"akan kubakar rumahmu beserta isinya sebelum kau dapat pergi melamarnya" ancam Kyuhyun, dan langsung mendapat gelak tawa dari Aaron.
"ayolah, kau 'kan memiliki banyak wanita yang memujamu. Aku harus mencari wanita yang tidak jatuh dalam pesonamu, maka dari itu ia sangat cocok" kekehnya
"diam kau" tukas Kyuhyun tajam, kini ia merasa tak bersemangat lagi untuk melanjutkan ceritanya.
"apa besok kau tidak ada praktek? Pulang saja sana" usir Kyuhyun. "tidak, sebagai sahabat yang baik aku akan menemanimu malam ini" Aaron meminum habis minumannya, kerongkongannya kering karena tawanya.
"Scram!" tukas Kyuhyun. Aaron melihat ekspresi wajah Kyuhyun yang jengkel, ia ingin kembali tertawa tapi ia tahan karena ia yakin masih banyak cerita yang belum Kyuhyun keluarkan.
"lalu ada hal apa lagi?" pancing Aaron
"aku sudah tidak tertarik untuk membahasnya" Kyuhyun beranjak dari duduknya berniat untuk keluar dari ruangan itu
"apa yang membuatmu tertarik padanya? Apa karena rasa penasaranmu mengapa dia tidak terpesona denganmu atau faktor lain?" Aaron tidak menyerah dan berhasil, Kyuhyun membalikkan badannya.
"tidak biasanya kau seposesif ini terhadap wanita" Aaron kembali memancing.
"ya, aku pun merasa seperti itu" Kyuhyun berjalan ke arah jendela kaca besar dan memperhatikan orang-orang di bawah sana, Aaron mendengar dengan seksama.
"setiap saat selalu ada dorongan untuk menemuinya, padahal aku tidak merasa tertarik dengannya." Kyuhyun menghela frustasi.
"mungkin kau jatuh cinta" sergah Aaron
Seluruh sel dalam tubuh Kyuhyun membeku ketika Aaron mengutarakan fakta yang mungkin saja ia alami. Kyuhyun tidak menyukai ide tersebut, Aaron tahu itu.
"atau mungkin.." Aaron berusaha mencairkan suasana dengan mengganti topik, "kau bilang dia sedang hamil, benar?"
"ya, lalu?"
"ini kali pertamanya aku menemukan kasus ini secara langsung" ucap Aaron, "apa maksudmu?" tanya Kyuhyun sedikit sewot.
"kasus ini cukup langka hanya dengan perbandingan 1:10, namun aku pernah mendengar bahwa bisa saja sang ayah yang mengidam. Kau juga merasakan mual berlebihan, bukan? Kau merasakan mual, kau juga dapat dorongan untuk menemuinya entah dari mana. Bisa saja hal ini menjelaskan perilakumu, kau mengindam." Jelas Aaron yang cukup terkejut karena ia baru menemukan kasus ini secara nyata.
Kyuhyun lebih menyukai ide ini dibandingkan ide bahwa ia jatuh cinta kepada Yoon Chaewon.
~
Dikarenakan akhir pekan, Chaewon berniat untuk membereskan barang-barangnya dari dalam kardus, namun dirinya berfikir 'apakah ia akan terus tinggal di sini?'. Hal tersebut membuat Chaewon ragu, ia hanya membereskan pakaiannya saja pada akhirnya. Setelahnya ia berniat untuk membeli susu hamil, stoknya sudah habis dan keperluan lainnya.
Saat ingin mengeluarkan dompetnya Chaewon melihat amplop putih berisikan foto USG janinnya, ia lupa memberitahu Kyuhyun tentangnya.
"ma'am" suara pegawai kasir menyadarkannya.
"ah, maafkan aku" Chaewon memberikan kartu debitnya.
Kegiatan belanjanya pun selesai, hari mulai petang. Chaewon duduk di kursi ruang tamu dengan laptop di pangkuannya, tanpa terasa hari telah berganti malam. Chaewon mematikan laptopnya kemudian beranjak menuju dapur untuk menyeduh susunya.
Bip bip bip
Kyuhyun masuk ke dalam apartementnya setelah memasukan pin kunci, "aku berharap anda akan menekan bel di kemudian hari bila anda berkunjung" sapa Chaewon dengan segelas susu coklat untuk ibu hamil di tangannya.
"ini 'kan rumahku" balasnya.
"ya, tapi anda yang menyuruhku untuk menempati apartement ini. Jadi, kuharap kita bisa bermain sesuai aturanku"
"not a chance" Kyuhyun tak mau diatur oleh siapapun, terlebih oleh wanita ini.
Chaewon hanya melenggang duduk di sofa sambil meminum susunya, Kyuhyun juga ikut duduk. Chaewon mengeluarkan amplop putih dan memberinya kepada Kyuhyun.
"apa ini?" tanyanya mewanti-wanti.
"buka saja" Chaewon meyakinkan.
Kyuhyun membuka amplop tersebut dan mengeluarkan sebuah foto USG. Ia menatap Chaewon tak percaya, Chaewon menghabiskan susunya lalu menaruh gelasnya di meja.
"aku sudah bilang bahwa aku akan memberitahumu setiap perkembangannya" ujarnya sambil menatap wajah Kyuhyun yang speechless.
"kau boleh menyimpannya" lanjutnya