webnovel

Hidup Kembali

Editor: Wave Literature

"Kak Mingcheng!" Yang Mengshan bergegas ke pelukan Zhao Mingcheng dan bersandar padanya seperti anak kucing, "Aku sedang mengandung anakmu sekarang. Kamu harus memperlakukanku dengan baik. Aku tidak pernah merasakan kasih sayang dari ibuku sejak kecil. Aku sangat berharap memiliki keluarga yang sempurna dan bahagia."

"Sudahlah, jangan khawatir, aku pasti akan membuatmu bahagia!"

Percakapan di antara mereka berdua seperti pisau tajam yang terus menusuk hati Gu Youli. Rasa sakitnya sampai menembus hingga ke tulang Gu Youli.

Zhao Mingcheng sangat mencintai Yang Mengshan. Selama ini ia menjalin hubungan dengan Gu Youli ternyata hanya demi kebahagiaan Yang Mengshan saja.

Karena Yang Mengshan telah membunuh ayah Gu Youli, yaitu Gu Liangwei. Sehingga Zhao Mingcheng melakukan segala cara supaya bisa melindungi Yang Mengshan. Hingga akhirnya, ia pun berpacaran dengan Gu Youli dan berpura-pura sangat mencintainya.

Pria yang selama ini sangat mencintai Gu Youli ternyata adalah penipu besar dan algojo dengan motif tersembunyi. Pada akhirnya, demi putus dengan Gu Youli, ternyata Zhou Mingcheng malah masuk dan menjebak Gu Youli dengan kejam. Bahkan ia membayar pria lain untuk memperkosanya dengan kejam pula.

Mata Gu Youli, yang semula berkaca-kaca, seketika tatapan matanya berubah menjadi galak dan ganas dalam sekejap. Ia lalu mengedipkan matanya dengan sikapnya yang dingin.

"Keterlaluan! Kenapa kalian melakukan semua ini padaku? Bahkan jika aku jadi hantu pun, aku tidak akan melepaskan kalian!" Kemarahan Gu Youli pecah, amarahnya begitu membara.

Gu Youli bergegas melangkah ke arah mereka dengan putus asa, ia sangat berharap bisa kembali ke tempatnya seperti semula. Tapi saat ini, tiba-tiba ada hisapan kuat datang dari belakang Gu Youli yang membuat matanya menjadi gelap dan membuatnya pingsan lagi.

Setelah beberapa saat kemudian, Gu Youli mulai membuka matanya. Kepalanya terasa sangat sakit, ia mendapati dirinya terbaring di tempat tidur.

Kemudian Gu Youli mendongakkan kepalanya dan menemukan bahwa perabotan yang ada di sekelilingnya terasa sedikit asing baginya. Ya Tuhan, bukankah ini rumah di sebuah kabupaten kecil beberapa tahun yang lalu? Batinnya.

Seketika Gu Youli pun langsung duduk dari tempat tidur karena terkejut, kemudian ia pun melihat sekelilingnya lagi dengan penasaran. Pada akhirnya matanya tertuju pada kalender yang ada di atas meja.

Tanggal pada kalender tersebut menunjukkan tanggal 6 Juni 2010.

Aneh, ternyata aku tidak mati. Kenapa saat bangun aku malah kembali ke masa 7 tahun yang lalu?

Apakah mungkin aku sudah terlahir kembali?

Apakah plot dalam novel tersebut benar-benar terjadi dalam kehidupannya yang nyata? Batin Gu Youli.

Jantung Gu Youli tiba-tiba berdetak dengan sangat kencang. Kemudian ia pun segera bangkit dan bergegas mendekati cermin yang ada di lemari.

Di cermin yang terang itu, dengan jelas menunjukkan bayangan dirinya. Wajahnya terlihat sangat segar dan cantik. Rambutnya tampak acak-acakan karena baru saja bangun tidur. Matanya terlihat sayu dan sedikit malas.

Gu you Li sedikit mengangkat tangannya untuk menyentuh wajahnya dengan gemetar. Ini persis seperti dirinya saat berusia 18 tahun yang lalu. Guncangan dalam di hati tidak terlukiskan oleh kata-kata. Seketika Gu Youli pun tampak bersemangat.

Seolah ada semacam kegembiraan yang ingin ia teriakkan. Untuk memastikan ini bukan mimpi, Gu Youli menggigit lengannya sendiri dengan keras. Benar-benar terasa sakit. 

Ternyata Gu Youli memang benar-benar tidak sedang bermimpi. Ia benar-benar terlahir kembali di usia yang masih 18 tahun. Sinar matahari perlahan mulai menembus bayangan cahaya putih, terpantul di mata Gu Youli yang jernih, membiaskan cahaya yang menyilaukan.

Di bangsal, setiap kata, setiap cibiran dan setiap pandangan Yang Mengshan dan Zhao Mingcheng jelas mengambang di depan mata Gu Youli saat ini. Setiap kata bergema di telinganya seperti pisau tajam dan berakar dalam di hatinya.

Gu you Li menatap bayangan dirinya di cermin dengan tatapan yang dingin, kemudian ia pun perlahan mulai mengepalkan tinjunya.

Aku kembali, sandiwara kalian sudah berakhir! Ucap Gu Youli dalam hati sambil tersenyum dingin.

Pada saat itu, tiba-tiba terdengar suara pintu yang hendak dibuka, perlahan pintu pun dibuka dari luar. Tampak seorang pria paruh baya datang sambil membawa semangkuk sup kacang hijau.

Melihat Gu Youli berdiri di depan cermin, pria paruh baya itu tertawa kecil sembari berkata, "Youli, kamu sudah bangun!"

Gu Youli kembali menatap pria itu dan berkata sambil tersenyum, "Ayah!"

Bab berikutnya