webnovel

Istana Pasir

"Sayang, Mami tidak apa-apa kok. Mami tidak bertengkar dengan Papi. Mami ingin kita semua tertawa hari ini, Zian tidak usah merasa bersalah. Ayo sekarang kita bermain kita mulai berenang," ungkap Jessika kepada putra kesayangannya.

"Terima kasih Mami. Maafkan Zian, Zian tidak tahu kalau Mami akan menjadi sedih. Zian berjanji tidak akan meminta adik bayi lagi kepada Mami dan Papi," ungkap balita yang begitu tampan itu. Terlihat begitu sedih matanya berkaca-kaca, sambil melihat ke arah sang mami, lalu sesaat dia menoleh dan melihat ke arah papinya yang masih cemberut.

"Maafkan Zian, Papi." Anak itu berharap ayahnya tidak lagi marah kepadanya.

"Berjanjilah Zian tidak akan membuat mamimu sedih lagi, jika Zian mengingkari janji maka Papi pasti akan lebih marah daripada ini," ungkap Sean sambil membelai lembut buah hatinya, dia memang hanya berpura-pura marah saja kepada Zian, agar Zian mengerti permintaan itu mustahil untuk mereka.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya