webnovel

Chapter 12 Jangan Macam-Macam dengan Koki Laut

"Siapa kapten di kapal ini?" Pria dengan rambut pink dengan setelan berwarna putih bertanya.

Luffy maju. "aku Monkey D luffy, kapten dari straw hat pirate."

Pria rambut pink itu terlihat tidak peduli.

"Kapalmu merusak pemandangan, tenggelamkan mereka." Pria itu mengumumkan dan anak buahnya segera menyiapkan meriam untuk ditembakkan. Pria berambut pink itu menyalakan sumbu dan menembak.

Luffy meloncat ke atas berhadapan dengan bola meriam yang melayang.

"Gomu gomu no fuusen!" Luffy berteriak dan tubuhnya menjadi balon.

Luffy menangkap bola itu dengan tubuhnya yang membesar dan melemparkan bola itu kembali kepada mereka. Bola meriam itu terbang ke arah tiang utama, namun meleset. Fullbody telihat kaget.

"Jika kau melakukannya lagi, aku akan menenggelamkan kapalmu." Luffy mendeklarasikan dengan santai yang kemudian berhasil mendarat di kapal dengan selamat. Luffy kemudian menunjuk ke arah Baratie. "ayo kita segera ke sana teman-teman, Aku kelaparan."

Luffy berjalan melewati Nami yang melihat ke arahnya dengan tatapan ketidak pastian.

"Tunggu sampai musuh muncul." Luffy membisikkan ini ke telinganya. Nami hanya mengangguk.

Kemudian mereka berhasil sampai ke restoran. setelah melabuhkan kapal, mereka menyuruh salah satu bounty hunter tadi untuk menjaga kapal.

Luffy menatap kapal marine itu dengan tatapan yang curiga, tapi letnan marine yang mengganggu itu tidak melakukan serangan balasan, tidak diragukan lagi karena takut. meskipun begitu, dia tidak merubah jalur berlayarnya dan tetap menuju baratie.

Luffy menghela nafas lega ketika Fullbody masuk ke pintu masuk restoran. Ketika pintunya sudah tertutup lagi, Luffy dan kawan-kawan masuk ke restoran.

Untuk acara spesial ini, supaya agak berbeda Luffy menggunakan mantel kapten berwarna merah, sangat mirip dengan mantel yang dipakai Gold roger, menutupi kardigannya. Luffy membuka pintu dan masuk, diikuti oleh Johnny, yang berada di sana untuk mentraktir mereka.

Ketika Luffy masuk, semua perhatian entah kenapa mengarah kepadanya untuk beberapa saat. Itu mungkin karena auranya yang kuat, tapi Luffy tidak terlalu peduli pada saat ini. Johnny menunjuk ke meja yang masih kosong dan luffy hanya menaikkan bahunya dan mengikuti Johnny.

Mereka menunggu untuk beberapa saat, lalu dia datang. Sanji.

--------------------

Flashback:

"Baiklah, kapten payah! Aku akan membuatkanmu lebih banyak daging, pastikan makanan ini sampai ke Nami-swan dan Robin-chwan!" Ucap sanji dan memberinya piring dengan snack yang terlihat enak.

Luffy menatap ke snack dengan tergiur kemudian melihat ke arah sanji, dia hanya menghela nafas.

"Aku yakin para ladies akan berbagi denganmu, tanya mereka terlebih dahulu."

Luffy hanya mengangguk dan tersenyum

---------------------

'Koki terbaik di dunia.' Pikir Luffy dan air mata hampir keluar. Sanji melihat ke arah mereka dan menghela nafas karena jengkel.

"Kalian mau pesan apa?" dia bertanya dengan nada kesal.

"DAGING!" Teriak Luffy. Sanji melihat ke arahnya dengan mata melebar, tidak tau harus tertawa, meghela nafas, atau menghajar si brengsek ini. Namun dia berhasil menenangkan diri.

"Beri aku daging yang banyak!"Luffy megulangi. Sanji hanya mengangguk dan mengutuk Luffy di dalam hatinya. Sanji kemudian melihat ke kru yang lain dan menydari keberadaan Nami, dan matanya langsung berubah menjadi hati.

