bajunya, kemudian dia turun kebawah dan melihat Alex yang sedang memakai celemek sambil menyiapkan sarapan di meja.

"Sudah bangun? Koneko," Kata Alex.

Koneko mengangguk dengan jawaban, dia kemudian duduk di meja dan melihat Nasi Goreng sebagai sarapan.

Alex melepaskan celemeknya dan duduk di meja bersama koneko.

""Selamat Makan!""

Setelah itu mereka sarapan bersama dan mulai bersiap siap untuk pergi kesekolah.

***

Alex memasuki kelasnya dan dia melihat Asia yang baru pindah ke sekolah ini sedang mengobrol bersama Issei dan Kiryuu. Dia memutuskan untuk menyapa mereka. "Selamat pagi, Kalian."

Kiryyu dan Issei menoleh dan menyapa. "Selamat pagi, Aniki!/Alex,"

"Ah! Alex-san! Selamat pagi," Asia ikut menyapa.

"Asia, jadi kamu pindah ke sekolah ini ya." Alex berkata.

Asia mengangguk, "Ya! Rias-Senpai yang menyuruhku untuk pindah kesini," Dia berkata sambil tersenyum indah.

Kiryuu melihat kedekatan mereka tidak bisa membantu, tapi bertanya, "Apakah kalian saling kenal?"

Alex mengangguk, "Aku dan Issei membantu Asia yang tersesat kemarin." Alex berbohong, dia tidak bisa mengatakan yang sebenarnya ke Kiryuu.

Kiryuu mengangguk dan tidak merasa curiga. Dia kemudian memperhatikan sesuatu yang berbeda dari Alex hari ini, "Jarang jarang kamu tidak terlihat malas seperti biasa. apakah ada sesuatu?" Kiryuu bertanya.

Alex duduk di bangku didepan mereka dan berkata, "Yah, aku bangun duluan sebelum Koneko tadi. Jadi aku memasak pagi pagi."

"Eh? Aku tidak menyangka Aniki bisa memasak..." Issei terkejut. Dia tidak menyangka Anikinya yang selalu latihan sejak kecil bisa memasak.

"Yah, itu wajar kau tidak tau, karena aku tidak pernah menunjukan skill memasakku kepada kalian." Alex menjawab. Dia bisa memasak karena di masa lalu dia hidup sendirian, jadi dia memasak untuk makan sendiri.

Setelah itu mereka terus berbicara sampai Asia bertanya. "Ano... Alex-san... Boleh aku bertanya sesuatu?" Asia tiba tiba berkata dengan gugup.

Alex memiringkan kepalanya, "Ada apa Asia?"

"Aku dari tadi selalu memperhatikan ada bekas gigitan di leher Alex-san, apakah itu baik-baik saja?" Asia bertanya penasaran.

Wajah Alex membeku ketika dia mendengar pertanyaan ini.

Issei mengangguk, "Benar. Setiap pagi aku juga memperhatikan selalu ada bekas gigitan di leher Aniki." Kata Issei.

Kiryuu sepertinya menyadari sesuatu, dia kemudian tersenyum misterus tanpa mengatakan apa-apa.

"I-Ini bekas gigitan kucing." Alex tergagap. dia tidak bisa memberitahu di hadapan semua orang bahwa itu bekas gigitan Koneko.

Asia mengangguk dan percaya dengan perkataan Alex.

Issei masih curiga, tapi dia tidak mengatakan apa apa.

***

Saat ini jam pelajaran terakhir dan guru sedang menjelaskan pelajaran di depan kelas.

Alex disisi lain mulai mengantuk karena bosan, dia tiba tiba ingat bahwa dia belum membuka hadiah dari questnya kemarin. 'Sistem, buka hadiah quest."

*DING!*[Selamat! Host mendapatkan 3 Tiket Lotre Setelah menyelesaikan Quest : Menyelamatkan Asia!]

[Apakah Host ingin membuka Tiket Lotre sekarang?]

