webnovel

Shalona vs Papa

Pagi-pagi udah bising amat rumah ini aisshhh, emang sih kalau pagi dan malam itu bukan hari tenang untuk gue. Hem.... 😌

"sayang...sayang.." siapa lagi kalau bukan suami gue.

"hem?" balasku berdehem.

"loh, mana kata sayangnya?"

"ya ampun dirles, itu aja dipermasalahkan?" kesal gue sambil nyuapain anak gue dean, tampak dean terkikik.

"kamu lagi nak, kenapa ketawa hem?" omel gue namun tetap nyuap dia.

"sayang, itu wajib donk WAJIB.., itu kan udah janji kita sayang."

"huh!! iya..iya gue ga lupa kok sayang sama janji kita. Maaf ya, nih karena sibuk ngurus anak kita." dirles pun mendekat lalu mengecup pucuk kepala gue.

"iya sayang, gue ngerti semenjak anak kita berkembang, kamunya semakin sibuk. Maaf ya.., hanya aja gue ga mau kata sayang itu hilang. Gimana..gitu rasanya.." sekarang tangannya elus leher gue saat mengadah menatap dia.

"maaf sayang.." gue tenggelamkan pipi gue diperutnya.

"iya.., gapapa."

"mamama.." oceh dean yang sebentar lagi 2 tahun.

"eh, iya nak..duh mama jadi lupa sama kamu,  hehehe.., gegara papa nih ya nak." kembali memberi dia makan.

"MAMA, PAPA, ADEK DEAN helooo eplibadih.." ya siapa lagi kalau bukan si kaka Shalona.

"bising banget sih suara kakak.." omel dirles.

"hahaha, YUHUU PAPA.." jawabnya sambil berjalan ke meja makan.

"yaelah, malah dibikin lagi."

"hihihi, papa jangan ngomel mulu ihh, jeyek."

"hey..hey, papa ganteng ya. Tolong dicamkan itu kak."

"hahahaha udah akh, kalian ribut mulu. Nih sarapan dulu lalu berangkat." lerai gue.

"cemprengnya kayak omanya.." dirles mengusap kepala Sha, lalu mereka kembali makan sampai selesai.

"lama banget sih makannya kak? Ini udah mau telat loh sekolahnya."

"siapa suyuh mama masak enak, jadi sha nambah donk makannya. Salahin mama donk papa."

"kok jadi mama sih yang disalahin hem?" berpura kaget.

"dasar kamu bocah ngeles mulu, bilang aja rakus. Papa tunggu 1 menit lagi, cepat makan." sha hanya mengacungkan jempolnya.

Selesai sudah mereka sarapan dan sekarang siap-siap mau berangkat, gue dan dean pun mengantar mereka kedepan.

"kakak, jangan nakal disekolah ya, baik-baik ya nak. Perhatikan gurunya  ngajar."

"duh mama, iya loh..., mama tiap hali bilang gitu, mama ga bosen ya?"

"ebusyet..." spontan gue.

"wkwkwkw,  rasainkan diledek anak jadinya,  kayak gitulah perasaan kesal gue sama nih bocah." sahut dirles.

"mama i love you.." dia meluk paha gue, njirr nih anak, tadinya bikin kesal sekarang gue luluh sama ucapan cintanya.

"i love you too kakak sha." membalas pelukannya.

"yaudah, kakak masuk ke mobil dulu ya."

"halah, bilang aja papa mau makan bibil mama, ngeles aja papa. Huuu.." lalu masuk sha berlari masuk mobil.

"hahahaha.." sekarang gue yang ketawa.

"gila tuh anak ya, bisanya ngeledek papanya sendiri, pengen gue tampol tuh otaknya." gue pun mukul lengannya.

"sayang ih, lagiankan apa yang dibilang anak kamu benerkan. Wkwkwk.."

"i...i..iya sih, tapi ga gitu juga. Kampretlah tuh anak..., ini nih kebiasaan kalau udah sama josh dan julia, terpengaruh anak gue."

"PAPA...." teriak sha dari dalam mobil, kita pun terkejut.

"astaga...." gerem dirles.

"UDAH SIAP BELUM MAKAN BIBIL MAMA?" teriaknya lagi, terlihat dirles menghela nafas lalu kembali menatap gue.

"sayang.."

"hem?"

"ummachhh, maaf ga bisa lama makan bibir kamu, bye sayang. Hey jagoan papa pergi dulu ya nak." pamit dirles buru-buru lalu mereka pun hilang dari hadapan kami, yakin nih gue pasti mereka lagi buang-buang muka dimobil.

"ayo sayang, sekarang giliran kamu mama bersihkan ya nak." sambil menggelitikkan dia, dean pun tertawa.

****

"ya halo sayang?"

"lagi ngapain sayang?"

"nih lagi nemani dean bermain, kenapa sayang?"

"kangennnnn.." dengan suara manjanya.

"bener ya kalau kata sha, kamu itu jago modus."

"hahaha, kan cuma untuk kamu modusnya.  Sayang..?"

"ya?"

"gue baru dapat kartu undangan dari sera dan james, mereka nikah 3 hari lagi sayang."

"oh ya, udah dapat undangannya? tadi malam sera udah nelpon gue sih, katanya kartu undangamnya sampai besok, jadi udah sama kamu ya."

