"Mereka baik-baik saja. Keduanya untuk sementara kami tempatkan di sebuah gueshouse milik perusahaan di kota ini," jawab Om Doni.
"Mereka itu saksi hidup! Mereka juga yang menampung aku selama aku tersesat," sahut Lusia cepat. "Bisakah nanti aku diantarkan ke sana, Om? Aku ingin menemui mereka..."
"Oh, bisa... sekarang juga kalau kau mau. Tapi kita cari makan dulu ya..." Om Doni melajukan mobilnya ke sebuah tempat. Sebuah rumah makan serba bebek! Dan Lusia tersenyum kecut karena dia kurang menyukai daging bebek. Apalagi saat itu ia benar-benar kehilangan selera makannya.
Mobil Om Doni tiba-tiba terasa bergoncang seperti membentur sesuatu di bawah mereka.
Sempat oleng beberapa saat, Om Doni menghentikan laju kendaraannya. Dengan penasaran ia bergegas turun untuk memeriksa jalan.
"Kenapa ini, Om?" tanya Rina dari dalam mobil. Ia melongok melalui kaca untuk melihat apa yang diteliti Om Doni penyebab goncangan itu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com