Alex memikirkan sebentar, 'Buka semuanya,' Kata Alex dalam benaknya.

*DING!*[Menggunakan 3 Tiket Lotre...]

.

.

.

.

.

*DING!*[Selamat! Host mendapatakan] :

[Kharisma Rank A+]

[Tubuh Abadi]

[Teigu Incursio Rank S(Salinan)]

Alex menggerakan bibirnya ketika dia mendapat [Kharisma Rank A+] dia sudah memiliki kharisma yang cukup tinggi untuk membuat gadis manapun meleleh. Dia bertanya tanya apakah ini membuat keuntungan yang baik atau buruk. Dia menutupi wajahnya dengan buku karena dia merasakan wajahnya sedikit berubah menjadi semakin tampan.

Dia kemudian melihat hadiah kedua yang membuatnya menghela nafas. Tubuh Abadi! Bagi sebagian besar orang keterampilan itu mungkin merupakan berkah karena penggunanya tidak bisa mati, tapi bagi sebagian orang lainnya keterampilan itu juga merupakan kutukan karena tidak bisa mati itu artinya dia akan tetap hidup walaupun orang-orang terdekatnya sudah mati sampai akhir dunia. Alex membaca dekripsi [Tubuh Abadi] dan dia bisa tahu bahwa dia tidak bisa mati bahkan ketika jatungnya ditusuk, tapi dia bisa tetap mati ketika jiwanya terbunuh. Dia juga melihat bahwa dia akan berhenti menua ketika umurnya mencapai 20 tahun.

Ketika Alex melihat hadiah ketiga dia mengerutkan keningnya. Dia tahu apa itu Teigu karena dia telah melihatnya di anime Akame Ga Kill. Teigu adalah senjata yang kuat terbuat dari binatang bahaya kelas super di masa lalu, dan hanya ada 48 Teigu yang ada dunia. Meskipun Teigu itu kuat, Alex tidak terlalu menyukainya, terutama Teigu Incursio, karena ketika penggunanya terlalu sering memakainya, penggunanya akan perlahan akan menyatu dengan binatang yang dibuat untuk Teigu.

Alex tidak menyukainya karena Incursio ini terbuat dari binatang naga, jika Alex berubah menjadi naga dia akan memiliki banyak kelemahan dengan berbagai jenis sihir pembunuh naga.

Alex kemudian memperhatikan ada tulisan 'Salinan' di samping namanya, dia bingung dan memutuskan untuk membaca deskripsi nya dulu.

======

[Teigu Incursio Rank S(Salinan)]

Kemampuan : Incursio memiliki kemampuan adaptasi dan evolusi. Selain dari kemampuan standarnya, Incursio terus berkembang tanpa batas sebagai hasil dari pertempuran melawan beberapa lawan, mendapatkan bentuk dan kemampuan baru seiring berjalannya waktu. Karena menjadi full body-armor, Incursio memiliki pertahanan yang hampir tidak bisa dihancurkan dengan satu-satunya hal yang dapat menembusnya menjadi Teigu lainnya. Armor juga sangat meningkatkan kemampuan fisik pengguna seperti kecepatan, kekuatan, dan kelincahan. Pengguna juga bisa menggunakan tombak panjang atau senjata seperti tombak yang disebut " Neuntote " yang mampu memotong Bahaya Binatang dengan mudah

Catatan : Karena ini adalah Incursio salinan dari sistem, pengguna dapat sering menggunakan teigu ini tanpa khawatir akan menyatu dengan teigu dan berubah menjadi naga. Jadi jangan khawatir!

=======

Dia tadi memutuskan untuk tidak menggunakan Teigu ini karena akan membuatnya memiliki kelemahan ketika terlalu sering menggunakanya. Tapi dia senang ketika melihat catatan itu dan memutuskan untuk menggunakanya karena Teigu ini menurutnya cukup keren dengan bentuk armornya.