"iya sayang, mereka juga udah siapkan pesawat dan hotel untuk kita, jadi masih ada waktu besok kita beli perlengkapan untuk anak-anak, kamu juga harus gaun baru ya sayang."

"oh udah disiapkan mereka ya? emang bisa gue menolak, kamu kan jago maksa."

"wkwkwk, yaudah.., oh ya ntar gue hari ini jemput sha sekaligus minta izin sama gurunya."

"oh gitu ya, oke sayang. Sampai ketemu dirumah ya."

"iya, sampai ketemu sayang..umacchh.."

"ummmacchh.."

Pembicaraan kita pun selesai lewat handphone, nanti jam 11 gue harus boboin dean dulu, supaya gue bisa masak buat nanti siang.

Ting..ting...ting..!!

Suara klakson mobil, akhirnya mereka sampai juga, untung gue udah siap masakanya. Saatnya buka pintu, namun baru aja mau buka pintu udah keduluan dibuka sama sha,  namun kenapa dengan wajahnya?

"loh..loh.., anak mama kenapa hem?" tanya gue sambil mangku dia dikursi tamu.

"mama.., papa ih.." sambil bersedekap tangan.

"iya, papa kenapa lagi?"

"wkwkwkwk.." dirles masuk sambil tertawa.

"ihhhh, papa ihhh.."

"kenapa kamu ketawa sih sayang?"

"hahahahah, lucu aja lihat anak kamu tuh."

"ada apa sebenarnya nak?"

"mama, tadikan papa jemput kakak sha disekolahkan."

"iya terus?"

"jadi waktu papa minta izin pelmisikan kakak sha sama gulu centil itu.."

"oh, dia centil nak?"

"iya mama.."

"lalu, terus?"

"PAPA MAIN MATA SAMA IBU GULU MAMA, huahhh.." teriaknya kesel, njir kuping gue mau pecah.

"ooohhh, APA?" gue pun ikut teriak.

"hahahahahah.., lucu amat sih kalian mama- anak, kompakan nih ye.."

"bisa-bisanya kamu ketawa hah? apa maksudnya hem? senang lo tepe-tepe sama guru centil itu hem? pergi aja lo sana sama dia." kesel gue sama dia, namun dia mendekati kita malah jongkok depan kita.

"duh..duh, perut papa sakit ketawa lihat tingkah konyol kalian."

"konyol kamu bilang? sana lo.." ucap gue geram.

"hey...hey.., kok pakai lo sih sayang, dengerin gue dulu. Aduh..."

"halah pret, basi lo.."

"sha, papa minta maaf ya.., tadi itu papa becanda kok, papa tadi cuma jahilin kamu aja nak, papa suka lihat kamu kalau udah cerewet apa lagi ngambek, gemes tauk.."

"papa.."

"iya, papa cuma becanda. Rencana papa berhasilkan? kamunya jadi cerewet dan tanduknya tuh udah keluar.."

"papa ih..."

"hehehe, lagian papa ga mungkin mengkhianati kalian cintanya papa. Ga akan sayang, jadi? maukan maafin papa?" dengan tangan gaya minta maafnya.

"mama?" tanya sha.

"bodo ahk, pokoknya papa kamu udah main mata sama guru cabe itu, ihhh nanti gurunya kegeeran lagi. Ga mau papa ihh.."

"wkwkwk, sayang ih, kok jadi gemes gini sih. Dengerin hey."

"auh akh.." tiba-tiba dirles ngapit kedua pipi gue.

"oke, gue salah karena udah jahilin sha dan mungkin ga seharusnya begitu, karena nyatanya kamu ga suka kalau gue godain cewek lain. Tapi yang pasti hati gue udah terkunci untuk kamu sayang, ga ada yang bisa buka gembok ini selain kamu. Kalau soal guru itu, gue bisa bilang padanya kalau gue cuma bercanda aja karena ingin jahilin sha. Maafin ya sayang?"

"bener nanti kamu akan jelaskan sama gurunya?"

"iya janji!!" tegasnya.

"kamu pokoknya ga boleh tepe-tepe sama cewek lain."

"iya sayang, ga lagi deh. Jadi udah dimaafin nih?" gue pun mengangguk, dirles pun kembali meluk kita tiga.

"yaudah, sekali lagi papa minta maaf ya."

"papa?"

"ya nak?"

"kakak sha sayang papa, sha ga suka papa sama tante-tante sana." ucap sha sambil meluk leher dirles.

"ga akan sayang, papa hanya milik kakak sha,  mama dan adek dean kok." balas dirles sambil nepuk punggung sha.

"yaudah, mama udah siap masak nih, kita makan siang dulu ya, kalian duluan ke dapur ya, mama bangunkan dean sekaligus ambil baju ganti sha ya."

"iya mama.."

"iya sayang, kita tunggu ya." gue pun mengangguk lalu ke kamar untuk melihat dean yang ternyata baru aja buka mata, kita pun turun ke bawah ga lupa juga bawa baju ganti sha.

~••~••~

(Holaaaaa...selamat datang kembali diikehidupan mereka.., ikuti kisah mereka ya 😊😂😉)

Bab berikutnya