Beberapa hari kemudian…
Amira memahami bahwa tidak semua hal berjalan sesuai keinginannya, tapi Amira belum juga ingin menyerah. Amira sudah melewatinya, masa-masa terpuruk dengan waktu yang ia habiskan hanya untuk meratapi pulpen berwarna perak pemberian Vero. Harapan Vero akan dirinya yang harus meraih gelar dokter, Amira tentu tidak lupa itu.
"Hari ini ke kampus jam berapa?" Dokter Reina muncul di pintu kamar tempat Amira sekarang.
"Jam sepuluh," jawab Amira seadanya.
"Oh, kalau begitu aku duluan, ya! Kamu masih simpan 'kan kunci rumah ini?"
"Ya. Ada."
Dokter Reina beranjak pergi. Tapi,…
"Tunggu, Dok!" Amira setengan berteriak.
Langkah Reina tertahan.
"Boleh aku pinjam dapur Anda?" tanya Amira.
"Emm. Pakai saja sesuka kamu!"
…
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com