webnovel

Menjadi penguntit

Di dalam mobil hanya suara mesin dari mobil itu yang terdengar.Kiran hanya diam sambil menatap keluar jendela mobil.Sampai akhirnya Arjun berdehem yang membuat kiran memalingkan wajahnya ke arah Arjun.

"Diam aja dari tadi,,,kamu mikirin apa? tanya Arjun sambil tetap fokus menyetir.

Kiran tersenyum tipis dan kembali memalingkan wajahnya dari Arjun menatap ke depan.

"Engga mikirin apa-apa,,cuman aku kepikiran sama kakak sepupunya mas Arjun dan istrinya.Aku senang banget ketemu mereka,ya walaupun aku sedikit takut sama bang varun sih.orang nya dingin banget.Kata kiran sambil sesekali melihat ke arah Arjun.

Arjun tertawa mendengar kiran mengatakan sifat kakak sepupunya itu.

"Bang varun emang orangnya kaya gitu,,tapi dia orangnya sangat baik.Kamu lihat sendiri kan kalau di hadapan istrinya dia sangat lembut.kata Arjun sambil tersenyum membayangkan sifat abangnya itu.

"Tapi aku sangat suka melihat hubungan abangku itu.kamu tahu sabelum menikah dengan zia,bang varun itu sangat membenci para wanita yang mendekatinya.Tapi saat bertemu dengan zia bang varun langsung jatuh cinta kepada zia.Mungkin karena kepolosan zia sahingga bang varun langsung suka padanya.Dan juga kamu tahu,mereka sama sekali tidak pacaran hanya berkenalan selama sebulan dan bang varun langsung melamarnya.Kata Arjun lagi menceritakan tentang masalalu abangnya yang memang ia ketahui.

Kiran mendengarkan dengan serius sambil memandangi Arjun yang sedang menyetir.

"Aku sangat senang bertemu merela,terutama pada zia dan baby ziva.Mereka berdua itu sangat lucu beda ama bang varun.Kata kiran sambil tertawa pelan.

Arjun pun ikut tertawa.Tak heran orang akan sangat takut terhadap abangnya itu.

"Sudah lama kami gak ketemu dan ketemu lagi pas kita di restoran itu.Mungkin karena kita terlalu sibuk.Jelas Arjun.

Kiran manggut-manggut mendengarkan.

Setelah beberapa lama mereka sampai di rumah.Kiran langsung turun dari mobil di ikuti Arjun dari belakangnya.

Hari sudah sangat larut sehingga mereka segera ke kamar untuk beristrirahat.Besok kiran juga harus menyelesaikan tugas kuliahnya bersama lila sehingga ia ingin segera beristirahat.

*****

Ke esokan harinya kiran sudah bersiap dengan semua keperluannya.Dia sudah selesai menyiapkan sarapan untuk Arjun.

Arjun pun hari ini tak pergi ke kantor karena hari libur.

"Mas Arjun,,,kia pergi dulu ya,,,lila udah nunggui di depan.ucap kiran sambil buru-buru meminum jusnya.

Arjun sampai geleng-geleng kepala melihat istrinya itu."Kia kamu pelan-pelang minumnya,,!! entar kesedak baru tahu kamu.

Kiran nyengir-nyengir tak jelas memandangi Arjun dan menyimpan kembali gelas jusnya yang sudah hampir habis itu.

"Maaf mas,,,,kia pergi dulu ya,,,pamit kiran langsung berlari meninggalkan Arjun yang masih sarapan di meja makan.

Arjun kembali menggelengkan-gelengkan kepalanya melihat tingkah istrinys itu.Namun dia pun juga segera bersiap karena dia berencana untuk mengikuti kiran diam-diam.

Arjun mengambil topi,switer dan jugak kaca mata hitamnya yang sudah ia siapkan.Dia pun menggunakan mobilnya yang lain agar kiran tak mengetahuinya.

Dengan cepat Arjun mengeluarkan mobilnya di dalam garasi agar tak ketinggalan untuk mengikuti motor lila.

Arjun terus saja mengikuti mereka kemanapun mereka pergi.

"Kenapa aku jadi kaya gini,,,? sudah seperti penguntit saja.ucap Arjun sambil terus memperhatikan kiran dan lila.

Di dalam mobil Arjun tertawa atas tindakannya itu yang memata-matai istrinya sendiri."Dasar konyol,,,gumamnya.

kiran dan lila tak menyadari kalau sedari tadi mereka terus saja di ikuti dari pagi sampai siang.

"Setelah ini kita ke mana lagi lila,,? tanya kiran.

"Setelah ini kita ke pasar tradisional.Jawab lila.

Lila menjalankan motornya menuju ke tempat tujuan selanjutnya.Arjun pun langsung mengikuti mereka lagi.

Di dalam mobil Arjun melihat kiran yang sedang duduk di boncengin lila sambil menutup wajahnya dengan tangannya untuk menghindari sinar matahari.Cuaca memang begitu terik sahingga sesekali terlihat kiran yang sedang menyapu keringat yang membasahi wajahnya.

Arjun merasah tak tega melihat istrinya itu yang kepanasan.

"Tuh anak di bilangin biar aku yang mengantarkan mereka masih saja menolak.Tuh rasain kepanasan,,,Dasar wanita emang sulit di mengerti...Arjun terus saja mengomel di dalam mobilnya sambil terus mengikuti kiran dan lila.

Arjun memberhentikan mobilnya melihat motor lila yang berhenti di depan pasar tradisional.Matanya terus saja memperhatikan karena tak ingin kehilangan jejak mereka.

"Perutku sudah keroncongan lagi,,,kenapa tadi gak suruh mba Ayu untuk nyiapin bekal,,,kata Arjun sambil memegang perutnya yang sudah terasa lapar.

karena sibuk mengikuti istrinya Arjun sampai lupa kalau ini sudah waktunya jam makan siang.Arjun memperhatikan sekelilingnya dari dalam mobil untuk mencari penjual makanan.Dan dia melihat kedai penjual burger di seberang jalan tak jauh dari tempat parkir mobilnya.Dia pun melihat jarak antara tempat kiran berada tak terlalu jauh dari kedai itu.

"Semoga mereka tak melihatku,,,!! aku beli burger dulu pengganjal perut.Ni perut sudah sangat kelaparan.kata Arjun pada dirinya sendiri.Dia pun memperbaiki topi dan kaca mata hitamnya serta switernya agar kiran tak bisah mengenalinya.

Arjun pun turun dari mobil menuju ke kedai di seberang jalan.

"Permisih mba,,,saya pesan burger dagingnya dua,,,!! kata Arjun pada pelayan kedai itu tetapi matanya tetap memperhatikan ke arah kiran dan lila.

"Baik pak,,,tunggu sebentar,,,jawab pelayan itu dengan sopan.Tetapi pelayan itu diam-diam terus memperhatikan arjun yang seperti sedang memata-matai seseorang.

Arjun hanya mengangguk melihat sekilas ke arah pelayan itu dan kembali melihat ke arah kiran dan lila yang sedang mewawancarai salah seorang pedagang di pasar tradisional itu.

😊😊😊😊😊

catatan penulis:

nulis tugas kuliahnya cuman terinspirasi dari pengalaman kakak aku aja,,lebih tepatnya aku nanya,😂sebenarnya aku gak tau tugas kuliah apa aja,soalnya gak pernah kuliah,,,tamat sekolah langsung nikah😁😂 moga suka ya,,jangan lupa tinggalin bintangnya untuk aku,biar aku lebih semangat gitu😉☺🤭😘

Bab berikutnya