"Ah, kau sangat cantik!" dia bernyanyi dan mencium tangan Nami. "Kurasa aku jatuh cinta! siapa namamu, Oh beautiful lady?"

"Nami!"Jawab navigator itu.

"Aku Sanji, sayangku!" Ucapnya sambil berdansa mengelilingi nami. Patty dan koki lain yang melihat kejadian ini hanya menghela nafas dan menutup wajah dengan telapak tangannya.

"Jadi apa yang bisa aku ambilkan untukmu?" tanya Sanji.

"mungkin makanan ringan saja. sesuatu dengan buah-buahan." jawab Nami." dan aku sangat berterima kasih bila aku tidak perlu membayar…."

"Haiii, nami-san! Mana mungkin aku meminta seorang wanita cantik untuk membayar!" jawab Sanji, Nami hanya tersenyum manis. Sanji kemudian melihat kearah anggota yang lain dan sifatnya seketika berubah.

" apa yang kalian inginkan orang-orang payah?" tanya sanji, mereka terkejut karena sikap sanji yang tidak sopan, Meskipun begitu mereka tetap memesan.

"Hei Sanji!" sebuah suara kekanak-kanakan memanggilnya ketika sudah menerima semua pesanan. "segera bawakan dagingku, oke?"

Sanji hampir menggigit rokoknya menjadi setengah karena kesal.

-------------

beberapa menit kemudian

--------------

Sanji berjalan ke arah meja bersama dengan 2 koki lainnya, mereka membawakan banyak daging untuk Luffy dan juga takoyaki untuk Johnny, beberapa sake dan sushi untuk Zoro, sebuah sandwich besar untuk Usopp dan sebuah kue buah untuk Nami, dimana Sanji mempersiapkan kue itu di depan Nami dengan tambahan sebuah mawar. Sanji kemudian terganggu dari dansa seperti mienya, Ketika diganggu oleh customer yang menyebalkan.

"Hei waiter!" Panggil full body. tidak sadar betapa bahayanya apabila mengganggu seorang koki laut. Sanji menghela nafasnya dan meminta izin untuk pergi dari meja Nami dan kemudian melihat dengan kesal ke arah Letnan Marine itu.

"Seperti yang sudah aku katakan sebelumnya, aku bukan waiter, aku seorang koki." ucap Sanji kepada pria itu, namun ucapannya benar-benar diabaikan karena pria itu menunjukkan makanannya.

"hei, apakah restoran ini menyediakan sup serangga atau semacamnya?" ucap pria itu.

"Huh?" Sanji bertanya."serangga?"

full body meninju meja dengan ringan.

"Kalau begitu Kenapa serangga ini ada di Sup ku?" tanyanya dengan menunjuk seekor serangga yang ada di sup nya. mulut sandi berkedut sedikit, dia tidak bisa menahan ini.

"Maafkan aku pak, Tapi aku tidak tahu" balasa Sanji dengan sombong. "aku sendiri bukan ahli serangga."

seluruh restoran mendengarkan pembicaraan mereka berdua Dan ketika mendengar kata-kata Sanji banyak yang yang Tertawa geli, termasuk teman kencan full body. Luffy tertawa dengan keras di belakangnya.

"Bagus, Sanji." Puji Luffy. Meskipun Luffy bukan wanita cantik, Sanji tidak bisa menahan senyumnya karena bangga. Fullbody tentu saja tambah marah dan dia berdiri dengan tiba-tiba dan meninju meja, menghancurkannya dan piring diatasnya, menumpahkan sup, anggur, dan membuat marah koki laut di depannya.

'Uh-oh! "Pikir Luffy saat mata Sanji menjadi gelap.

"Bisakah uang mengisi perutmu?" Sanji bertanya secara tiba-tiba. Fullbody memiliki ekspresi bingung.

"Aku bilang ..." Sanji bertanya lagi. "Bisakah uang mengisi perutmu?" Luffy melihat dengan geli ketika koki masa depannya menendang letnan marine yang sombong itu. Kemudian Sanji memegang leher marine itu, tubuhnya berdarah.

"Mencari masalah denga koki laut adalah cara yang bagus untuk membuatmu terbunuh, Shitty Marine!" Sanji menggeram.

-----------------------

Flashback:

"Jangan sentuh hidung panjang kami, Marine payah!"

