Gu Youli tampak begitu bersemangat karena bisa bertemu dengan ayahnya lagi. Pandangannya mulai buram karena genangan air mata yang ada di sudut matanya. Syukurlah Ayah masih hidup! Batin Gu Youli.
Gu Liangwei membawa sup kacang hijau dengan menggunakan nampan, lalu menaruhnya ke meja yang ada di dekat tempat tidur Gu Youli. Kemudian ia pun berkata sambil tersenyum ramah, "Ayo, makan sup kacang hijau ini untuk menurunkan demam. Sebentar lagi ujian masuk perguruan tinggi akan berlangsung, kamu jangan sampai tidak bisa mengikutinya karena demam ini belum turun."
Gu Youli membuang semua hal buruk yang ada di dalam benaknya, kemudian ia pun pergi menuju tempat tidurnya lalu ia pun duduk.
Saat Gu Youli mengambil sup kacang hijau yang ada di atas, tiba-tiba ia pun berkata sambil tersenyum, ia merasa terharu, "Terima kasih, Ayah."
Gu Liangwei memiliki harapan tinggi untuk Gu Youli di kehidupan sebelumnya, tetapi Gu Youli gagal masuk Universitas. Gu Liangwei sangat kecewa padanya karena hal ini.
Kehidupan Gu Youli seolah telah kehilangan fajarnya sejak musim panas tahun ini. Saat itu Gu Liangwei terlalu sayang pada Yang Mengshan. Ia menganggap bahwa Yang Mengshan adalah seorang anak baik dan penurut.
Entah mengapa Yang Mengshan membunuh ayah Gu Youli yang sangat menyayanginya. Ini adalah hal yang tidak bisa Gu Youli pikirkan. Ia harus melepaskan ikatan ini dan melindungi ayahnya.
Meskipun Gu Liangwei kemudian lebih menyayangi Yang Mengshan, Gu Liangwei masih merupakan anggota keluarga terdekat dalam hidupnya dan satu-satunya orang yang memberikan apapun tanpa syarat padanya.
Benar-benar tidak mudah bagi Gu Liangwei menjadi ayah dan ibu sekaligus untuk Gu Youli dan Yang Mengshan. Sebelum ujian masuk perguruan tinggi, Gu Liangwei memberikan kasih sayang dan perhatian lebih banyak kepada Gu Youli daripada Yang Mengshan.
Gu Liangwei sangat mengkhawatirkan Gu Youli, karena itu ia menyuruh Gu Youli untuk mengikuti ujian dengan baik. Tapi Gu Youli melewatkan ujian masuk perguruan tinggi karena ia kehilangan kartu masuk ujiannya.
Gu Youli masih mengingat dengan jelas kesedihan dan rasa sakit atas kematian ayahnya. Ia tidak ingin mengalaminya lagi. Oleh karena itu, ia harus melindungi ayahnya dan tidak pernah membiarkan ayahnya dibunuh oleh Yang Mengshan.
"Kakak!" Saat ini, tiba-tiba terdengar suara seseorang yang nyaring memanggil Gu Youli.
Tidak lama kemudian seorang gadis dengan mengenakan rok berlari cukup kencang ke arah kamar tidur. Gu Youli mengangkat matanya dan melihat wajah gadis itu sedang tersenyum cerah padanya.
Gadis tersebut adalah adik Gu Youli, yaitu Yang Mengshan. Hanya saja Yang Mengshan belum mengubah marganya saat ini. Sehingga ia juga dipanggil Gu Mengshan.
Namun pada saat ini, Gu Youli sendiri mengira dirinya dan Yang Mengshan adalah saudara kembar. Namun pada kenyataannya, mereka bukanlah saudara kembar, melainkan saudara tiri.
Ini semua karena ayah Gu Liangwei mabuk. Ketika Yang Zhen sedang hamil Gu Youli, Gu Liangwei yang sedang mabuk, kemudian ia meniduri seorang rekan kerja wanitanya. Wanita itu bernama Yang Xiaoyun, ia adalah ibu yang melahirkan Yang Mengshan.
Yang Zhen meninggal karena mengalami distosia ketika melahirkan Gu Youli, sedangkan Yang Xiaoyun juga sedang hamil. Tanpa memberi tahu Gu Liangwei, Yang Xiaoyun diam-diam melahirkan anaknya.
Anak tersebut adalah Yang Mengshan. Namu pada akhirnya Yang Xiaoyun meninggalkan Yang Mengshan, ia menyerahkan Yang Mengshan pada Gu Liangwei dan setelah itu ia pergi begitu saja.
Perbedaan kelahiran antara kedua anak itu tidak lebih dari dua bulan. Gu Liangwei takut akan membuat masalah saat membuat kartu keluarga. Sehingga ia memberitahu pada orang-orang bahwa mereka berdua adalah saudara kembar.
Ketika Yang Mengshan baru saja lulus dari sebuah universitas dan mulai bekerja tahun itu, ia bertemu dengan neneknya yang bernama Yang Cai. Sejak saat itu Yang Mengshan mengubah marganya, dan baru saat itu juga Gu Youli tahu segalanya.
Gu Youli ingat bahwa dua hari sebelum ujian masuk perguruan tinggi, pada malam sebelumnya Yang Mengshan berkata bahwa ia akan pergi berbelanja dan berangkat saat hari masih sangat pagi.
"Kakak, tebak siapa yang baru saja kulihat di luar?" Tanya Yang Mengshan dengan manis.
Berbeda dari penampilan Gu Youli yang elegan, Yang Mengshan tumbuh menjadi seorang gadis yang sangat cantik. Ketika Yang Mengshan berdiri di suatu tempat, seolah sekelilingnya langsung kehilangan warnanya.
Wajah Yang Mengshan terlihat sangat halus, bibirnya merah dan sangat tipis, dengan kulitnya yang sangat putih. Meski baru berusia 18 tahun, tapi kecantikannya tidak ada yang menandingi. Ia seperti gambaran yang seorang gadis yang sempurna.
Saat itu Yang Mengshan baru saja kembali dari luar, wajah kecilnya terbakar karena panasnya sinar matahari di luar, membuat pipinya tampak kemerah-merahan.