Di kepala Isaac sekarang bagaikan ada bom yang meledak dan meluluh lantakkan segalanya, termasuk harapannya agar bisa mendapatkan hati Alexa. Padahal, selama ini Alexa menghindarinya dan tak ingin banyak berinteraksi. Ketika mereka bertemu lagi dan Alexa tak sedang menghindarinya, kenapa semuanya jadi seperti ini?
"Tidak. Kalian salah paham. Kami tidak seperti itu—"
"Benar, sih, kami memang tinggal bersama." Stella langsung memotong penjelasan Isaac.
Pemuda itu langsung membelalakkan matanya dan menoleh ke arah Stella sambil mendelik. Seolah-olah, dari pandangan mata, dia sudah mengeluarkan puluhan kata amarah yang ditujukan pada Stella. Bukankah wanita itu sudah berjanji akan membantunya agar bisa dekat lagi dengan Alexa? Kenapa malah menjatuhkan bom yang semakin memperparah salah paham?
"Tidak, bukan begitu—"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com