Pada akhirnya Didan pun memutuskan pergi untuk menemui Yashelino yang katanya sudah kembali. Laki-laki tersebut menganggukkan kepala lalu mengusap puncak kepala Sheila sejenak sebelum akhirnya benar-benar keluar dari dalam kamarnya.
"Ya udah, kalau gitu aku pergi dulu, ya, Sye."
"Iya, hati-hati, ya."
Didan yang mendengarnya pun langsung terkekeh sebelum akhirnya kembali berkata, "Harusnya aku yang bilang kaya gitu, karena kamu nggak ada yang jagain kalau aku pergi."
"Aku bisa jaga diri, kok," bantah Sheila tidak terima.
"Iya, aku percaya kamu," ujar Didan dengan senyuman manisnya. "Ya udah, kalau ada apa-apa kabarin aku, ya?"
Sheila yang mendengarnya pun langsung menganggukkan kepala, kemudian mengangkat kedua jempol tangannya.
Di sisi lain saat ini Alfiz baru saja membaca pesan dari sahabatnya tersebut sebelum akhirnya mengirimkan lokasi dimana keberadaannya sekarang.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com