KRINGGG!!!*

Alex mendengar bel pelajaran terakhir selesai, dia bangkit dari kursinya dan keluar dari kelas. Alex memutuskan untuk tidak langsung pulang tapi mengunjungi klub ORC dulu karena dia ingin spar dengan Kiba nanti.

Ketika dia berjalan di halaman sekolah, Alex bisa merasakan tatapan semua gadis kearahnya karena kharismanya sudah meningkat, dia juga memperhatikan beberapa laki laki juga menatapnya, Alex bergidik dan terus berjalan sampai berhenti di depan gedung klub ORC.

Dia masuk kedalam dan hanya melihat Rias yang ada di ruangan.

Rias yang sedang mengerjakan tugas menoleh ketika melihat seseorang membuka pintu ruangan, "Alex-kun, Ada apa?" Dia terlihat lelah ketika mengatakan ini.

Alex berjalan kearahnya dan bertanya, "Dimana semua orang, Rias-Senpai?"

Rias menghela nafas ketika mendengar pertanyaan ini, "Issei dan Akeno mereka bekerja membantu Asia membuat kontrak dengan manusia. Jadi hanya aku yang ada di sini."

Alex mengangguk, dia kemudian memperhatikan banyak dokumen di meja Rias, "Ngomong ngomong Senpai, kenapa ada banyak dokumen disini?"

Rias menghela nafas lelah dan memijat pelipisnya, "Akhir akhir ini sangat banyak setan liar yang berkeliaran di kota, jadi aku yang mengurus semua ini."

Alex melihat Rias terlihat lelah dan ingin membantu.

"Kalau begitu mau aku buatkan teh untukmu senpai?"

Rias mengangguk, "Kalau begitu tolong."

Alex tersenyum kemudian dia pergi kedapur dan mulai menyiapkan teh. Dia membeli teh yang membuat orang rileks dari sitem.

Setelah selesai membuatnya, Alex keluar dari dapur dan menaruh tehnya di meja Rias.

"Terima kasih, Alex-Kun." Rias berterima kasih.

Alex tersenyum lembut tanpa sadar ketika kharismanya meningkat. "Tolong jangan terlalu bekerja keras, Rias-Senpai~"

Rias yang melihat senyum lembut Alex terpesona. Dia tidak tahu kenapa Alex terlihat lebih tampan hari ini, dia tidak bisa membantu tapi memerah seperti anak kecil, "Y-Ya." Dia tergagap.

Alex bertanya tanya apakah kharisma nya bekerja kepada Rias.

Rias kemudian meminum tehnya perlahan dan rasanya sangat enak yang membuat tubuhnya merasa hangat dan menghilangkan lelahnya. "Enak!" Dia memuji.

Alex senang teh buatannya dipuji, walaupun dia membeli dari sistemnya.

*Knock!* *Knock!* *Knock!*

Alex mendengar ketukan dari pintu dan memutuskan untuk membukanya, "Biarkan aku membukanya." Kata Alex.

Rias mengangguk, "Tolong."

Alex kemudian membuka pintunya dan melihat Kiba dan Koneko sedang berdiri depan pintu. Dia memandangi Koneko, "Koneko, jarang melihatmu kesini."

Koneko entah kenapa merasa Alex lebih tampan hari ini, dan berkata. "Aku mengikuti Kiba senpai yang katanya ingin berduel dengan Nii-San."

Alex memgangguk dan tidak terlalu memikirkannya. Dia kemudian menoleh kearah Kiba, "Jadi, Apakah kita akan sparing sekarang?" Alex bertanya.

Kiba mengangguk, "Ya."

Alex mengangguk dan berkata. "Kalau begitu ayo kita sparing di belakang sekolah." Dia kemudian menoleh kearah Rias dan berkata, "Apakah kamu ingin ikut melihat Rias-Senpai?" Dia menawarkan.

Rias mengangguk. Dia juga cukup tertarik untuk melihat keahlian Alex, "Ya." dia kemudian berdiri dan mengikuti mereka ke belakang halaman sekolah.

Bab berikutnya