"Ih, Evan. Kau membuatku takut saja," cetus Khanza sambil menghadap ke belakang, sementara masih berada dalam pelukan Devano. Lalu Devano mengecup singkat bibir Khanza, membuat Khanza kembali terkesiap.
"Kau datang terlambat, aku hampir saja pingsan menahan lapar." Devano menegurnya dengan bibir cemberut.
"Ehm, maafkan aku. Kebetulan dirumah ibu bangun kesiangan sehingga tidak sempat pergi ke pasar untuk membeli bahan di dapur, jadi ibu hanya membuat nasi goreng seadanya saja."
Sambil mendengar Khanza menjelaskan, Devano langsung saja duduk di kursi meja makan untuk mencicipi nasi goreng yang Khanza hidangkan di piring. Khanza hanya tercengang melhat Devano langsung meraih nasi goreng tersebut lalu melahapnya, sejenak kemudian dia berhenti mengunyah setelah nasi goreng tersebut sampai di mulutnya.
"Ke,kenapa? Apakah rasanya tidak enak?" tanya Khanza dengan nada cemas setelah memperhatikan Devano demikian.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com