webnovel

Curhat dibirthday Dean..

Hari ini adalah ulang tahun ponakan kita yaitu dean anaknya dirles dan khristal, kita akan ke sana, ga lupa juga bawa kado buat si jagoan.

Mereka ga tahu kalau aku dan james udah pindah ke jakarta 2 minggu lalu, aku sebagai istri harus ikut suami bukan? kita juga sengaja belum kasih tahu para sahabat kita dulu, karena james ga mau repotin mereka, tunggu waktu yang pas aja.

Ceklekk...!!

James baru aja keluar dari kamar mandi menyelesaikan kegiatan mandinya, sementara aku masih berkutak dimeja rias. Duh lagi-lagi badan kekarnya menggoda eeuw... 

"bajunya udah aku siapin ya suami.." ucapku yang masih nyatok rambut.

"oke, makasih ya istriku.." aku hanya memberi ciuman lewat cermin untuk dia, tampak dia terkekeh, lalu aku kembali lakukan nyatok.

"JAMES...!!" teriakku spontan.

"hey, kenapa teriak sih..?"

"ihh, kenapa ganti baju disini sih? nampak punya kamu aduhhh.." bisa-bisanya dia telanjang depan mata gue, kan sialan.

"teriak tapi masih lihat, gimana sih.."

"ihhh, jangan dekat-dekat..pakai dulu handuknya. James aduhhh..." cemasku.

"sialan..., stop james..!!" dia malah anteng banget jalan ke arahku dengan toplesnya. Aku pun langsung berdiri dan sialnya dia udah nguncqi aku dipinggir meja rias ini.

"james.." lirihku.

"apa hem?" balasnya, kampretlah ga tahan dengan tatapan matanya.

"itu.." mataku mengarah ke bawah.

"itu apa sih?" sial, malah digoda sama dia.

"james, pakai baju donk.." masih menelan ludah saking groginya.

"pakaikan donk sayang.." genitnya.

"james,, ihhh jangan sekarang..upss.!!"   aku langsung nutup mulut.

"hah! jangan sekarang apanya hem?"

"kamu mau ngapain telanjang gini depan mataku? kalau..kalau.."

"kalau apa hem?" matilah aku, jarinya udah mengelus bahu polosku karena aku masih pake kimono.

"kalau..itu..ya itulah.., aduh james pinggir donk." mencoba mengusir dia.

"perasaan ac-nya ga rusak deh, kenapa kamu keringatan gini sih sayang?"

"karena kamulah, ihhhh..awas." aku berhasil keluar dari kurungannya namun aku mendadak berhenti, kakiku lemas, grogi dan malu semakin melanda diriku.

James menarik tali kimonoku hingga menjuntai kebawah. Gotcah kita sama-sama polos sekarang, aku mendengar suara tertawa dari belakang.

"hahahahaha.." tawanya pecah.

"sialan si kampret ini." desisiku yang masih membelakangi dia.

"hadap kemari donk istri, masa suami dibelakangi sih, ga sopan itu.."

Oke, saatnya aku harus mengamuk padanya, beraninya dia menggoda aku. Aku pun beranikan diri menoleh kebelakang.

Drapp...!!

"eh," james langsung peluk aku erat.

Mataku membulat, apaan ini, kenapa perutku seperti...., aku pun menoleh kebawah. Oh my God...!! senjata dia menyentuh perutku.

"aaaahkk....." teriakku sambil mendorong dia lalu mengambil kimonoku dan handuknya. Bodoh amat sama godaan dia, setelah aku makai kimono, aku juga melilitkan handuknya dipinggangnya, kurang ajar dia ini.

"hahahahaha.."

"ga usah ketawa.."

"kamu sih.."

"kok jadi aku sih?"

"yang duluan otaknya ngeres siapa? kamu kan? teriak ga jelas, kayak baru pertama aja lihat tubuh suaminya."

"bukan gitu..." aku malah garuk kepala ga jelas.

"hey, dengar aku.., aku juga lihat kondisi donk sayang kalau mau gituan, ini kita ada acara, ya kali kita gituan yang ada nanggung keburu waktu."

"jadi tadi bukan mau gitu..?"

"nah kan, ketahuankan kamunya. Wkwkwk.."

"james..." kesalku manja.

"ga usah malu sayang akh, yaudah kamu kembali siap-siap, aku juga mau pakaian. Jangan teriak lagi karena aku ganti baju disini."

"i..iya.." aku langsung duduk lagi menyelesaikan sedikit lagi catokan ini lalu ke kamar mandi pakai dres, james hanya geleng kepala aja lihat aku tampkanya masih grogi dan malu.

"sialan.." desisku saat dalam toilet.

"aduhhh, harus dia lagi deh.." aku pun keluar.

"udah selesai sayang?" tanyanya yang  sambil makai minyak rambut.

"james.."

"kenapa?" aku langsung balikkan badan, refleks aku mau nutup mata sambil gigit bibir menunggu reaksi dia.