-----------------------

Senang melihat Sanji lagi.

"Hai teman-teman," kata Luffy, mendapatkan perhatian dari ketiga krunya. "Aku pikir aku menemukan juru masak kita!"

Luffy menyeringai. Dia mendengar Zoro menggumamkan kutukan. Kemudian mereka semua keluar dari lamunan mereka ketika beberapa koki tiba di tempat kejadian dan menarik Sanji dari Fullbody dan menahannya, ketika marinir idiot itu terus mengeluarkan hinaan walaupun ketakutan setengah mati pada koki itu.

"Berkelahi lagi di restoranku, eh bocah tak tahu terimakasih!" ucap sebuah suara. Mendengar itu Sanji agak tenang.

"Pemilik Zeff!"

'Akhirnya, pemilik tempat ini,' pikir Fullbody, "... akhirnya seorang sen-"

Dia sadar dari pikirannya ketika ditendang oleh kaki kayu.

"KAU JUGA!" teriak Zeff. "PERGILAH, ANAK KURANGAJAR!"

"Bahkan pemiliknya!" Fullbody meraung. "Bahkan pemilik tempat gila ini tidak menghormati pelanggannya. Kau tidak akan lolos dari ini!"

Kemudian, ia dan Sanji yang marah yang sekali lagi harus ditahan oleh para koki terganggu oleh suara lain.

"Letnan Fullbody, Tuan!" teriak seorang marinir dan memberi hormat. Fullbody berbalik.

"Ada apa?" dia melihat. Marine itu tampak ketakutan.

"Tuan, tahanan kita telah melarikan diri!" teriak marine itu. Mata Fullbody membelalak. "Dia berhasil mengalhkan sebagian besar penjaga. Ketika aku pergi-"

Sebuah tembakan menusuk dadanya. Marine itu jatuh di lantai. Beberapa pelanggan berteriak. Di belakangnya ada seorang lelaki berwajah pucat yang kelihatannya tidak tidur selama sebulan. Dia dengan santai melangkahi marine yang jatuh dan pergi ke meja kosong terdekat dan duduk. Semua mata tertuju padanya. Dia melihat kesekeliling.

"Bawakan aku makanan!" dia berteriak. "Ini restoran, bukan?!"

"Oh, seorang pelanggan!" Patty berteriak kegirangan.

Terlepas dari itu, semuanya tetap diam. Fullbody diam-diam megarahkan dirinya ke pintu keluar karena perhatian semua orang tidak lagi padanya.

Patty melangkah di depan Gin dan bertanya apakah dia punya uang.

Gin bertanya apakah peluru bisa diterima dan Patty merespons dengan membantingnya ke lantai dan mengusirnya, menghasilkan sorak-sorai dari sebagian besar koki serta pelanggan.

Keributan itu berakhir dan para koki pergi ke tempat kerja mereka masing-masing. Luffy memperhatikan bagaimana Sanji tetap berdiri di tempatnya beberapa saat, tetapi kemudian mengikuti mereka dan kembali dengan cepat, dengan sepiring makanan dan kemudian melangkah keluar. Luffy mengikutinya.

Luffy melangkah keluar dan memperhatikan apa yang akan terjadi. Gin berbaring di geladak dengan perutnya dibawah, menggumamkan kutukan. Sanji meletakkan piring makanan di depannya. Pada awalnya Gin menolak, tetapi Sanji meyakinkan sebaliknya dengan mengatakan kepadanya bahwa dengan makan hari ini ia bisa melihat hari esok. Gin mulai makan dan sangat tersentuh oleh kebaikannya, sampai-sampai dia mulai menangis. Sanji akhirnya menyadari keberadaan pria di belakangnya.

"Dan kau?" Dia bertanya. "Apa yang kau inginkan?"

Luffy mengangkat bahunya. "Aku ingin tahu apa yang akan kau lakukan."

Sanji menyalakan rokoknya.

"Ketika kau sendirian di laut dan tidak memiliki makanan atau minuman, itu sangat mengerikan." Dia mulai. "Itu perasaan yang paling mengerikan di dunia. Itulah sebabnya aku tidak tahan melihat seseorang kelaparan. Bahkan jika kakek tua itu memecatku, aku masih tidak akan menurutinya."

