"Aku ingin mengandung anak dari bapak!" Dea mengulang ucapannya ketika pak Gibran kembali menoleh menghadapnya.
"Kau sungguh sudah kehilangan akal, Dea."
"Yah… Aku sudah gila, karena hanya itu satu-satunya cara untuk membahagiakan keluarga suamiku." Dea tampak sangat sedih berbicara kembali.
"Kamu pikir bapak adalah jasa pembuat anak? Kamu keterlalun menghina bapak."
"Apakah mungkin juga aku mendapatkannya dari laki-laki lain?" bantah Dea.
Pak Gibran terdiam sejenak sembari membelalakkan kedua matanya.
"Katakan padaku, apa yang harus aku lakukan sekarang? Sebelum keluargaku memintaku untuk tetap kembali pada suamiku. Aku tidak mau terus menerus di salahkan, aku bosan."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com