Cup.. 💋

Dia mengecup punggungku, untung cuma sekali aja kalau keterusan aku jamin akan jambak rambutnya. Selesai juga dia mengancing dres aku.

"udah sayang.."

"hem, makasih ya.." dia pun mengangguk.

"kamu juga udah siap? bisa kita pergi sekarang?" tanyanya.

"udah suami, ayok..eh bentar-bentar, aku pakai sepatu dulu."

"dimana sepatunya?"

"tuh, dekat meja rias kok."

"udah, kamu duduk aja biar aku yang ambil."

Aku pun duduk, lagi-lagi dia selalu membuatku semakin jatuh cinta, james berlutut hanya untuk memasang sepatuku. Aku hanya tersenyum melihat sikap gentlenya.

"makasih ya suamiku.."

"udah tugasku sayang.., yaudah yok.."

"ayok.."

"tuh, kadonya jangan lupa diambil sayang." dia menunjukkan kadonya dengan dagunya.

"eh iya..bentar.., oke ayo.." kita pun pergi kerumah dirles, pasti mereka terkejut karena kita datang kerumahnya.

****

Hari ini pesta ulang tahun jagoan kita, pesta kecilan sih hanya keluarga, sahabat dan tetangga yang datang. Lagian dean masih kecil belum punya banyak teman.

Kesalnya gue sama istri gue ini ya, masa kita semua harus makai baju pink? yang ulang tahun juga cowok. Gila nih dia, malah sha kesenangan lagi, nolak sikit wajah sha udah kayak vampire, ngalah deh gue jadinya.

Tamu udah pada banyak berdatangan, semua fokusnya mah sama dean dan sha, biasalah anak gue kan imut. Dan sahabat yang pertama kali terlihat adalah joshua dan julia.  Jelaslah, joshua kan mc-nya.

"udah datang josh, jul..?" kita bersalaman ala cowok.

"hey bro, udah donk. Nih gue bawa kado sama jagoan."

"sini gue pegang kadonya, kalian pasti mau bicara sesi acaranyakan? Gwue sama khristal dulu."

"pintar juga otak lo julia.."

"sombong amat lo dirles sementang mahasiswa terbaik, prett lah.., minggir lo."

"wkwkwkwk, yaudah sana lo." julia pun pergi.

"josh..josh.., masih betah juga lo sama dia ya, tapi emang pas kok kalian, sama gilaknya, erornya, sampai nular ke anak gue sha. Kampret emang kalian.."

"hahahaha, jelaslah."

"hey, tinggal kalian dua nih yang belum sah. Jangan kelamaan josh, julia itu..biar pun anaknya jutek, cerewet tapi dia juga punya hati josh, jangan gantungi dia, dia butuh kepastian dari lo."

"iya bro gue tahu, yang penting kita kan udah tunangan."

"tunangan juga ga menjamin josh, kayak gue sama sera dulu. Tunangan tapi ga jadikan?"

"kalau masalah kalian, emang lo yang gilak, jangan samain deh gue sama lo kampret. Gue mah cintanya sama julia, lah lo? udah nikah sama khristal malah tunangan sama sera. kan gilaaaa!"

"ekhem..ekhem.., kenapa nama istri gue disebut ya?" ucap seseorang dari belakang kita.

"busyet tuh suara kayak kenal deh dir."

"iya bro.., jangan..jangan.." tebak gue.

"jangan-jangan apa hem?" suara itu lagi, kita pun menoleh kesuara dibelakang kita.

"JAMES!!!!" teriak kita berdua spontan, itu malah mengundang manusia seisi rumah ini terkejut.

"apa hem? kenapa teriak anjir.., sakit kuping gue." tanpa babibu kita langsung meluk james, terlihat sera mundur selangkah kebelakang.

"huahaha, datang juga lo kesini bro sama istri nih ye sekarang.." ledek josh.

"kapan datang bro? kok ga bilang kita sih?" sahut gue.

"lepasin dulu pelukan kalian njirr, sesak nafas gue, erat banget meluknya." kita berdua pun langsung melepaskannya.

"wkwkwwk, selo bro..itu mah karena kita kangen sama lo, udah lama ga jumpa."

"gue dilupakan ya sekarang?"

"mampus kita, duh sini adek gue., kita ga akan lupa sama lo kok dek." gue menarik tangan sera dan meluk dia begitu juga josh.

"jawab pertanyaan gue, kenapa nama istri gue disebut dalam gosip kalian hem?"

"mampus lo josh, jawab tuh.." ledek gue.

"aduhh james, gapapa kok cuma kita flashback aja mengenai tololnya si dirles ini."

"jangan salah paham james, kita cuma becanda aja. Kayak ga tahu josh aja, intinya cerita kita tadi bahwa jodoh akan tepat sama orang yang tepat. Kayak gue sama khristal, lo sama sera dan si kampret ini sama julia."

"ohhhh gitu yaudahlah, gue cuma nanya aja kok, ga usah tegang gitu."

"sialan lo, kirain kita lo marah. Udah keduluan tegang gue." kesal josh.