Mereka berdiri diam mengamati laut selama beberapa saat ketika Gin makan. Ketika Gin akhirnya selesai, dia meletakkan piring di lantai. Dan mendongak ke Sanji.

"Siapa namamu?" dia bertanya. Sanji tersenyum lembut sebelum menjawab.

"Sanji."

"Terima kasih, Sanji-san! Itu sangat enak!" Kata Gin menundukkan kepalanya. Sanji hanya menyeringai sebagai jawaban. Kemudian Gin menoleh ke Luffy, yang masih menatap laut.

"Aku tidak bisa tidak melihat mantelmu. Kau bajak laut, kan? Siapa namamu?" dia bertanya. Luffy mengangguk.

"Aku. Namaku Monkey D Luffy. Aku akan menjadi raja bajak laut!" Luffy menjawab. Laki-laki itu memandangnya agak terkejut dengan kata-katanya.

"Jadi, kau pasti pergi ke Grand Line, kan?" Gin bertanya setelah beberapa saat. Luffy mengangguk. "Dengar, ini bukan hak ku untuk mencegahmu pergi, tapi kupikir setidaknya aku harus memperingatkanmu. Tempat itu adalah mimpi buruk."

"Tapi aku harus pergi ke sana!" Luffy mengumumkan. "Ini mimpiku. Bukankah seharusnya seorang pria mengikuti mimpinya?"

Sanji tampak terkejut oleh kata-katanya dan Luffy menyadari ini, jadi dia melanjutkan.

"Selain itu, apa yang harus aku lakukan di rumah? Hidup dari satu hari ke hari berikutnya? Aku lebih suka melakukan sesuatu yang lebih dalam hidupku, terima kasih."

Gin tidak bisa berdebat dengan kata-kata seperti itu.

"Yah, lakukanlah apa yang kau suka." katanya dan berdiri. "Sedangkan aku, aku harus kembali ke kaptenku."

Sanji kemudian bertanya kepadanya siapa kaptennya dan Gin menjawab bahwa itu adalah Don Krieg. Mereka berbicara lagi untuk beberapa saat dan Sanji menyuruhnya untuk mengambil perahu milik restoran, yang dengan senang hati dilakukan oleh Gin karena dia tidak punya pilihan lain. Kemudian Zeff muncul.

"Kamu memberinya makanan gratis, kan, terong!" Zeff bertanya dengan nada kesal. Mata Sanji berkedut.

"Maaf aku membuatmu dalam masalah, Sanji-san!" Gin meminta maaf. Sanji menggelengkan kepalanya.

"Gin, aku-" dia memulai.

"Kau tidak membuatnya bermasalah, Gin." Luffy memotong dan ketiganya melihat ke arahnya.

"Lagipula, kau membayar." katanya dengan nada sombong, saat dia menyerahkan beberapa koin kepada si juru masak. Gin tampak siap untuk berterima kasih padanya, tetapi Luffy hanya menyeringai dan melambaikan tangannya seolah mencoba mengusir lalat. Mereka melambaikan tangan saat kapalnya menghilang ke kejauhan. Zeff kembali ke dapur dengan senyum kecil.

Luffy menoleh ke Sanji.

"Bergabunglah dengan kru ku." Sanji menatapnya sejenak.

"Aku menolak. Aku punya alasan sendiri untuk tinggal di sini." Sanji akhirnya menjawab. Luffy menempatkan kepalanya tepat di depan wajah Sanji.

"Tidak, aku menolak." Luffy mengumumkan.

"Apa?" Sanji bertanya dengan bingung.

"Aku menolak penolakanmu!" Sanji hanya menatap. "Kau koki yang hebat, kau bisa bertarung dan aku menyukaimu. Kau HARUS bergabung!"

Sanji tampak siap menarik rambutnya.

"Hei, dengarkan aku!" Sanji hampir berteriak frustrasi.

"Jadi, apa alasanmu ?!" Luffy bertanya.

"Aku tidak perlu memberitahumu!" teriak Sanji.

'Tidak bisa menahan ini ...' pikir Luffy dan bibirnya berkedut sedikit.

"TAPI KAU MENYURUHKU UNTUK MENDENGARKAN!" teriak Luffy.

"ARRRRRGGGG!"

Bab berikutnya