"hahaha, gue kan kenal sama watak dua sahabat gue ini." kami pun kembali tonjok-tonjokan sahabat.

"halo,, kita belun telatkan?"

"Reigns? Green loh sikembar juga ikut?" tanya sera.

"iya, gue diundang sama dirles dan khristal."

"kalian ga telat kok reigns, acara belum dimulai kok. Duh sikembar udah semakin besar aja." gue mengusap kepala sikembar glo dan sean.

"aanyoo oomm, aanyeee..(halo om,  tante)." green menirukan suara sikembar.

"hai juga ponakan.." kita membalasnya.

"okey,  karena semua pada datang, acara kita mulai ya." ucap gue.

Pesta pun berangsur dimulai, mulai dari nyanyi, tiup lilin, sama bagi kado. Dean sangat antusias sama lagu selamat ulang tahuannya sampai ketawa girang gitu.

****

Para tamu juga berdatangan dengan membawa kado, mereka sangat suka sekali lihat dean dan sha, dan pada akhirnya julia datang dan josh datang, ntah apa yang dibicarakan mereka hingga julia tampak kesal sama dirles, dan sekarang dia mendekati kita.

Gue tadi sempat kaget dengar teriakan josh dan dirles, ternyata kehadiran abang gue james, dan sera. kapan mereka ke Jakarta ya? Gue senang bisa ketemu mereka lagi, terakhir pas nikahan mereka dibali.

Dan disusul tamu terakhir datang yaitu reigns, green dan sikembar. Mereka kita undang, semenjak sera mengenalkan dan banyak bercerita tentang green dan reigns, kita semakin dekat dan sudah anggap sahabat.

Duh, anak gue dean ini terlihat senang sekali dengan sikembar glova, dia selalu ajak glo main yang masih berusia 8 bulan. Tebar pesona deh kayaknya anak gue.

Masih asik menikmati pesta kecilan ini namun mata gue ga melihat sosok sera disini. Kemana dia ya? padahal kita lagi berbahagia diacara ini bahkan suaminya james lagi ikutan main sama anak-anak.

Perasaan gue ga enak nih, gue pun mencari keberadaan dia dan ternyata dia duduk disofa dekat kolam, sofa yang waktu kita adakan manggang dan games dulu.

Dia terlihat diam dan sedih gitu, ada apa ya?  punya masalah sama james? tapi ga mungkin deh. Akhirnya gue memutuskan untuk menemani dia.

"sera.."

"eh, khristal.." dia menghapus air matanya, dia menangis?

"lo menangis sera?"

"ga kok.." balasnya sambil senyum.

"kita bukan kenal sehari, kita semua udah sangat saling mengenal. Ada apa sera?" dia masih diam.

"lo punya masalah sama abang james?" dia menggeleng.

"lalu?"

Drapp...!!

"sera..sera, hey kenapa menangis hem?" tanya gue sambil balas pelukannya.

"hiks..hiks, gue..gue kasihan sama james, gue merasa bersalah sama suami gue." isaknya dalam pelukan gue, gue mengusap punggungnya mencoba memberikan ketenangan.

"lihat gue sera, lihat gue dulu.." sera pun kembali menatap gue, gue pun menghapus airmatanya.

"sera, kamu wanita yang sangat baik, bahkan sangat baik yang pernah gue kenal."

"hiks..Khris.."

"lo wanita berhati mulia, lo sangat banyak membantu dan menolong orang termasuk gue, green dan lainnya."

"lo menyatukan gue dan dirles kembali, menolong green dan reigns dalam masa sulitnya. Lo sangat baik sera, jadi gue yakin lo ga akan pernah mau melakukan kesalahan."

"hiks..hiks.., tapi gue mengecewakan james."

"kecewa bagaimana sera?"

"sampai sekarang gue belum ada tanda kehamilan, gue takut ga bisa memberikan james anak. Gue tahu kalau dia sangat menginginkan kehadiran anak, gue mengecewakan dia khris, hiks.."

Gue kaget sama apa yang diucapkannya,  ternyata itu yang mengganggu pikirannya. Gue kembali meluk dia, mencoba mengatakan semua baik-baik aja.

Gue tahu perasaan sera, udah hampir 5 bulan pernikahan mereka tapi belum ditandai kehamilan. Dia hanya merasa belum bisa bahagiakan james. Dan yang pasti gue tahu, james ga akan mempermasalah itu.

Gue pun refleks melihat kedalam rumah lewat kaca jendela besar ini, terlihat james senang sekali bermain dengan anak-anak. James sangat menyayangi anak-anak, seperti sekarang yang terlihat james membawa terbang sha dan dean, lalu mengajak ketawa glo dan sean.

Bener kata sera, kalau james tampaknya sangat menginginkan kehadiran anak. Tapi Tuhan belum memberika kepercayaan itu pada mereka,  mungkin saja Tuhan ingin mereka menikmati waktu berdua dulu.

~••~••~

(Mulai nampak titik permasalahan..

😑😥😖)

Bab berikutnya